Kolaborasi Komunitas Indonesia Timur Berbagi Dukung Wadah Daging Kurban Non Plastik
loading...
A
A
A
SURABAYA - Kampanye mengurangi penggunaan plastik untuk wadah daging kurban dilakukan ratusan komunitas dari 42 kota di Indonesia Timur.
Komunitas yang tergabung dalam Kolaborasi Komunitas Indonesia Timur Berbagi ini mendukung penggunaan non plastik sebagai wadah daging kurban.
(Baca juga: Sapi Jumbo dari Jokowi dan Khofifah Tiba di Masjid Al Akbar )
Komitmen itu ditunjukkan komunitas lintas profesi dan hobi ini dengan menggunakan medium lain seperti besek, pelepah pisang dan daun jati sebagai tempat penyimpanan daging pada hari kurban tahun ini.
Salah satu pentolan komunitas pecinta alam Surabaya Dagelan Adventure Bambang Purwanto mengatakan akan mengganti kantong plastik sekali pakai untuk wadah daging kurban dengan besek.
Sebagai pecinta alam yang menjadi bagian dari SuperAdventure Surabaya, pihaknya mendukung upaya pemerintah mengurangi limbah plastik yang merusak lingkungan. Itu sebabnya, penggunaan media lain saat hari kurban menjadi momentum tepat untuk membangun gerakan minimalisasi penggunaan plastik.
"Kami sangat senang dapat terlibat dalam kolaborasi bersama berbagai komunitas untuk tidak menggunakan plastik sebagai tempat menyimpan daging kurban. Dengan langkah yang baik di hari yang baik ini semoga penggunaan plastik yang kian mencemari lingkungan terus berkurang," kata Bambang dalam rilisnya, Kamis (30/7/2020).
Kampanye penggunaan media non plastik ini merupakan bagian dari program bertajuk Kolaborasi Komunitas Indonesia Timur Berbagi yang melibatkan 379 komunitas di 42 kota. Ada lebih dari 15 ribu anggota yang tergabung dalam komunitas besar ini seperti SuperAdventure, Bold Riders dan Heppiii Community.
Dalam program ini sebanyak 5 ekor sapi dan 202 ekor kambing. Melalui kegiatan ini ditargetkan lebih dari 5000 paket daging kurban dapat dibagikan kepada masyarakat tidak mampu dan penerima lainnya yang berhak.
(Baca juga: Pasien COVID-19 Loncat dari Lantai 6 RSU Haji, Diduga Depresi )
Koordinaor Karang Taruna (Karta) Lumajang Wahyudi Rosad mengatakan, tahun ini sejumlah karta akan membagikan hewan kurban menggunakan pelepah pisang. Selain mengurangi sampah plastik, cara itu dilakukan untuk memanfaatkan banyaknya pelepah pisang yang tidak digunakan setelah buahnya di ambil.
"Banyak pelepah pisang yang bisa dimanfaatkan untuk media penyimpanan daging kurban. Langkah ini juga menjadi cara bagi kami di desa untuk tetap mempertahankan kearifan dan budaya lokal," jelasnya.
Prasetyo, Pemerhati sekaligus pembina Komunitas di Jawa Timur menyatakan apresiasinya terhadap langkah komunitas untuk ikut terlibat dalam kampanye mengurangi penggunaan plastik dalam setiap kegiatan. Cara ini dinilainya dapat membantu upaya pemerintah untuk menghilangkan ketergantungan masyarakat terhadap penggunaan plastik.
Menurut Prasetyo kolaborasi antar komunitas di Indonesia Timur ini juga menjadi bukti pentingnya keberadaan komunitas dalam masyarakat. Komunitas tidak hanya menjadi tempat kongkow-kongkow menyalurkan hobi yang sama tapi juga dapat menjadi bagian dari gerakan perubahan ke arah yang lebih baik.
"Kolaborasi Komunitas Indonesia Timur berbagi ini luar biasa. Kegiatannya sangat positif yaitu berbagi saat momentum yang tepat melalui kurban ketika banyak masyarakat sedang membutuhkan. Ini pantas dilanjutkan dan bisa dicontoh bagi komunitas lainnya," ujar Prasetyo.
Komunitas yang tergabung dalam Kolaborasi Komunitas Indonesia Timur Berbagi ini mendukung penggunaan non plastik sebagai wadah daging kurban.
(Baca juga: Sapi Jumbo dari Jokowi dan Khofifah Tiba di Masjid Al Akbar )
Komitmen itu ditunjukkan komunitas lintas profesi dan hobi ini dengan menggunakan medium lain seperti besek, pelepah pisang dan daun jati sebagai tempat penyimpanan daging pada hari kurban tahun ini.
Salah satu pentolan komunitas pecinta alam Surabaya Dagelan Adventure Bambang Purwanto mengatakan akan mengganti kantong plastik sekali pakai untuk wadah daging kurban dengan besek.
Sebagai pecinta alam yang menjadi bagian dari SuperAdventure Surabaya, pihaknya mendukung upaya pemerintah mengurangi limbah plastik yang merusak lingkungan. Itu sebabnya, penggunaan media lain saat hari kurban menjadi momentum tepat untuk membangun gerakan minimalisasi penggunaan plastik.
"Kami sangat senang dapat terlibat dalam kolaborasi bersama berbagai komunitas untuk tidak menggunakan plastik sebagai tempat menyimpan daging kurban. Dengan langkah yang baik di hari yang baik ini semoga penggunaan plastik yang kian mencemari lingkungan terus berkurang," kata Bambang dalam rilisnya, Kamis (30/7/2020).
Kampanye penggunaan media non plastik ini merupakan bagian dari program bertajuk Kolaborasi Komunitas Indonesia Timur Berbagi yang melibatkan 379 komunitas di 42 kota. Ada lebih dari 15 ribu anggota yang tergabung dalam komunitas besar ini seperti SuperAdventure, Bold Riders dan Heppiii Community.
Dalam program ini sebanyak 5 ekor sapi dan 202 ekor kambing. Melalui kegiatan ini ditargetkan lebih dari 5000 paket daging kurban dapat dibagikan kepada masyarakat tidak mampu dan penerima lainnya yang berhak.
(Baca juga: Pasien COVID-19 Loncat dari Lantai 6 RSU Haji, Diduga Depresi )
Koordinaor Karang Taruna (Karta) Lumajang Wahyudi Rosad mengatakan, tahun ini sejumlah karta akan membagikan hewan kurban menggunakan pelepah pisang. Selain mengurangi sampah plastik, cara itu dilakukan untuk memanfaatkan banyaknya pelepah pisang yang tidak digunakan setelah buahnya di ambil.
"Banyak pelepah pisang yang bisa dimanfaatkan untuk media penyimpanan daging kurban. Langkah ini juga menjadi cara bagi kami di desa untuk tetap mempertahankan kearifan dan budaya lokal," jelasnya.
Prasetyo, Pemerhati sekaligus pembina Komunitas di Jawa Timur menyatakan apresiasinya terhadap langkah komunitas untuk ikut terlibat dalam kampanye mengurangi penggunaan plastik dalam setiap kegiatan. Cara ini dinilainya dapat membantu upaya pemerintah untuk menghilangkan ketergantungan masyarakat terhadap penggunaan plastik.
Menurut Prasetyo kolaborasi antar komunitas di Indonesia Timur ini juga menjadi bukti pentingnya keberadaan komunitas dalam masyarakat. Komunitas tidak hanya menjadi tempat kongkow-kongkow menyalurkan hobi yang sama tapi juga dapat menjadi bagian dari gerakan perubahan ke arah yang lebih baik.
"Kolaborasi Komunitas Indonesia Timur berbagi ini luar biasa. Kegiatannya sangat positif yaitu berbagi saat momentum yang tepat melalui kurban ketika banyak masyarakat sedang membutuhkan. Ini pantas dilanjutkan dan bisa dicontoh bagi komunitas lainnya," ujar Prasetyo.
(msd)