Kebakaran Hutan Seluas 28 Hektare Melanda Kotawaringin Barat saat Warga Melaksanakan Salat Iduladha
loading...
A
A
A
KOTAWARINGIN BARAT - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) melanda wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, saat warga tengah melaksanakan salat Iduladha, Kamis (29/6/2023). Medan yang sulit, membuat petugas gabungan kesulitan memadamkan kobaran api.
Upaya pemadaman karhutla tersebut, akhirnya dibantu dengan helikopter yang meluncurkan bom air dari udara. Helikopter yang terbang dari Kota Palangkaraya tersebut, harus hilir mudik melakukan pengeboman air, karena banyaknya titik karhutla.
Luasan karhutla, diperkirakan mencapai sekitar 28 hektare terletak di wilayah Dusun Karanganyar, Kelurahan Mendawi, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat. Lokasi karhutla berada di rawa, sehingga mobil pemadam kebakaran tidak dapat masuk ke kawasan yang terbakar.
Kepala BPBD Kabupaten Kotawaringin Barat, Syahruni mengatakan, kawasan yang terbakar merupakan rawa yang sangat dalam sehingga tidak bisa ditembus dengan mobil pemadam kebakaran. "Kami bersyukur ada bantuan helikopter dari BNPB, sehingga beberapa titik karhutla dapat dipadamkan," tuturnya.
Dia mengimbau masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan melakukan pembakaran, karena apabila terjadi karhutla dampaknya sangat luas. "Kalau sudah terjadi karhutla dampaknya sangat luas, termasuk pada kesehatan dan transportasi," ungkap Syahruni.
Pemadaman karhutla dilaksanakan tim gabungan, dari BPBD, Manggala Adni, Balakar Huma Singgah Itah Mendawi, Balakar Manggala Yudha KBB, TNI, Polri, dan para relawanan. Karhutla masih terjadi di areal kebun sawit milik warga Desa Kumpai Batu bawah, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat.
Sebelumnya, dalam sepekan terakhir karhutla juga melanda 60 hektare lahan gambut di wilayah Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat. Persoalan sulitnya medan, dan terbatasnya akses air, membuat proses pemadaman karhutla sering terkendala.
Dari data Satgas Karhutla, di wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat, ada sebanyak 50 titik hotspot. "Untuk penyebab karhutla, kami belum berani berspekulasi, biarkan nanti pihak kepolisian yang akan melakukan penyelidikan," pungkas Syahruni.
Upaya pemadaman karhutla tersebut, akhirnya dibantu dengan helikopter yang meluncurkan bom air dari udara. Helikopter yang terbang dari Kota Palangkaraya tersebut, harus hilir mudik melakukan pengeboman air, karena banyaknya titik karhutla.
Luasan karhutla, diperkirakan mencapai sekitar 28 hektare terletak di wilayah Dusun Karanganyar, Kelurahan Mendawi, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat. Lokasi karhutla berada di rawa, sehingga mobil pemadam kebakaran tidak dapat masuk ke kawasan yang terbakar.
Kepala BPBD Kabupaten Kotawaringin Barat, Syahruni mengatakan, kawasan yang terbakar merupakan rawa yang sangat dalam sehingga tidak bisa ditembus dengan mobil pemadam kebakaran. "Kami bersyukur ada bantuan helikopter dari BNPB, sehingga beberapa titik karhutla dapat dipadamkan," tuturnya.
Dia mengimbau masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan melakukan pembakaran, karena apabila terjadi karhutla dampaknya sangat luas. "Kalau sudah terjadi karhutla dampaknya sangat luas, termasuk pada kesehatan dan transportasi," ungkap Syahruni.
Pemadaman karhutla dilaksanakan tim gabungan, dari BPBD, Manggala Adni, Balakar Huma Singgah Itah Mendawi, Balakar Manggala Yudha KBB, TNI, Polri, dan para relawanan. Karhutla masih terjadi di areal kebun sawit milik warga Desa Kumpai Batu bawah, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat.
Sebelumnya, dalam sepekan terakhir karhutla juga melanda 60 hektare lahan gambut di wilayah Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat. Persoalan sulitnya medan, dan terbatasnya akses air, membuat proses pemadaman karhutla sering terkendala.
Dari data Satgas Karhutla, di wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat, ada sebanyak 50 titik hotspot. "Untuk penyebab karhutla, kami belum berani berspekulasi, biarkan nanti pihak kepolisian yang akan melakukan penyelidikan," pungkas Syahruni.
(eyt)