Sepak Terjang Pasukan Ken Arok Bikin Prajurit Tumapel Pimpinan Tunggul Ametung Kocar-kacir

Rabu, 20 September 2023 - 07:56 WIB
loading...
Sepak Terjang Pasukan Ken Arok Bikin Prajurit Tumapel Pimpinan Tunggul Ametung Kocar-kacir
Sepak terjang laskar rakyat yang dipimpin Ken Arok dalam pemberontakan melawan pemerintahan Tumapel membuat prajurit Tunggul Ametung kocar-kacir. Foto/Ilustrasi/Ist
A A A
KEN AROK memulai pergerakan sejak pagi menjelang untuk melakukan pemberontakan ke Tumapel yang dikuasai Tunggul Ametung. Konon laskar rakyat yang dipimpin oleh teman-terman Ken Arok, termasuk di bawah pimpinan Umang, Santing, Bana, dan Tanca langsung bergerak menuju, Kutaraja, ibukota Tumapel.

Kabar pergerakan pasukan Ken Arok telah berhasil menguasai Tumapel dan siap menumpas Tunggul Ametung membuat kekuatan rakyat dari berbagai lapisan langsung berbondong- bondong ke Tumapel. Mereka ingin melihat jatuhnya Tunggul Ametung.



Laskar rakyat yang dipimpin oleh Santing bergerak ke seluruh penduduk Tumapel juga ikut serta. Mereka berasal dari berbagai aliran keagamaan seperti Syiwa, Wisnu, Budhha, Kalacakra, Tantrayana dan sebagainya.

Di antara kelompok-kelompok keagamaan itu, kelompok Syiwa yang paling agresif karena selama ini Tunggul Ametung yang paling galak dan kejam terhadap kaum Syiwa.

Muhammad Syamsuddin dalam bukunya "Hitam Putih Ken Arok : Dari Kejayaan Hingga Keruntuhan" mengisahkan, kemudian pasukan rakyat yang di bawah pimpinan Bana diminta untuk masuk ke Kutaraja.

Sepanjang jalan ketika memasuki Kutaraja ini, banyak rakyat dari laki-laki maupun perempuan, muda-tua, dan anak-anak turut bergabung ke dalam barisan pasukan.



Bergabungnya penduduk ke dalam barisan mereka, para prajurit ini semakin bersemangat. Setelah pasukan yang dipimpin Bana, disusul kemudian pasukan Arih-Arih. Pasukan inilah yang telah tiga tahun bergerilya dan dikenal sangat menguasai medan belantara.

Kemudian dari arah lain muncul pasukan di bawah pimpinan Mundrayana. Pasukan ini terdiri atas bekas budak. Karenanya, pasukan Mundrayana ini juga terbilang sangat garang.



Pasukan Mundrayana memendam dendam yang begitu besar terhadap Tunggul Ametung akibat dijadikan budak oleh akuwu Tumapel itu selama bertahun-tahun.

Saat pasukan Mundrayana ini hendak masuk ke ibukota, mereka telah dihadang oleh prajurit Tumapel. Melihat mereka dihadang, semangat perangnya langsung menggelora, hingga para bekas budak ini langsung melayangkan senjatanya ke arah prajurit Tumapel.

Akhirnya para prajurit Tumapel ini kocar-kacir dan lari tunggang langgang. Jadi, hari menjelang tumbangnya Tunggul Ametung ini, situasi Kutaraja benar-benar mencekam dan penuh ketegangan.

Laskar rakyat yang bergabung dengan penduduk Tumapel bersama-sama bergerak dan bersorak-sorai mengepung Pakuwuan untuk mendukung Ken Arok menumbangkan Tunggul Ametung.

Masing-masing masyarakat sangat bersemangat berarak ke Pakuwuan untuk melihat nasib akhir Tunggul Ametung beserta kekuasaannya yang runtuh.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1378 seconds (0.1#10.140)