Muhammadiyah Bakal Buat Film Ir Juanda, Sosok Pemersatu Ribuan Pulau di Indonesia

Senin, 07 Agustus 2023 - 15:26 WIB
loading...
Muhammadiyah Bakal Buat...
Ketua Lembaga Seni dan Budaya PP Muhammadiyah, Prof Gunawan Budiyanto menjelaskan rencana produksi film tentang Ir Juanda, tokoh pemersatu ribuan pulau di Indonesia. Foto/MPI/Erfan Erlin
A A A
YOGYAKARTA - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah bakal memproduksi film tentang Ir Juanda, tokoh bangsa pemersatu ribuan pulau di Indonesia. Sosok kader Muhammadiyah ini dianggap sebagai tokoh yang berjasa sebagai pemersatu bangsa Indonesia.

Ketua Lembaga Seni dan Budaya PP Muhammadiyah, Prof Gunawan Budiyanto mengatakan saat ini literasi berkembang dengan demikian cepat dan memerlukan sarana.



Media literasi ini merupakan tantangan dunia pendidikan karena jika tidak mengenal literasi elektronik dan digital maka akan ditinggalkan

"Literasi cetak terbatas, masa edarnya tidak bisa luas. Oleh karena itu literasi digital memang perlu dikedepankan," kata Gunawan Budiyanto di Yogyakarta, Senin (7/8/2023).



Gunawan mengatakan saat ini banyak mahasiswa yang menanyakan Ir Juanda, pernah Menteri Perhubungan dua periode dari Presiden Soekarno. Di mana kisah dari Ir Juanda sebenarnya sangat mirip dengan Jenderal Sudirman.

Jika Jenderal Soedirman adalah kepala sekolah di Purworejo, sementara Ir Juanda menjadi kepala sekolah SMA Muhammadiyah di Jakarta.



Kedua kader Muhammadiyah ini sama-sama bergerak di dunia pendidikan dan berjuang di lapangan.

"Sudirman pertempuran fisik menjelang 1948. Dan Ir Juanda dipercaya karena kecerdasannya diminta assiten profesor teknik Belanda. Namun memiliki kemampuan maka memilih menjadi kepala sekolah di Jakarta," ungkap Gunawan yang merupakan Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) ini.

Karena narasi yang disampaikan menarik, maka Presiden Sukarno menjadikannya sebagai Menteri Perhubungan di tahun 1950. Dua kali Ir Juanda menjadi Menteri Perhubungan dan sukses membantu Presiden Sukarno yang merasa kesusahan menyatukan 16.000 pulau.

Ir Juanda dinilai sukses menyatukan Darat laut udara dan kemudian dirangkai jadi penyiaran berita. Sejak itu kesatuan Indonesia lebih terwujud dan kemudian membahana, bukan sekedar mempertahankan kemerdekaan tetapi mempersatukan bangsa

"Beberapa kali pemberontakan ingin memisahkan diri. Juanda mampu berperan mempersatukan lautan Indonesia," terang dia.

Menurutnya Ir Djuanda adalah sosok yang sangat penting dan memiliki jasa begitu besar untuk Indonesia. Dia bukan seorang orator, bukan seorang frontliner, juga bukan politisi, bahkan sama sekali tidak pernah terlibat menjadi anggota dengan partai politik.

"Ir Juanda adalah sosok pahlawan yang bergiat di belakang “layar” ia telah mengemban amanah sebagai mentri sebanyak 17 kali," terangnya.

Hanya dua organisasi yang diikuti oleh Ir Djuanda, yaitu Muhammadiyah dan Paguyuban Pasoendan. Itulah mengapa dia tidak sepopuler tokoh tokoh bangsa lain seperti Bung Karno, Bung Hatta atau Syahrir.

Namun banyak yang berpendapat bahwa Ir Djuanda adalah orang terpenting ketiga setelah dwi tunggal Soekarno-Hatta.

Ini terbukti dengan tercetaknya sosok Djuanda di lembaran uang Rp50.000. Sedangkan Soekarno-Hatta dalam lembar Rp100.000.

Terlepas dari anggapan itu, memang tidak bisa dipungkiri bahwa Djuanda Kartawidjaja memiliki peran sangat besar untuk negeri mulai sejak masih dalam jajahan Belanda, pendudukakn Jepang, kedantangan NICA, sampai dengan akhirnya kedaulatan Indonesia sepenuhnya didapatkan dan terus berbenah di masa-masa awal kemerdekaan.

Dia menambahkan, Djuanda adalah seorang insinyur, sosoknya pendiam, dan sejak kecil diajarkan untuk menghindari konflik agar bisa fokus dalam melakukan pekerjaan.

Perjuangan bukan angkat senjata tapi membenahi manajemen untuk membangkitkan dan memperbaiki perekonomian negara, membuat strategi-strategi kebijakan yang selalu berpihak pada rakyat, menciptakan administrasi negara yang rapi, dan merancang segala hal yang dibutuhkan oleh bangsa, baik di era sebelum kemerdekaan sampai pada masa pembangunan setelah proklamasi kemerdekaan.

"Catatan terbesar jasanya dalam sejarah Indonesia adalah Deklarasi Djuanda," ungkapnya.

Sebuah konsepsi kesatuan kewilayahan nasional yang bukan saja suatu kesatuan antara darat dan laut, tapi juga mencakup suatu kesatuan dengan wilayah udara di atasnya dan seluruh kekayaan alam yang terkandung dalam bumi Indonesia.

Deklarasi Djuanda merupakan salah satu dari tiga tiang utama kesatuan negara dan bangsa Indonesia, yaitu Kesatuan Kejiwaan yang dinyatakan dalam Sumpah Pemuda 1928, Kesatuan Kenegaraan dalam NKRI yang diproklamasikan oleh Soekarno-Hatta 1945, dan Kesatuan Kewilayahan (darat, laut udara dan kekayaan alam) yang dideklarasikan oleh Ir Djuanda pada tahun 1957.

Begitu pentingnya sosok Ir Djuanda pada bumi Indonesia, adalah alasan utama untuk mengangkat sosok beliau dalam sebuah karya film. Sepak terjang Ir Djuanda harus diketahui seluruh masyarakat Indonesia khsusnya bahkan dunia.

"Bagi generasi muda, film ini nantinya tidak hanya memberikan pengetahuan tentang sejarah biografi Djuanda namun juga dapat mengambil hikmah yang kemudian bisa diterapkan pada diri masing masing," tambahnya.

Selain pada sosok kepahlawanan, sisi lain dari Ir Djuanda yang akan disampaikan dalam film ini adalah menunjukkan contoh nyata seorang muslim yang berpikiran maju, modern, dan terbuka (moderat).

Namun taat dengan agama dan selalu bergerak dengan dasar dasar Agama dalam membantu setiap proses pembangunan bangsa, baik dalam mengatasi konflik, membuat tata aturan negara, sampai dengan cara bersikap pada penjajah sekalipun. Nilai itulah yang diajarkan KH Ahmad Dahlan dalam Muhammadiyah.

"Djuanda merupakan contoh nyata seorang Muhammadiyah sejati," tandasnya.

Direktur Mixpro, Andika Prabangkara menambahkan, pembuatan film Ir Juanda ini sudah direncanakan sejak 2 tahun lalu. Saat itu dirinya ingin menulis dan memfilmkan, semangat diperjuangkan oleh Ir Juanda yang mampu mempersatukan bangsa Indonesia.

"Tonggak NKRi itu sumpah pemuda, prokralamasi dan Deklarasi Juanda," ungkapnya.

Dia menyebut pemersatu bangsa Indonesia adalah Ir Juanda. Penggarapan naskah film sudah dimulai setahun lalu dan rencananya akan diajukan ke keluarga dulu. Setelah beberapa revisi kemungkinan besar September nanti akan mulai syuting.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4377 seconds (0.1#10.140)