Pos Indonesia Dukung Pengembangan UMKM Ponpes Buntet
loading...
A
A
A
CIREBON - PT Pos Indonesia (Persero) berkomitmen memberikan dukungan penuh terhadap pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah ( UMKM ). Komitmen tersebut dinyatakan saat acara pelatihan dan pameran digitalisasi UMKM Alumni Ponpes Buntet yang bertajuk Santripreneur Go Digital & Expo UMKM Santri.
Dalam acara tersebut, Pos Indonesia hadir untuk memberikan ilmu dan pelatihan kepada pelaku UMKM mengenai layanan transaksi keuangan digital. Salah satu materi atau pembekalan mengenai layanan transaksi keuangan digital.
"Jadi apa yang kita lakukan hari ini untuk mendorong adik-adik kita, para santri untuk mempunyai jiwa entrepreneur. Kita hari ini hadir di sini tadi pagi sudah memberikan pembekalan materi," kata Direktur Bisnis Jasa Keuangan PT Pos Indonesia Haris, Jumat (25/8/2023).
Dalam komitmennya mendukung UMKM, Pos Indonesia berupaya selalu hadir di daerah-daerah. Salah satunya dengan mendorong aplikasi milik Pos Indonesia, Pospay untuk bisa diakses ke semua daerah sehingga bisa digunakan, termasuk UMKM di Ponpes Buntet.
Kehadiran Pospay diharapkan bisa mempermudah sekaligus membantu para pelaku UMKM melakukan operasional penjualan. Mulai dari memproduksi barang hingga pengiriman barang.
Dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan ini, Haris berharap Pos Indonesia bisa menjangkau kerja sama yang lebih luas dengan para UMKM di seluruh Indonesia. Pos Indonesia memasang target bisa menjangkau 3 juta UMKM pada 2023
Haris pun berharap UMKM di Pesantren Buntet dan sekitarnya bisa makin maju dan mengembangkan usahanya sampai ke pasar internasional. Bahkan, bisa berkembang bersama-sama PT Pos Indonesia.
Selain pembekalan, Pos Indonesia juga menyerahkan emas 31 gram ke Ponpes Buntet melalui Pospay Gold. Ini juga merupakan salah satu bentuk dukungan Pos Indonesia terhadap Ponpes Buntet.
Pospay Gold resmi diluncurkan Pos Indonesia pada Rabu (23/8/2023). Ini adalah layanan dan wadah perdagangan fisik emas secara digital yang ditujukan untuk penguatan pengembangan ekosistem digital ekonomi syariah.
Bantuan dan dukungan PT Pos Indonesia disambut gembira Ketua Umum Yayasan Ponpes Buntet KH Salman Al Farisi. Dia berharap bisa bekerja sama dengan PT Pos Indonesia dalam mengembangkan UMKM.
"Ini adalah bagian dari usaha kami juga. Karena kami ingin pondok pesantren hadir, tidak sekadar menjadi tempat pendidikan, pusat pendidikan, khususnya dalam keagamaan, tetapi juga kami menjadi pusat ekonomi," kata Al Farisi.
Al Farisi mengaku kemajuan teknologi informasi tidak bisa terelakkan dan harus diikuti semua kalangan termasuk Ponpes Buntet. Menurutnya, pemanfaatan kecanggihan teknologi memperbesar peluang untuk peningkatan ekonomi para santri.
Hal ini yang mendasari Ponpes Buntet mengadakan seminar Santripreneur dan Go Digital. Dia berharap dengan pelatihan ini, para santri bisa memanfaatkan teknologi untuk membuka usaha.
"Mereka tidak harus juga berjualan dalam artian secara fisik di luar, offline. Mereka juga bisa memanfaatkan online, memanfaatkan media teknologi untuk bisa meningkatkan ekonomi mereka. Biar kami menjadi santripreneur, menjadi santri yang punya bakat," tandasnya.
Acara ini juga mendapat dukungan dan apresiasi dari Wapres KH Ma’ruf Amin. Wapres menilai peran ponpes dalam mengembangkan UMKM sangat penting. ”Sore hari ini saya melihat bagaimana ekonomi UMKM dibangun melalui basis pesantren," katanya.
Sebanyak 25 UMKM hadir di acara pameran ini, mulai dari yang menjual makanan, produk fesyen, hingga minuman. Menariknya, beberapa UMKM memiliki pasar internasional. Bahkan sudah menjangkau di pasar Eropa.
"Kalau di Singapura produk kami masuk di HAO Mart. Kalau di Jepang itu, produk kami masuk di Sariraya Halal Mart. Tempatnya ada 19. Kalau di Malaysia, produknya ada di Malakat Mall. Juga produknya sudah ada yang masuk ke Prancis dan di Jeddah. Produk jualan UMKM di sini juga sudah masuk di Indomaret dan juga ke Sarinah dan juga ke Bali," jelas Kurnia Sukma, salah satu peserta UMKM.
Dalam pameran UMKM ini, Sukma menjual jamur tiram krispi. Ia mengaku jamur tiram krispi buatannya sudah dijual di beberapa wilayah Indonesia dan luar negeri.
Dalam acara tersebut, Pos Indonesia hadir untuk memberikan ilmu dan pelatihan kepada pelaku UMKM mengenai layanan transaksi keuangan digital. Salah satu materi atau pembekalan mengenai layanan transaksi keuangan digital.
"Jadi apa yang kita lakukan hari ini untuk mendorong adik-adik kita, para santri untuk mempunyai jiwa entrepreneur. Kita hari ini hadir di sini tadi pagi sudah memberikan pembekalan materi," kata Direktur Bisnis Jasa Keuangan PT Pos Indonesia Haris, Jumat (25/8/2023).
Dalam komitmennya mendukung UMKM, Pos Indonesia berupaya selalu hadir di daerah-daerah. Salah satunya dengan mendorong aplikasi milik Pos Indonesia, Pospay untuk bisa diakses ke semua daerah sehingga bisa digunakan, termasuk UMKM di Ponpes Buntet.
Kehadiran Pospay diharapkan bisa mempermudah sekaligus membantu para pelaku UMKM melakukan operasional penjualan. Mulai dari memproduksi barang hingga pengiriman barang.
Dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan ini, Haris berharap Pos Indonesia bisa menjangkau kerja sama yang lebih luas dengan para UMKM di seluruh Indonesia. Pos Indonesia memasang target bisa menjangkau 3 juta UMKM pada 2023
Haris pun berharap UMKM di Pesantren Buntet dan sekitarnya bisa makin maju dan mengembangkan usahanya sampai ke pasar internasional. Bahkan, bisa berkembang bersama-sama PT Pos Indonesia.
Selain pembekalan, Pos Indonesia juga menyerahkan emas 31 gram ke Ponpes Buntet melalui Pospay Gold. Ini juga merupakan salah satu bentuk dukungan Pos Indonesia terhadap Ponpes Buntet.
Pospay Gold resmi diluncurkan Pos Indonesia pada Rabu (23/8/2023). Ini adalah layanan dan wadah perdagangan fisik emas secara digital yang ditujukan untuk penguatan pengembangan ekosistem digital ekonomi syariah.
Bantuan dan dukungan PT Pos Indonesia disambut gembira Ketua Umum Yayasan Ponpes Buntet KH Salman Al Farisi. Dia berharap bisa bekerja sama dengan PT Pos Indonesia dalam mengembangkan UMKM.
"Ini adalah bagian dari usaha kami juga. Karena kami ingin pondok pesantren hadir, tidak sekadar menjadi tempat pendidikan, pusat pendidikan, khususnya dalam keagamaan, tetapi juga kami menjadi pusat ekonomi," kata Al Farisi.
Al Farisi mengaku kemajuan teknologi informasi tidak bisa terelakkan dan harus diikuti semua kalangan termasuk Ponpes Buntet. Menurutnya, pemanfaatan kecanggihan teknologi memperbesar peluang untuk peningkatan ekonomi para santri.
Hal ini yang mendasari Ponpes Buntet mengadakan seminar Santripreneur dan Go Digital. Dia berharap dengan pelatihan ini, para santri bisa memanfaatkan teknologi untuk membuka usaha.
"Mereka tidak harus juga berjualan dalam artian secara fisik di luar, offline. Mereka juga bisa memanfaatkan online, memanfaatkan media teknologi untuk bisa meningkatkan ekonomi mereka. Biar kami menjadi santripreneur, menjadi santri yang punya bakat," tandasnya.
Acara ini juga mendapat dukungan dan apresiasi dari Wapres KH Ma’ruf Amin. Wapres menilai peran ponpes dalam mengembangkan UMKM sangat penting. ”Sore hari ini saya melihat bagaimana ekonomi UMKM dibangun melalui basis pesantren," katanya.
Sebanyak 25 UMKM hadir di acara pameran ini, mulai dari yang menjual makanan, produk fesyen, hingga minuman. Menariknya, beberapa UMKM memiliki pasar internasional. Bahkan sudah menjangkau di pasar Eropa.
"Kalau di Singapura produk kami masuk di HAO Mart. Kalau di Jepang itu, produk kami masuk di Sariraya Halal Mart. Tempatnya ada 19. Kalau di Malaysia, produknya ada di Malakat Mall. Juga produknya sudah ada yang masuk ke Prancis dan di Jeddah. Produk jualan UMKM di sini juga sudah masuk di Indomaret dan juga ke Sarinah dan juga ke Bali," jelas Kurnia Sukma, salah satu peserta UMKM.
Dalam pameran UMKM ini, Sukma menjual jamur tiram krispi. Ia mengaku jamur tiram krispi buatannya sudah dijual di beberapa wilayah Indonesia dan luar negeri.
(poe)