Sejarah Kerajaan Pajajaran: Asal-usul, Letak, Kejayaan, Keruntuhan, dan Peninggalannya

Jum'at, 29 September 2023 - 16:08 WIB
loading...
A A A

6. Raga Mulya (1567–1579)


Tidak berbeda jauh dengan kepemimpinan sebelumnya, Raga Mulya juga tidak kompeten dan menyebabkan banyak kemunduran selama masa pemerintahannya selama 12 tahun di Pandeglang.

Masa Kejayaan Kerajaan Pajajaran


Kerajaan Pajajaran Sunda mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Sri Baduga Maharaja atau Prabu Siliwangi sekitar tahun 1482-1521.



Sri Baduga Maharaja merupakan cucu dari Prabu Wastukencana, seorang Raja Kerajaan Galuh, yang membagi kerajaan kepada kedua putranya, mengatur perbatasan dengan sungai Citarum.

Pada akhir abad ke-15 M, para kerabat kerajaan Majapahit mengungsi ke Galuh karena kelemahan Majapahit akibat perang saudara.

Konflik antara Raja Niskala dan Raja Susuktunggal mereda setelah Jayadewata (Prabu Siliwangi) ditunjuk sebagai pengganti dan mengakibatkan penyatuan kembali kedua kerajaan.

Prabu Siliwangi memindahkan ibu kota ke Pakuan karena kondisi geografisnya yang menguntungkan sebagai benteng alami, dikelilingi oleh sungai-sungai besar dan tebing curam.

Masa Keruntuhan Kerajaan Pajajaran


Kerajaan Pajajaran mengalami kemunduran setelah kematian Sri Baduga Maharaja. Pergantian kekuasaan terjadi, dan pengaruh Islam dari Cirebon dengan dukungan Demak dan Banten mulai mengancam.

Kerajaan lain menyerang Pajajaran, tetapi silsilah kerajaan tetap berlanjut. Raja Surawisesa digantikan oleh Ratu Sakti yang dianggap acuh tak acuh terhadap rakyatnya.

Kehidupan politik Pajajaran semakin buruk dengan tanah tandus, kelaparan, korupsi, dan penyalahgunaan wewenang. Pada 1197, Banten menaklukkan Pajajaran di bawah Raja Maulana Yusuf.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2361 seconds (0.1#10.140)