DPRD Jabar: Kasus COVID-19 di Gedung Sate Jangan Sampai Meluas
loading...
A
A
A
BANDUNG - DPRD Jawa Barat prihatin dengan munculnya kasus 40 pegawai Gedung Sate yang terkonfirmasi positif COVID-19 berdasarkan hasil tes swab yang gencar dilakukan di kantor pusat pemerintahan Provinsi Jabar itu.
Anggota Komisi IV DPRD Jabar Deddy mengatakan, kasus tersebut menjadi pukulan berat bagi Pemprov Jabar yang selama ini gencar melakukan upaya penanganan dan pengendalian COVID-19 di Provinsi Jabar. (BACA JUGA: Dinkes Tunggu Hasil Swab ASN yang Diduga Terpapar Klaster Gedung Sate )
Deddy berharap, penularan COVID-19 di Gedung Sate tidak meluas. Karenanya, Pemprov Jabar diminta segera menyelesaikan pelacakan kontak, termasuk mengetes seluruh orang yang pernah kontak dengan ke-40 pegawai tersebut agar Gedung Sate tidak menjadi klaster baru COVID-19. (BACA JUGA: 40 Pegawai Gedung Sate Positif Corona, dari ASN hingga Cleaning Service )
"Semua yang kontak dengan ke-40 orang itu harus ditelusuri dan lakukan tes swab agar tidak terjadi penularan dalam skala lebih luas," kata Daddy di Bandung, Sabtu (1/8/2020). (BACA JUGA: 40 Pegawai Dikabarkan Positif COVID-19, Gedung Sate Ditutup 14 Hari )
Menurut Deddy, kasus tersebut harus menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk selalu menaati protokol kesehatan untuk mencegah COVID-19.
"Saya juga berharap, seluruh kabupaten/kota di Jabar lebih gencar lagi menangani COVID-19. Jangan sampai paparan COVID-19 di Jabar semakin luas. Itu yang dikhawatirkan," tandas Deddy.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar Setiawan Wangsaatmaja mengatakan, total pegawai Gedung Sate yang terkonfirmasi positif COVID-19 berdasarkan hasil tes swab, sebanyak 40 orang.
"Sebagaimana kabar yang sebelumnya telah diterima, betul bahwa di Gedung Sate ada yang terkonfirmasi positif, sebanyak 40 orang," kata Setiawan dalam konferensi pers yang digelar secara virtual dari Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (30/7/2020).
Setiawan mengemukakan, pihaknya sudah melakukan penelusuran kontak (contact tracing) orang-orang yang berinteraksi dengan ke-40 pegawai tersebut.
"Karena tesnya dilakukan di Gedung Sate, kami sudah mengantongi data by name by adress dari ke-40 orang yang terkonfirmasi positif ini. Hasilnya, setiap orang kurang lebih 20 orang contact tracing. Jadi, sekitar 800 orang yang harus dites. Khusus yang kontak erat, kami minta isolasi diri," ujar Sekda.
Anggota Komisi IV DPRD Jabar Deddy mengatakan, kasus tersebut menjadi pukulan berat bagi Pemprov Jabar yang selama ini gencar melakukan upaya penanganan dan pengendalian COVID-19 di Provinsi Jabar. (BACA JUGA: Dinkes Tunggu Hasil Swab ASN yang Diduga Terpapar Klaster Gedung Sate )
Deddy berharap, penularan COVID-19 di Gedung Sate tidak meluas. Karenanya, Pemprov Jabar diminta segera menyelesaikan pelacakan kontak, termasuk mengetes seluruh orang yang pernah kontak dengan ke-40 pegawai tersebut agar Gedung Sate tidak menjadi klaster baru COVID-19. (BACA JUGA: 40 Pegawai Gedung Sate Positif Corona, dari ASN hingga Cleaning Service )
"Semua yang kontak dengan ke-40 orang itu harus ditelusuri dan lakukan tes swab agar tidak terjadi penularan dalam skala lebih luas," kata Daddy di Bandung, Sabtu (1/8/2020). (BACA JUGA: 40 Pegawai Dikabarkan Positif COVID-19, Gedung Sate Ditutup 14 Hari )
Menurut Deddy, kasus tersebut harus menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk selalu menaati protokol kesehatan untuk mencegah COVID-19.
"Saya juga berharap, seluruh kabupaten/kota di Jabar lebih gencar lagi menangani COVID-19. Jangan sampai paparan COVID-19 di Jabar semakin luas. Itu yang dikhawatirkan," tandas Deddy.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar Setiawan Wangsaatmaja mengatakan, total pegawai Gedung Sate yang terkonfirmasi positif COVID-19 berdasarkan hasil tes swab, sebanyak 40 orang.
"Sebagaimana kabar yang sebelumnya telah diterima, betul bahwa di Gedung Sate ada yang terkonfirmasi positif, sebanyak 40 orang," kata Setiawan dalam konferensi pers yang digelar secara virtual dari Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (30/7/2020).
Setiawan mengemukakan, pihaknya sudah melakukan penelusuran kontak (contact tracing) orang-orang yang berinteraksi dengan ke-40 pegawai tersebut.
"Karena tesnya dilakukan di Gedung Sate, kami sudah mengantongi data by name by adress dari ke-40 orang yang terkonfirmasi positif ini. Hasilnya, setiap orang kurang lebih 20 orang contact tracing. Jadi, sekitar 800 orang yang harus dites. Khusus yang kontak erat, kami minta isolasi diri," ujar Sekda.
(awd)