Desa Helumo dan Toto Selatan Jadi Kampung Moderasi Beragama di Bone Bolango
loading...
A
A
A
BONE BOLANGO - Dua desa di Kabupaten Bone Bolango terpilih menjadi Kampung Moderasi Beragama yang dilaunching secara nasional oleh Kementerian Agama Republik Indonesia, pada Rabu (26/7/2023).
Dua desa tersebut yaitu, Desa Helumo Kecamatan Suwawa dan Desa Toto Selatan Kecamatan Kabila.
Pada kegiatan tersebut, Wakil Bupati Bone Bolango, Merlan S. Uloli pada kegiatan launching tersebut mengungkapkan ada tiga tantangan yang dihadapi oleh Indonesia khususnya Bone Bolango dalam menjaga Bhineka Tungga Ika, kekayaan dan pluralisme.
Pertama, berkembangnya cara pandang sikap dan praktik beragama berlebihan yang mengesampingkan martabat kemanusiaan. Kedua, berkembangnya klaim kebenaran subjektif dan pemaksaan kehendak atas tafsir agama serta pengaruh kepentingan ekonomi dan politik berpotensi memicu konflik.
"Kemudian yang ketiga, berkembangnya semangat beragama yang tidak selaras dengan kecintaan berbangsa dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia," ujar Wabup Merlan yang juga Ketua Pimpinan Cabang Muslimat Nahdlatul Ulama Kabupaten Bone Bolango.
Orang nomor dua di Bone Bolango itu mengatakan, hal tersebut harus menjadi perhatian bersama agar umat beragama tidak berjarak dengan agamanya.
Oleh karena itu, lanjutnya, upaya yang dapat dilakukan untuk menghadapi berbagai tantangan tersebut, yaitu menumbuh kembangkan sikap optimisme untuk menjaga stabilitas dan harmonisasi dalam kehidupan sosial keagamaan di Indonesia dengan tetap menjaga karakter khas bangsa Indonesia yang santun, toleran, dan saling menghargai perbedaan.
"Semangat kebersamaan dalam memelihara kerukunan antar sesama warga negara bangsa Indonesia tersebut dilakukan dengan spirit moderasi sosio-religius," ucapnya.
Wabup Merlan menilai, moderasi beragama penting sebagai modal sosial, yang telah ditetapkan secara sah sebagai faktor penunjang pembangunan nasional dalam Perpres Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024.
"Pemerintah menyambut baik atas program yang dicetuskan oleh Kementerian Agama ini dengan harapan program ini mampu menggugah kesadaran masyarakat tentang bagaimana cara pandang, sikap, dan praktik beragama dalam kehidupan bersama," tutur Wabup.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bone Bolango, Sabara K. Ngou menambahkan pihaknya akan terus mendorong program moderasi beragama dan mengajak masyarakat menjadi agen moderasi beragama di tingkat bawah.
Lihat Juga: Indahnya Toleransi Beragama di Klenteng Hok Hoo Bio Wonosobo, Cerminan Nyata Bhinneka Tunggal Ika
Dua desa tersebut yaitu, Desa Helumo Kecamatan Suwawa dan Desa Toto Selatan Kecamatan Kabila.
Pada kegiatan tersebut, Wakil Bupati Bone Bolango, Merlan S. Uloli pada kegiatan launching tersebut mengungkapkan ada tiga tantangan yang dihadapi oleh Indonesia khususnya Bone Bolango dalam menjaga Bhineka Tungga Ika, kekayaan dan pluralisme.
Pertama, berkembangnya cara pandang sikap dan praktik beragama berlebihan yang mengesampingkan martabat kemanusiaan. Kedua, berkembangnya klaim kebenaran subjektif dan pemaksaan kehendak atas tafsir agama serta pengaruh kepentingan ekonomi dan politik berpotensi memicu konflik.
"Kemudian yang ketiga, berkembangnya semangat beragama yang tidak selaras dengan kecintaan berbangsa dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia," ujar Wabup Merlan yang juga Ketua Pimpinan Cabang Muslimat Nahdlatul Ulama Kabupaten Bone Bolango.
Orang nomor dua di Bone Bolango itu mengatakan, hal tersebut harus menjadi perhatian bersama agar umat beragama tidak berjarak dengan agamanya.
Oleh karena itu, lanjutnya, upaya yang dapat dilakukan untuk menghadapi berbagai tantangan tersebut, yaitu menumbuh kembangkan sikap optimisme untuk menjaga stabilitas dan harmonisasi dalam kehidupan sosial keagamaan di Indonesia dengan tetap menjaga karakter khas bangsa Indonesia yang santun, toleran, dan saling menghargai perbedaan.
"Semangat kebersamaan dalam memelihara kerukunan antar sesama warga negara bangsa Indonesia tersebut dilakukan dengan spirit moderasi sosio-religius," ucapnya.
Wabup Merlan menilai, moderasi beragama penting sebagai modal sosial, yang telah ditetapkan secara sah sebagai faktor penunjang pembangunan nasional dalam Perpres Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024.
"Pemerintah menyambut baik atas program yang dicetuskan oleh Kementerian Agama ini dengan harapan program ini mampu menggugah kesadaran masyarakat tentang bagaimana cara pandang, sikap, dan praktik beragama dalam kehidupan bersama," tutur Wabup.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bone Bolango, Sabara K. Ngou menambahkan pihaknya akan terus mendorong program moderasi beragama dan mengajak masyarakat menjadi agen moderasi beragama di tingkat bawah.
Lihat Juga: Indahnya Toleransi Beragama di Klenteng Hok Hoo Bio Wonosobo, Cerminan Nyata Bhinneka Tunggal Ika
(bga)