YDSF Terjunkan Tim Khusus Kawal Penyembelihan Hewan Kurban
loading...
A
A
A
SURABAYA - Tim relawan Expedisi Qurban Yayasan Dana Sosial Al Falah (YDSF) bergerak untuk mendistribusikan hewan kurban ke 19 titik penurunan hewan kurban . Tim yang terdiri dari 19 orang itu telah dibekali pengaman sesuai protokol kesehatan di masa pandemi COVID-19 ini diterjunkan mulai Selasa (28/7/2020).
(Baca juga: Sikat HP di Kantor Polisi, Daster Cewek Bohay Ini Juga Hasil Curian )
Ketua Panitia Expedisi Qurban YDSF, Rochmad Hidayat mengatakan, untuk menjaga keamanan dari penularan COVID-19, anggota tim yg diterjunkan ke lapangan dibekali peralatan lengkap seperti baju lengan panjang, masker, faceshield, sarung tangan, dan hand sanitizer.
"Sesuai dengan protokol penyembelihan yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama, maka kami menjalankan dengan ketat aturan itu," kata Rochmad saat melepas keberangkatan tim kurban YDSF.
Selain itu, lanjutnya, protokol kesehatan ketat juga diberlakukan bagi petugas penyembelihan di desa-desa pelosok. Di samping dibekali peralatan pengaman diri, mereka juga harus memperhatikan kondisi aman saat prosesi penyembelihan, pengulitan hingga distribusi daging. "Semua kita pantau dan tidak diperbolehkan mengumpulkan masa. Daging dikirim ke penerima door to door," tambahnya.
(Baca juga: Program dan Laporan Keuangan BPJAMSOSTEK Raih Predikat WTM )
YDSF tahun ini menargetkan menyembelih 1000 kambing dan 100 sapi. Untuk pemerataan daging, sebagian besar hewan kurban itu didistribusikan ke desa-desa pelosok di Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jakarta.
Sementara itu, humas YDSF Khoirul Anam mengatakan selain di Pulau Jawa distribusi hewan kurban juga menjangkau pedalaman Manggarai, Nusa Tenggara Timur; Palu, Sulawesi Tengah; Halmahera, Maluku Utara; Ketapang, Kalimantan Barat; dan korban banjir Masamba, di Sulawesi Utara.
"Sampai saat ini penghimpunan hewan kurban masih terus berjalan. Mudah-mudahan tahun ini tambah banyak masyarakat yang menitipkan hewan qurban ke YDSF sehingga tambah banyak juga yang merasakan manfaatnya," pungkas Anam.
(Baca juga: Sikat HP di Kantor Polisi, Daster Cewek Bohay Ini Juga Hasil Curian )
Ketua Panitia Expedisi Qurban YDSF, Rochmad Hidayat mengatakan, untuk menjaga keamanan dari penularan COVID-19, anggota tim yg diterjunkan ke lapangan dibekali peralatan lengkap seperti baju lengan panjang, masker, faceshield, sarung tangan, dan hand sanitizer.
"Sesuai dengan protokol penyembelihan yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama, maka kami menjalankan dengan ketat aturan itu," kata Rochmad saat melepas keberangkatan tim kurban YDSF.
Selain itu, lanjutnya, protokol kesehatan ketat juga diberlakukan bagi petugas penyembelihan di desa-desa pelosok. Di samping dibekali peralatan pengaman diri, mereka juga harus memperhatikan kondisi aman saat prosesi penyembelihan, pengulitan hingga distribusi daging. "Semua kita pantau dan tidak diperbolehkan mengumpulkan masa. Daging dikirim ke penerima door to door," tambahnya.
(Baca juga: Program dan Laporan Keuangan BPJAMSOSTEK Raih Predikat WTM )
YDSF tahun ini menargetkan menyembelih 1000 kambing dan 100 sapi. Untuk pemerataan daging, sebagian besar hewan kurban itu didistribusikan ke desa-desa pelosok di Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jakarta.
Sementara itu, humas YDSF Khoirul Anam mengatakan selain di Pulau Jawa distribusi hewan kurban juga menjangkau pedalaman Manggarai, Nusa Tenggara Timur; Palu, Sulawesi Tengah; Halmahera, Maluku Utara; Ketapang, Kalimantan Barat; dan korban banjir Masamba, di Sulawesi Utara.
"Sampai saat ini penghimpunan hewan kurban masih terus berjalan. Mudah-mudahan tahun ini tambah banyak masyarakat yang menitipkan hewan qurban ke YDSF sehingga tambah banyak juga yang merasakan manfaatnya," pungkas Anam.
(eyt)