Sineas Muda Sumatera Warnai Perayaan Festival Film di Jakarta
loading...
Sineas muda Sumatera terus tumbuh mewarnai industri film Tanah Air. Hal itu terlihat dari Open Submission - Lokus 9 Festival Film Bulanan (Fesbul) 2024 pada 2-12 Oktober 2024 lalu. Foto: Ist
A
A
A
MEDAN - Sineas muda Sumatera terus tumbuh mewarnai industri film Tanah Air. Hal itu terlihat dari Open Submission - Lokus 9 Festival Film Bulanan (Fesbul) 2024 pada 2-12 Oktober 2024 lalu.
Kegiatan open submission ini memang mengikuti sesi workshop film pendek yang sudah digelar Fesbul sebelumnya di Padang pada 20-22 September 2024.
Untuk open submission, Fesbul menerima film-film pendek dari sineas yang berasal dari wilayah Aceh, Riau, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Kepulauan Riau, dan Sumatera Barat. Seperti di lokasi alias lokus-lokus sebelumnya akan dipilih dua film pendek yang mewakili Lokus 9.
Nantinya 2 film pendek tersebut akan kembali dipertarungkan dengan 18 film yang berasal dari sembilan lokus lainnya.
“Sebanyak 20 film pendek yang sudah terpilih dari 10 lokus di seluruh Indonesia, Fesbul akan menetapkan lima film terbaik yang bakal diumumkan dalam puncak Perayaan Fesbul 2024 yang bakal digelar pada Minggu, 17 November 2024 di Jakarta,” kata Founder Fesbul Abdul Manaf, Rabu (13/11/2024).
Melihat bagaimana antusias yang tinggi dan sambutan begitu hangat membuktikan ada banyak sekali penggemar film pendek di Sumatera. Bahkan, dalam kegiatan Road To Perayaan Fesbul 2024 yang dilangsungkan di kampus ISI Padang Panjang pada 28 Oktober juga dihadiri ratusan mahasiswa, penonton, dan pembuat film pendek.
Menarik memang membahas bagaimana sineas asal Sumatera terus bertumbuh di industri film Tanah Air. Bahkan, ada banyak juga film-film Indonesia yang sukses dengan menyuguhkan budaya Sumatera seperti Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck (2013), Ngeri-Ngeri Sedap (2022), dan Agak Laen (2024).
Kegiatan open submission ini memang mengikuti sesi workshop film pendek yang sudah digelar Fesbul sebelumnya di Padang pada 20-22 September 2024.
Untuk open submission, Fesbul menerima film-film pendek dari sineas yang berasal dari wilayah Aceh, Riau, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Kepulauan Riau, dan Sumatera Barat. Seperti di lokasi alias lokus-lokus sebelumnya akan dipilih dua film pendek yang mewakili Lokus 9.
Nantinya 2 film pendek tersebut akan kembali dipertarungkan dengan 18 film yang berasal dari sembilan lokus lainnya.
“Sebanyak 20 film pendek yang sudah terpilih dari 10 lokus di seluruh Indonesia, Fesbul akan menetapkan lima film terbaik yang bakal diumumkan dalam puncak Perayaan Fesbul 2024 yang bakal digelar pada Minggu, 17 November 2024 di Jakarta,” kata Founder Fesbul Abdul Manaf, Rabu (13/11/2024).
Melihat bagaimana antusias yang tinggi dan sambutan begitu hangat membuktikan ada banyak sekali penggemar film pendek di Sumatera. Bahkan, dalam kegiatan Road To Perayaan Fesbul 2024 yang dilangsungkan di kampus ISI Padang Panjang pada 28 Oktober juga dihadiri ratusan mahasiswa, penonton, dan pembuat film pendek.
Menarik memang membahas bagaimana sineas asal Sumatera terus bertumbuh di industri film Tanah Air. Bahkan, ada banyak juga film-film Indonesia yang sukses dengan menyuguhkan budaya Sumatera seperti Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck (2013), Ngeri-Ngeri Sedap (2022), dan Agak Laen (2024).
(jon)
Lihat Juga :
