Terpikat Kecantikan Maduretno, Pangeran Diponegoro Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama
loading...
A
A
A
Pada babadnya Diponegoro, menyejajarkan perkawinannya dengan perkawinan Wisnu dan Dewi Sri, dengan Sang Ayah sebagai Batara Guru.
Pangeran Diponegoro salah satu reinkarnasi Arjuna, sehingga menarik garis paralel antara dirinya dengan pahlawan wayang Pandawa yang tampan-rupawan ketika menerima pisau belati Sarutomo saat bermeditasi di Parangkusumo dalam ziarahnya ke Pantai Selatan.
Di tingkat praktis, perkawinan Diponegoro memberinya seorang pendamping yang simpatik, yang bisa menjadi tempat dia mencurahkan rahasia dan beban hati dalam tahun-tahun yang tidak menentu itu.
Maduretno juga istri yang tetap setia mendampingi Pangeran di masa perang yang ngeri itu. Maduretno terus mendukungnya sampai kematian menjemputnya di sekitar 20 November 1827.
Konon dari semua istri-istri Pangeran, dialah satu-satunya yang disebut Pangeran dengan penuh kasih mesra di dalam babad.
Perkawinannya ini juga yang megesahkan hubungan keluarganya dengan keluarga Prawirodirjan yang menurunkan nenek-buyut pengasuhnya, Ratu Ageng, yang bersaudara kandung dengan kakek Raden Ronggo III.
Pangeran Diponegoro salah satu reinkarnasi Arjuna, sehingga menarik garis paralel antara dirinya dengan pahlawan wayang Pandawa yang tampan-rupawan ketika menerima pisau belati Sarutomo saat bermeditasi di Parangkusumo dalam ziarahnya ke Pantai Selatan.
Di tingkat praktis, perkawinan Diponegoro memberinya seorang pendamping yang simpatik, yang bisa menjadi tempat dia mencurahkan rahasia dan beban hati dalam tahun-tahun yang tidak menentu itu.
Maduretno juga istri yang tetap setia mendampingi Pangeran di masa perang yang ngeri itu. Maduretno terus mendukungnya sampai kematian menjemputnya di sekitar 20 November 1827.
Konon dari semua istri-istri Pangeran, dialah satu-satunya yang disebut Pangeran dengan penuh kasih mesra di dalam babad.
Perkawinannya ini juga yang megesahkan hubungan keluarganya dengan keluarga Prawirodirjan yang menurunkan nenek-buyut pengasuhnya, Ratu Ageng, yang bersaudara kandung dengan kakek Raden Ronggo III.
(ams)