Ubur-ubur Serang Wisatawan di Pantai Parangtritis, Ini Imbauan Tim SAR
loading...
A
A
A
BANTUL - Serangan ubur-ubur semakin sering menimpa wisatawan di Pantai Parangtritis. Diduga akibat adanya masa peralihan musim, membuat semakin banyak ubur-ubur naik ke permukaan air di pantai selatan Yogyakarta tersebut.
Koordinator SAR Satlinmas Wilayah Operasi III Parangtritis, M. Arief Nugroho mengatakan, sejauh ini sudah ada sekitar 35 wisatawan yang tersengat ubur-ubur. Mayoritas korban sengatan ubur-ubur adalah anak-anak.
"Banyak korbannya anak-anak, karena anak-anak justru menganggap ubur-ubur seperti mainan lantaran bentuknya yang lucu dan unik berwarna putih kebiru-biruan, seperti jeli," ujarnya, Kamis (6/7/2023).
Arief menyebut dari seluruh korban belum ada yang sampai dilarikan ke rumah sakit. Meski begitu, pihaknya tetap meminta kepada wisatawan untuk selalu berhati-hati, dikarenakan sengatan ubur-ubur dapat menimbulkan rasa perih dan sakit pada kulit.
"Sampai saat ini masih bisa ditangani sendiri, tidak ada wisatawan yang tersengat sampai dibawa ke rumah sakit," paparnya. Lebih lanjut, Arief mengatakan, serangan ubur-ubur di Pantai Parangtritis diperkirakan masih akan terjadi hingga bulan Agustus mendatang. Di mana saat ini suhu laut sedang dingin.
Sementara itu, Kepala Seksi Promosi dan Informasi Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, Markus Purnomo Adi juga meminta kepada wisatawan berhati-hati terhadap serangan ubur-ubur tersebut.
Menurutnya, ubur-ubur tidak hanya ada di Pantai Parangtritis, namun kemungkinan besar ada disepanjang pantai di wilayah Bantul. "Ubur-ubur ini sudah muncul sejak beberapa hari lalu di Pantai Parangtritis dan sekitarnya," katanya.
Koordinator SAR Satlinmas Wilayah Operasi III Parangtritis, M. Arief Nugroho mengatakan, sejauh ini sudah ada sekitar 35 wisatawan yang tersengat ubur-ubur. Mayoritas korban sengatan ubur-ubur adalah anak-anak.
"Banyak korbannya anak-anak, karena anak-anak justru menganggap ubur-ubur seperti mainan lantaran bentuknya yang lucu dan unik berwarna putih kebiru-biruan, seperti jeli," ujarnya, Kamis (6/7/2023).
Arief menyebut dari seluruh korban belum ada yang sampai dilarikan ke rumah sakit. Meski begitu, pihaknya tetap meminta kepada wisatawan untuk selalu berhati-hati, dikarenakan sengatan ubur-ubur dapat menimbulkan rasa perih dan sakit pada kulit.
"Sampai saat ini masih bisa ditangani sendiri, tidak ada wisatawan yang tersengat sampai dibawa ke rumah sakit," paparnya. Lebih lanjut, Arief mengatakan, serangan ubur-ubur di Pantai Parangtritis diperkirakan masih akan terjadi hingga bulan Agustus mendatang. Di mana saat ini suhu laut sedang dingin.
Sementara itu, Kepala Seksi Promosi dan Informasi Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, Markus Purnomo Adi juga meminta kepada wisatawan berhati-hati terhadap serangan ubur-ubur tersebut.
Menurutnya, ubur-ubur tidak hanya ada di Pantai Parangtritis, namun kemungkinan besar ada disepanjang pantai di wilayah Bantul. "Ubur-ubur ini sudah muncul sejak beberapa hari lalu di Pantai Parangtritis dan sekitarnya," katanya.
(eyt)