Muhammadiyah Bakal Buat Film Ir Juanda, Sosok Pemersatu Ribuan Pulau di Indonesia
loading...
A
A
A
"Sudirman pertempuran fisik menjelang 1948. Dan Ir Juanda dipercaya karena kecerdasannya diminta assiten profesor teknik Belanda. Namun memiliki kemampuan maka memilih menjadi kepala sekolah di Jakarta," ungkap Gunawan yang merupakan Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) ini.
Karena narasi yang disampaikan menarik, maka Presiden Sukarno menjadikannya sebagai Menteri Perhubungan di tahun 1950. Dua kali Ir Juanda menjadi Menteri Perhubungan dan sukses membantu Presiden Sukarno yang merasa kesusahan menyatukan 16.000 pulau.
Ir Juanda dinilai sukses menyatukan Darat laut udara dan kemudian dirangkai jadi penyiaran berita. Sejak itu kesatuan Indonesia lebih terwujud dan kemudian membahana, bukan sekedar mempertahankan kemerdekaan tetapi mempersatukan bangsa
"Beberapa kali pemberontakan ingin memisahkan diri. Juanda mampu berperan mempersatukan lautan Indonesia," terang dia.
Menurutnya Ir Djuanda adalah sosok yang sangat penting dan memiliki jasa begitu besar untuk Indonesia. Dia bukan seorang orator, bukan seorang frontliner, juga bukan politisi, bahkan sama sekali tidak pernah terlibat menjadi anggota dengan partai politik.
"Ir Juanda adalah sosok pahlawan yang bergiat di belakang “layar” ia telah mengemban amanah sebagai mentri sebanyak 17 kali," terangnya.
Hanya dua organisasi yang diikuti oleh Ir Djuanda, yaitu Muhammadiyah dan Paguyuban Pasoendan. Itulah mengapa dia tidak sepopuler tokoh tokoh bangsa lain seperti Bung Karno, Bung Hatta atau Syahrir.
Namun banyak yang berpendapat bahwa Ir Djuanda adalah orang terpenting ketiga setelah dwi tunggal Soekarno-Hatta.
Ini terbukti dengan tercetaknya sosok Djuanda di lembaran uang Rp50.000. Sedangkan Soekarno-Hatta dalam lembar Rp100.000.
Terlepas dari anggapan itu, memang tidak bisa dipungkiri bahwa Djuanda Kartawidjaja memiliki peran sangat besar untuk negeri mulai sejak masih dalam jajahan Belanda, pendudukakn Jepang, kedantangan NICA, sampai dengan akhirnya kedaulatan Indonesia sepenuhnya didapatkan dan terus berbenah di masa-masa awal kemerdekaan.
Karena narasi yang disampaikan menarik, maka Presiden Sukarno menjadikannya sebagai Menteri Perhubungan di tahun 1950. Dua kali Ir Juanda menjadi Menteri Perhubungan dan sukses membantu Presiden Sukarno yang merasa kesusahan menyatukan 16.000 pulau.
Ir Juanda dinilai sukses menyatukan Darat laut udara dan kemudian dirangkai jadi penyiaran berita. Sejak itu kesatuan Indonesia lebih terwujud dan kemudian membahana, bukan sekedar mempertahankan kemerdekaan tetapi mempersatukan bangsa
"Beberapa kali pemberontakan ingin memisahkan diri. Juanda mampu berperan mempersatukan lautan Indonesia," terang dia.
Menurutnya Ir Djuanda adalah sosok yang sangat penting dan memiliki jasa begitu besar untuk Indonesia. Dia bukan seorang orator, bukan seorang frontliner, juga bukan politisi, bahkan sama sekali tidak pernah terlibat menjadi anggota dengan partai politik.
"Ir Juanda adalah sosok pahlawan yang bergiat di belakang “layar” ia telah mengemban amanah sebagai mentri sebanyak 17 kali," terangnya.
Hanya dua organisasi yang diikuti oleh Ir Djuanda, yaitu Muhammadiyah dan Paguyuban Pasoendan. Itulah mengapa dia tidak sepopuler tokoh tokoh bangsa lain seperti Bung Karno, Bung Hatta atau Syahrir.
Namun banyak yang berpendapat bahwa Ir Djuanda adalah orang terpenting ketiga setelah dwi tunggal Soekarno-Hatta.
Ini terbukti dengan tercetaknya sosok Djuanda di lembaran uang Rp50.000. Sedangkan Soekarno-Hatta dalam lembar Rp100.000.
Terlepas dari anggapan itu, memang tidak bisa dipungkiri bahwa Djuanda Kartawidjaja memiliki peran sangat besar untuk negeri mulai sejak masih dalam jajahan Belanda, pendudukakn Jepang, kedantangan NICA, sampai dengan akhirnya kedaulatan Indonesia sepenuhnya didapatkan dan terus berbenah di masa-masa awal kemerdekaan.