4 Fakta Gayatri Rajapatni, Politikus Perempuan Ulung di Balik Kejayaan Majapahit
loading...
A
A
A
Bagi Gayatri, dia tidak mampu menemukan contoh yang lebih baik kecuali kekasihnya, Raden Wijaya. Pada akhirnya, dia menikah dan resmi menyandang status istri pendiri Majapahit itu.
Salah satu bukti kebijaksanaan Gayatri adalah dengan menolak menjadi raja di Majapahit. Pada buku “Gayatri Rajapatni: Perempuan di Balik Kejayaan Majapahit”, dia memilih untuk tidak menjadi pemimpin saat Jayanegara wafat.
Langkah bijak ini diambil Gayatri setelah menimbang berbagai alasan. Salah karena dia tidak ingin terjadinya sengketa internal di masa lalu berlanjut, mengingat statusnya adalah putri Raja Singasari.
Alasan lainnya, karena Gayatri sendiri menyebut telah memasuki masa bhiksuka. Dia juga lebih suka menjadi “ibu suri” dan memastikan Majapahit dijalankan oleh orang-orang yang tepat.
Keputusannya ini berbuah manis. Di antaranya ketika menjadikan seorang Gadjah Mada menjadi Mahapatih. Dia tidak ingin keegoisannya menjadi malapetaka dan membawa kehancuran bagi Majapahit.
Pada latar belakangnya, Gayatri merupakan putri raja. Tak hanya memiliki status yang tinggi, dia juga dikatakan memiliki kecantikan yang sangat menawan.
Konon, bahkan disebutkan kecantikannya hampir mirip Ratu Cleopatra di Mesir. Tak hanya cantik, dia juga memiliki kecerdasan tinggi, sehingga mampu membantu Raden Wijaya membangun Majapahit.
Itulah sejumlah fakta dari Gayatri Rajapatni, sosok perempuan hebat di balik kejayaan Majapahit.
Lihat Juga: Kisah Raja Kertanegara Memutasi Para Pejabat Tinggi Istana Kerajaan Singasari Akibat Beda Pendapat
3. Tidak Mau Menjadi Raja
Salah satu bukti kebijaksanaan Gayatri adalah dengan menolak menjadi raja di Majapahit. Pada buku “Gayatri Rajapatni: Perempuan di Balik Kejayaan Majapahit”, dia memilih untuk tidak menjadi pemimpin saat Jayanegara wafat.
Langkah bijak ini diambil Gayatri setelah menimbang berbagai alasan. Salah karena dia tidak ingin terjadinya sengketa internal di masa lalu berlanjut, mengingat statusnya adalah putri Raja Singasari.
Alasan lainnya, karena Gayatri sendiri menyebut telah memasuki masa bhiksuka. Dia juga lebih suka menjadi “ibu suri” dan memastikan Majapahit dijalankan oleh orang-orang yang tepat.
Keputusannya ini berbuah manis. Di antaranya ketika menjadikan seorang Gadjah Mada menjadi Mahapatih. Dia tidak ingin keegoisannya menjadi malapetaka dan membawa kehancuran bagi Majapahit.
4. Memiliki Kecantikan yang Menawan
Pada latar belakangnya, Gayatri merupakan putri raja. Tak hanya memiliki status yang tinggi, dia juga dikatakan memiliki kecantikan yang sangat menawan.
Konon, bahkan disebutkan kecantikannya hampir mirip Ratu Cleopatra di Mesir. Tak hanya cantik, dia juga memiliki kecerdasan tinggi, sehingga mampu membantu Raden Wijaya membangun Majapahit.
Itulah sejumlah fakta dari Gayatri Rajapatni, sosok perempuan hebat di balik kejayaan Majapahit.
Lihat Juga: Kisah Raja Kertanegara Memutasi Para Pejabat Tinggi Istana Kerajaan Singasari Akibat Beda Pendapat
(shf)