Vaksin Merah Putih Bakal Diujicoba ke Hewan Akhir Tahun Ini

Kamis, 30 Juli 2020 - 06:11 WIB
loading...
Vaksin Merah Putih Bakal Diujicoba ke Hewan Akhir Tahun Ini
Menristek/Kepala BRIN, Bambang Brodjonegoro menyambangi LIPI di Kota Bandung, Rabu (29/7/2020). SINDOnews/Agung Bakti
A A A
BANDUNG - Vaksin merah putih bakal diujicobakan pada hewan akhir tahun ini. Pengembangan vaksin Covid-19 buatan dalam negeri tersebut ditargetkan tuntas 2021 mendatang.

Hal itu dikatakan Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN), Bambang Brodjonegoro saat menyambangi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di Kota Bandung.

"Targetnya, sampai akhir tahun ini bisa menyelesaikan uji di hewan. Awalnya harus uji lab di (tingkat) sel, kemudian hewan," ungkap Bambang, Rabu (29/7/2020).

Setelah diujicobakan pada hewan, lanjut Bambang, bibit vaksin yang dikembangkan oleh Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman dengan menggunakan platform protein rekombinan S dan N itu akan diserahkan kepada Biofarma sebagai vaksin preklinis dan klinis.

"Bila sudah diproduksi, akan diujikan terbatas pada relawan," katanya.

Menurut Bambang, pengembangan vaksin merah putih ditargetkan rampung 2021 mendatang. Dia mengatakan, pengembangan vaksin bukanlah perkara mudah dan membutuhkan proses yang panjang dan kompleks karena subjeknya adalah makhluk hidup yang kondisinya relatif tidak sama.

"Buat vaksin ini kita bicara soal sel makhluk hidup, bagaimana reaksinya, tergantung dari makhluk hidup itu sendiri. Tak bisa direkayasa, pasti ada waktu yang dibutuhkan," tegasnya.

Soal sudah adanya vaksin Covid-19 asal Tiongkok, Sinovach yang akan diujicobakan di Indonesia, Bambang menekankan bahwa penemuan vaksin Covid-19 bukanlah sebuah kompetisi. Terlebih, kata Bambang, Indonesia membutuhkan vaksin Covid-19 dalam jumlah yang besar.

"Penduduk kita itu 267 juta orang, ada kemungkinan satu orang butuh dari satu ampul karena belum tentu daya tubuh kita terbangun, bisa jadi vaksinnya tidak bertahan lama, ini kan pandemi global artinya siapa yang bisa menghasilkan dan efektif, itu yang paling penting," tegasnya lagi.

Dalam kesempatan itu, Bambang juga mengatakan, saat ini LIPI tengah mengembangkan sejumlah alat pengetesan Covid-19, di antaranya alat rapid test 2.0 surface plasmon resonance (SPR) dan reagen untuk swab test. Dia berharap, jika kedua alat tersebut telah siap, tes Covid-19 dapat diperbanyak. (Baca: 51 Anggota dan Staf DPRD Purwakarta Dites Swab COVID-19).

"Apalagi, alat ini disebut bisa lebih murah secara nominal dibandingkan dengan alat tes swab, tapi dalam keakuratannya sama. Jadi, kalau ada tes atau pengujian kita bisa lebih banyak lagi," katanya.

Tidak hanya itu, tambah Bambang, LIPI juga sudah memilki alat untuk menghilangkan virus di dalam ruangan menggunakan lampu ultraviolet dan alat ozonisasi yang diharapkan juga mampu mematikan virus corona jenis baru.

"Alat ini secara umum lebih aman untuk manusia, jadi mirip disinfektan. Kita bisa memastikan ruangan yang telah dipakai besih sebelum kembali digunakan," pungkasnya.
(nag)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2098 seconds (0.1#10.140)