Pos Indonesia Dukung Pengembangan UMKM Ponpes Buntet
loading...
A
A
A
"Ini adalah bagian dari usaha kami juga. Karena kami ingin pondok pesantren hadir, tidak sekadar menjadi tempat pendidikan, pusat pendidikan, khususnya dalam keagamaan, tetapi juga kami menjadi pusat ekonomi," kata Al Farisi.
Al Farisi mengaku kemajuan teknologi informasi tidak bisa terelakkan dan harus diikuti semua kalangan termasuk Ponpes Buntet. Menurutnya, pemanfaatan kecanggihan teknologi memperbesar peluang untuk peningkatan ekonomi para santri.
Hal ini yang mendasari Ponpes Buntet mengadakan seminar Santripreneur dan Go Digital. Dia berharap dengan pelatihan ini, para santri bisa memanfaatkan teknologi untuk membuka usaha.
"Mereka tidak harus juga berjualan dalam artian secara fisik di luar, offline. Mereka juga bisa memanfaatkan online, memanfaatkan media teknologi untuk bisa meningkatkan ekonomi mereka. Biar kami menjadi santripreneur, menjadi santri yang punya bakat," tandasnya.
Acara ini juga mendapat dukungan dan apresiasi dari Wapres KH Ma’ruf Amin. Wapres menilai peran ponpes dalam mengembangkan UMKM sangat penting. ”Sore hari ini saya melihat bagaimana ekonomi UMKM dibangun melalui basis pesantren," katanya.
Sebanyak 25 UMKM hadir di acara pameran ini, mulai dari yang menjual makanan, produk fesyen, hingga minuman. Menariknya, beberapa UMKM memiliki pasar internasional. Bahkan sudah menjangkau di pasar Eropa.
"Kalau di Singapura produk kami masuk di HAO Mart. Kalau di Jepang itu, produk kami masuk di Sariraya Halal Mart. Tempatnya ada 19. Kalau di Malaysia, produknya ada di Malakat Mall. Juga produknya sudah ada yang masuk ke Prancis dan di Jeddah. Produk jualan UMKM di sini juga sudah masuk di Indomaret dan juga ke Sarinah dan juga ke Bali," jelas Kurnia Sukma, salah satu peserta UMKM.
Dalam pameran UMKM ini, Sukma menjual jamur tiram krispi. Ia mengaku jamur tiram krispi buatannya sudah dijual di beberapa wilayah Indonesia dan luar negeri.
Al Farisi mengaku kemajuan teknologi informasi tidak bisa terelakkan dan harus diikuti semua kalangan termasuk Ponpes Buntet. Menurutnya, pemanfaatan kecanggihan teknologi memperbesar peluang untuk peningkatan ekonomi para santri.
Hal ini yang mendasari Ponpes Buntet mengadakan seminar Santripreneur dan Go Digital. Dia berharap dengan pelatihan ini, para santri bisa memanfaatkan teknologi untuk membuka usaha.
"Mereka tidak harus juga berjualan dalam artian secara fisik di luar, offline. Mereka juga bisa memanfaatkan online, memanfaatkan media teknologi untuk bisa meningkatkan ekonomi mereka. Biar kami menjadi santripreneur, menjadi santri yang punya bakat," tandasnya.
Acara ini juga mendapat dukungan dan apresiasi dari Wapres KH Ma’ruf Amin. Wapres menilai peran ponpes dalam mengembangkan UMKM sangat penting. ”Sore hari ini saya melihat bagaimana ekonomi UMKM dibangun melalui basis pesantren," katanya.
Sebanyak 25 UMKM hadir di acara pameran ini, mulai dari yang menjual makanan, produk fesyen, hingga minuman. Menariknya, beberapa UMKM memiliki pasar internasional. Bahkan sudah menjangkau di pasar Eropa.
"Kalau di Singapura produk kami masuk di HAO Mart. Kalau di Jepang itu, produk kami masuk di Sariraya Halal Mart. Tempatnya ada 19. Kalau di Malaysia, produknya ada di Malakat Mall. Juga produknya sudah ada yang masuk ke Prancis dan di Jeddah. Produk jualan UMKM di sini juga sudah masuk di Indomaret dan juga ke Sarinah dan juga ke Bali," jelas Kurnia Sukma, salah satu peserta UMKM.
Dalam pameran UMKM ini, Sukma menjual jamur tiram krispi. Ia mengaku jamur tiram krispi buatannya sudah dijual di beberapa wilayah Indonesia dan luar negeri.
(poe)