4 Fakta Gayatri Rajapatni, Politikus Perempuan Ulung di Balik Kejayaan Majapahit
loading...
A
A
A
SOSOK Gayatri Rajapatni mungkin tidak sepopuler tokoh Kerajaan Majapahit seperti Raden Wijaya, Hayam Wuruk hingga Gadjah Mada. Namun, keberadaan Gayatri Rajapatni merupakan perempuan hebat di balik kejayaan Majapahit.
Meski tidak pernah naik ke tampuk kekuasaan tertinggi Majapahit, Gayatri adalah sosok penting di balik kejayaan kerajaannya.
Tak hanya karena statusnya sebagai istri dari Raden Wijaya, namun gagasan dan pemikirannya juga turut membantu perkembangan dan kemajuan Majapahit.
Lantas, siapakah sebenarnya sosok Gayatri Rajapatni in? Untuk mengenalnya lebih jauh, simak sederet faktanya berikut.
Melihat latar belakangnya, Gayatri Rajapatni ternyata bukan berasal dari keluarga sembarangan. Dia diketahui sebagai salah satu putri dari penguasa terakhir Kerajaan Singasari, yaitu Kertanegara.
Pada buku “Gayatri Rajapatni: Perempuan di Balik Kejayaan Majapahit” karya Earl Drake, Gayatri disebutkan sebagai putri bungsu Kertanegara. Ayahnya telah terbunuh saat Singasari diserang Kerajaan Kediri pimpinan Jayakatwang.
Mendapati keluarga dan kerajaannya hancur, Gayatri bertekad untuk membangun kembali Singasari. Pada akhirnya, dia bersama dengan Raden Wijaya membangun sebuah tatanan pemerintahan baru di atas sisa kejayaan Kerajaan Singasari.
Saat itu, Gayatri telah kehilangan orang tuanya pascakeruntuhan Singasari. Menurutnya, sosok suami ideal adalah seseorang yang memiliki kepribadian dan visi kuat seperti ayahandanya.
Bagi Gayatri, dia tidak mampu menemukan contoh yang lebih baik kecuali kekasihnya, Raden Wijaya. Pada akhirnya, dia menikah dan resmi menyandang status istri pendiri Majapahit itu.
Salah satu bukti kebijaksanaan Gayatri adalah dengan menolak menjadi raja di Majapahit. Pada buku “Gayatri Rajapatni: Perempuan di Balik Kejayaan Majapahit”, dia memilih untuk tidak menjadi pemimpin saat Jayanegara wafat.
Langkah bijak ini diambil Gayatri setelah menimbang berbagai alasan. Salah karena dia tidak ingin terjadinya sengketa internal di masa lalu berlanjut, mengingat statusnya adalah putri Raja Singasari.
Alasan lainnya, karena Gayatri sendiri menyebut telah memasuki masa bhiksuka. Dia juga lebih suka menjadi “ibu suri” dan memastikan Majapahit dijalankan oleh orang-orang yang tepat.
Keputusannya ini berbuah manis. Di antaranya ketika menjadikan seorang Gadjah Mada menjadi Mahapatih. Dia tidak ingin keegoisannya menjadi malapetaka dan membawa kehancuran bagi Majapahit.
Pada latar belakangnya, Gayatri merupakan putri raja. Tak hanya memiliki status yang tinggi, dia juga dikatakan memiliki kecantikan yang sangat menawan.
Konon, bahkan disebutkan kecantikannya hampir mirip Ratu Cleopatra di Mesir. Tak hanya cantik, dia juga memiliki kecerdasan tinggi, sehingga mampu membantu Raden Wijaya membangun Majapahit.
Itulah sejumlah fakta dari Gayatri Rajapatni, sosok perempuan hebat di balik kejayaan Majapahit.
Meski tidak pernah naik ke tampuk kekuasaan tertinggi Majapahit, Gayatri adalah sosok penting di balik kejayaan kerajaannya.
Tak hanya karena statusnya sebagai istri dari Raden Wijaya, namun gagasan dan pemikirannya juga turut membantu perkembangan dan kemajuan Majapahit.
Lantas, siapakah sebenarnya sosok Gayatri Rajapatni in? Untuk mengenalnya lebih jauh, simak sederet faktanya berikut.
Fakta Gayatri Rajapatni
1. Putri Raja Singasari
Melihat latar belakangnya, Gayatri Rajapatni ternyata bukan berasal dari keluarga sembarangan. Dia diketahui sebagai salah satu putri dari penguasa terakhir Kerajaan Singasari, yaitu Kertanegara.
Pada buku “Gayatri Rajapatni: Perempuan di Balik Kejayaan Majapahit” karya Earl Drake, Gayatri disebutkan sebagai putri bungsu Kertanegara. Ayahnya telah terbunuh saat Singasari diserang Kerajaan Kediri pimpinan Jayakatwang.
Mendapati keluarga dan kerajaannya hancur, Gayatri bertekad untuk membangun kembali Singasari. Pada akhirnya, dia bersama dengan Raden Wijaya membangun sebuah tatanan pemerintahan baru di atas sisa kejayaan Kerajaan Singasari.
2. Istri Raden Wijaya
Raden Wijaya menikahi Gayatri saat ditahbiskan sebagai raja pertama Majapahit. Gayatri sendiri dikatakan sepakat menerima pinangan Raden Wijaya saat usianya masih sangat muda, yakni 19 tahun.Saat itu, Gayatri telah kehilangan orang tuanya pascakeruntuhan Singasari. Menurutnya, sosok suami ideal adalah seseorang yang memiliki kepribadian dan visi kuat seperti ayahandanya.
Bagi Gayatri, dia tidak mampu menemukan contoh yang lebih baik kecuali kekasihnya, Raden Wijaya. Pada akhirnya, dia menikah dan resmi menyandang status istri pendiri Majapahit itu.
3. Tidak Mau Menjadi Raja
Salah satu bukti kebijaksanaan Gayatri adalah dengan menolak menjadi raja di Majapahit. Pada buku “Gayatri Rajapatni: Perempuan di Balik Kejayaan Majapahit”, dia memilih untuk tidak menjadi pemimpin saat Jayanegara wafat.
Langkah bijak ini diambil Gayatri setelah menimbang berbagai alasan. Salah karena dia tidak ingin terjadinya sengketa internal di masa lalu berlanjut, mengingat statusnya adalah putri Raja Singasari.
Alasan lainnya, karena Gayatri sendiri menyebut telah memasuki masa bhiksuka. Dia juga lebih suka menjadi “ibu suri” dan memastikan Majapahit dijalankan oleh orang-orang yang tepat.
Keputusannya ini berbuah manis. Di antaranya ketika menjadikan seorang Gadjah Mada menjadi Mahapatih. Dia tidak ingin keegoisannya menjadi malapetaka dan membawa kehancuran bagi Majapahit.
4. Memiliki Kecantikan yang Menawan
Pada latar belakangnya, Gayatri merupakan putri raja. Tak hanya memiliki status yang tinggi, dia juga dikatakan memiliki kecantikan yang sangat menawan.
Konon, bahkan disebutkan kecantikannya hampir mirip Ratu Cleopatra di Mesir. Tak hanya cantik, dia juga memiliki kecerdasan tinggi, sehingga mampu membantu Raden Wijaya membangun Majapahit.
Itulah sejumlah fakta dari Gayatri Rajapatni, sosok perempuan hebat di balik kejayaan Majapahit.
(shf)