Bertemu Dubes Thailand, Ganjar Jajaki Kerja Sama Pertanian, Green Energy hingga Carbon Credit
loading...
A
A
A
Namun ada satu destinasi wisata yang perlu dikerjakan bersama, yaitu tentang wisata religi karena Thailand menjadi salah satu negara dengan umat Buddha terbesar.
”Saya juga propose untuk pariwisata, tourism-nya di Thailand juga cukup bagus. Kemarin saya bertemu para bhiksu dan bante mereka menginginkan untuk beberapa event itu banyak umat Buddha dari Thailand yang punya potensi untuk bisa hadir di Borobudur,” katanya.
Borobudur sebagai situs budaya dan keagamaan menjadi kekuatan yang dapat dikembangkan bersama. Apalagi dalam satu tahun setidaknya ada enam kali event keagamaan Buddha.
Untuk itu Ganjar melihat potensi adanya kerja sama penyelenggaraan event keagamaan bersama antara Pemprov Jateng, Pemerintah Indonesia, dan Pemerintah Thailand.
”Kalau perlu kita membuat kerja sama penyelenggaraan event keagamaan bareng-bareng dan selama ini setiap Waisak sangat banyak warga dari Thailand yang datang ke Borobudur. Potensi ini menurut saya perlu kita kembangkan,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Ganjar juga menyampaikan langkah agar Jawa Tengah dan Indonesia menjadi tempat yang ramah investasi. Hal yang perlu diperhatikan dalam hal ini pertama adalah terkait kemudahan. Kemudahan ini dapat diartikan tidak ada pungli.
”Kedua, penegakan hukum. Maka tadi disampaikan beberapa investasi yang butuh perhatian dari Pemprov nanti akan kita tindak lanjuti, sehingga kita minta warga di Indonesia, di Jawa Tengah, kalau ada investasi jangan diganggu,” paparnya.
Dubes Thailand, Prapan Disyatat, mengatakan pengalamannya datang ke Jawa Tengah cukup berkesan. Ini merupakan pertama kalinya ia datang ke Jawa Tengah sejak menjabat sebagai duta besar.
Ia terkesan dengan pelayanan yang ramah dan kebersihan sejak dari Bandara Internasional Ahmad Yani sampai rumah dinas Puri Gedeh. ”Pertama kali ke Semarang. Sejak di bandara sampai ke sini bersih. Tadi kami membahas proyek kerja sama mengenai pertanian dan energi bersih,” katanya.
”Saya juga propose untuk pariwisata, tourism-nya di Thailand juga cukup bagus. Kemarin saya bertemu para bhiksu dan bante mereka menginginkan untuk beberapa event itu banyak umat Buddha dari Thailand yang punya potensi untuk bisa hadir di Borobudur,” katanya.
Borobudur sebagai situs budaya dan keagamaan menjadi kekuatan yang dapat dikembangkan bersama. Apalagi dalam satu tahun setidaknya ada enam kali event keagamaan Buddha.
Untuk itu Ganjar melihat potensi adanya kerja sama penyelenggaraan event keagamaan bersama antara Pemprov Jateng, Pemerintah Indonesia, dan Pemerintah Thailand.
”Kalau perlu kita membuat kerja sama penyelenggaraan event keagamaan bareng-bareng dan selama ini setiap Waisak sangat banyak warga dari Thailand yang datang ke Borobudur. Potensi ini menurut saya perlu kita kembangkan,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Ganjar juga menyampaikan langkah agar Jawa Tengah dan Indonesia menjadi tempat yang ramah investasi. Hal yang perlu diperhatikan dalam hal ini pertama adalah terkait kemudahan. Kemudahan ini dapat diartikan tidak ada pungli.
”Kedua, penegakan hukum. Maka tadi disampaikan beberapa investasi yang butuh perhatian dari Pemprov nanti akan kita tindak lanjuti, sehingga kita minta warga di Indonesia, di Jawa Tengah, kalau ada investasi jangan diganggu,” paparnya.
Dubes Thailand, Prapan Disyatat, mengatakan pengalamannya datang ke Jawa Tengah cukup berkesan. Ini merupakan pertama kalinya ia datang ke Jawa Tengah sejak menjabat sebagai duta besar.
Ia terkesan dengan pelayanan yang ramah dan kebersihan sejak dari Bandara Internasional Ahmad Yani sampai rumah dinas Puri Gedeh. ”Pertama kali ke Semarang. Sejak di bandara sampai ke sini bersih. Tadi kami membahas proyek kerja sama mengenai pertanian dan energi bersih,” katanya.