UEA Mulai Aktifkan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Pertama
loading...
A
A
A
DUBAI - Uni Emirat Arab (UEA) mulai mengaktifkan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Barakah yang merupakan pertama di dunia Arab.
Pengumuman ini bertepatan dengan Idul Adha dan peluncuran penyelidik Mars oleh UEA yang juga pertama di dunia Arab.
“Reaktor nuklir pertama UEA di PLTN Barakah telah mencapai pengaktifan pertama yang sukses,” papar tweet Hamad Alkaabi, perwakilan Badan Energi Atom Internasional (IAEA).
“Ini tonggak sejarah bagi bangsa dengan visi menyalurkan bentuk baru energi bersih untuk bangsa,” ujar Hamad dalam bahasa Inggris, beserta foto para teknisi sedang mengangkat tangan untuk merayakan.
Perdana Menteri (PM) UEA dan penguasa Dubai Sheikh Mohammed bin Rashid Al-Maktoum menyatakan pekerjaan di Barakah telah berhasil mengisi paket bahan bakar nuklir, melakukan tes komprehensif dan berhasil menyelesaikan operasi.
“Selamat dalam mewujudkan pencapaian historis ini di sektor energi dan menandai tonggak penting dalam peta jalan menuju pembangunan berkelanjutan,” ungkap Sheikh Mohammed.
UEA mulai memasang batang bahan bakar nuklir ke reaktor di Barakah pada Februari, setelah regulator memberi lampu hijau untuk reaktor pertama dari total empat reaktor di fasilitas itu. Langkah ini membuka jalan untuk operasi komersial.
PLTN di pantai barat Abu Dhabi, Teluk, itu dijadwalkan online pada akhir 2017 tapi menghadapi beberapa penundaan terkait keselamatan dan persyaratan regulator.
Nawah Energy Company menyatakan Unit 1 akan mulai operasi komersial setelah serangkaian tes menuju proses start up.
Selama proses, unit akan disinkronisasi dengan jaringan listrik dan listrik pertama yang dihasilkan.
UEA memiliki cadangan minyak dan gas yang besar tapi populasinya 10 juta jiwa sangat haus listrik. Negara itu pun mengucurkan investasi besar dalam pengembangan listrik bersih, termasuk energi surya.
Arab Saudi juga berencana membangun 16 reaktor nuklir tapi proyek itu belum diwujudkan.
Barakah dibangun oleh konsorsium yang dipimpin Korea Electric Power Corporation dengan dana sekitar USD24,4 miliar. Saat beroperasi penuh, empat reaktornya dapat menghasilkan 5.600 megawatt listrik, sekitar 25% kebutuhan bangsa.
Tiga reaktor lain hampir siap beroperasi. UEA berharap PLTN itu akan mengangkat status negara itu sebagai pemain regional penting, sukses sebagai pusat pariwisata, perbankan dan jasa.
Pengumuman ini bertepatan dengan Idul Adha dan peluncuran penyelidik Mars oleh UEA yang juga pertama di dunia Arab.
“Reaktor nuklir pertama UEA di PLTN Barakah telah mencapai pengaktifan pertama yang sukses,” papar tweet Hamad Alkaabi, perwakilan Badan Energi Atom Internasional (IAEA).
“Ini tonggak sejarah bagi bangsa dengan visi menyalurkan bentuk baru energi bersih untuk bangsa,” ujar Hamad dalam bahasa Inggris, beserta foto para teknisi sedang mengangkat tangan untuk merayakan.
Perdana Menteri (PM) UEA dan penguasa Dubai Sheikh Mohammed bin Rashid Al-Maktoum menyatakan pekerjaan di Barakah telah berhasil mengisi paket bahan bakar nuklir, melakukan tes komprehensif dan berhasil menyelesaikan operasi.
“Selamat dalam mewujudkan pencapaian historis ini di sektor energi dan menandai tonggak penting dalam peta jalan menuju pembangunan berkelanjutan,” ungkap Sheikh Mohammed.
UEA mulai memasang batang bahan bakar nuklir ke reaktor di Barakah pada Februari, setelah regulator memberi lampu hijau untuk reaktor pertama dari total empat reaktor di fasilitas itu. Langkah ini membuka jalan untuk operasi komersial.
PLTN di pantai barat Abu Dhabi, Teluk, itu dijadwalkan online pada akhir 2017 tapi menghadapi beberapa penundaan terkait keselamatan dan persyaratan regulator.
Nawah Energy Company menyatakan Unit 1 akan mulai operasi komersial setelah serangkaian tes menuju proses start up.
Selama proses, unit akan disinkronisasi dengan jaringan listrik dan listrik pertama yang dihasilkan.
UEA memiliki cadangan minyak dan gas yang besar tapi populasinya 10 juta jiwa sangat haus listrik. Negara itu pun mengucurkan investasi besar dalam pengembangan listrik bersih, termasuk energi surya.
Arab Saudi juga berencana membangun 16 reaktor nuklir tapi proyek itu belum diwujudkan.
Barakah dibangun oleh konsorsium yang dipimpin Korea Electric Power Corporation dengan dana sekitar USD24,4 miliar. Saat beroperasi penuh, empat reaktornya dapat menghasilkan 5.600 megawatt listrik, sekitar 25% kebutuhan bangsa.
Tiga reaktor lain hampir siap beroperasi. UEA berharap PLTN itu akan mengangkat status negara itu sebagai pemain regional penting, sukses sebagai pusat pariwisata, perbankan dan jasa.
(agn)