Banjir Bandang Masih Merendam Ribuan Rumah di Aceh Barat
loading...
A
A
A
ACEH BARAT - Banjir bandang melanda wilayah Kabupaten Aceh Barat. Hingga Rabu (29/7/2020) siang, banjir meluas ke 11 kecamatan. Selain merendam ribuan rumah warga, air banjir juga melumpuhkan jalan lintas provinsi.
(Baca juga: Peras Korban dengan Video Seks, 2 Karyawan PDAM Tebo Diringkus )
Salah satu titik terparah terdampak banjir ada di jalan utama menuju Kota Meulaboh. Jalur tersebut terendam banjir akibat curah hujan yang tinggi. Para pengguna jalan kesulitan melintas, akibat ketinggian air banjir mencapai 30-60 cm.
Warga yang nekat menerobos genangan air, akhirnya kendaraannya mogok. Ribuan rumah warga terendam air banjir dengan ketinggian hampir satu meter. Sebagian warga masih mencoba bertahan di rumah masing-masing untuk menjaga dan menyelamatkan harta bendanya.
(Baca juga: Khofifah Resmikan Asrama Putra Institut Pesantren KH Abdul Chalim )
Salah satu korban banjir , Riska mengaku, sejak Selasa (28/7/2020) rumahnya sudah terendam banjir . "Yang dibutuhkan bahan makan, karena persediaan di rumah sudah sangat menipis," ungkapnya.
Anggota relawan, Rusli menyebutkan, rumah warga yang paling parah terendam banjir ada di wilayah Desa Blangberandang. "Warganya terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman, seperti di masjid, sambil menunggu datangnya bantuan," tuturnya.
Banjir sebelumnya mengepung tujuh kecamatan, dan akhirnya meluas ke 11 kecamatan. Kecamatan terdampak banjir antara lain Johan Pahlawan, Kaway XVI, Meureubo, Woyla Timur, Arongan Lambalek, Pante Seureumen, Sungai Mas, Bubon, Woyla Barat, Samatiga, dan Woyla.
(Baca juga: Peras Korban dengan Video Seks, 2 Karyawan PDAM Tebo Diringkus )
Salah satu titik terparah terdampak banjir ada di jalan utama menuju Kota Meulaboh. Jalur tersebut terendam banjir akibat curah hujan yang tinggi. Para pengguna jalan kesulitan melintas, akibat ketinggian air banjir mencapai 30-60 cm.
Warga yang nekat menerobos genangan air, akhirnya kendaraannya mogok. Ribuan rumah warga terendam air banjir dengan ketinggian hampir satu meter. Sebagian warga masih mencoba bertahan di rumah masing-masing untuk menjaga dan menyelamatkan harta bendanya.
(Baca juga: Khofifah Resmikan Asrama Putra Institut Pesantren KH Abdul Chalim )
Salah satu korban banjir , Riska mengaku, sejak Selasa (28/7/2020) rumahnya sudah terendam banjir . "Yang dibutuhkan bahan makan, karena persediaan di rumah sudah sangat menipis," ungkapnya.
Anggota relawan, Rusli menyebutkan, rumah warga yang paling parah terendam banjir ada di wilayah Desa Blangberandang. "Warganya terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman, seperti di masjid, sambil menunggu datangnya bantuan," tuturnya.
Banjir sebelumnya mengepung tujuh kecamatan, dan akhirnya meluas ke 11 kecamatan. Kecamatan terdampak banjir antara lain Johan Pahlawan, Kaway XVI, Meureubo, Woyla Timur, Arongan Lambalek, Pante Seureumen, Sungai Mas, Bubon, Woyla Barat, Samatiga, dan Woyla.
(eyt)