Asal Usul Kota Manado, Ada Peran Bangsa Eropa dalam Penamaannya

Sabtu, 24 Juni 2023 - 09:01 WIB
loading...
A A A
Namun, ada sumber lain yang mengungkap bahwa penamaan Manado sebagai pengganti Wenang, justru dilakukan oleh Belanda. Hal ini didasarkan pada catatan sejarah, bahwa pada tahun 1682 wilayah Sulawesi Utara, sudah dikuasai oleh VOC Belanda, bukan lagi oleh bangsa Spanyol.



Keberadaan Belanda di tanah Manado tersebut, juga termuat dalam catatan Gubernur Jenderal Hindia Belanda di Ternate, Dr. Ribertus Padtbrugge yang datang ke wilayah tersebut pada tahun 1677 hingga 31 Agustus 1682.

Dalam manadokota.go.id disebutkan, saat berada di wilayah Manado, Robertus Padtbrugge mencatat sisa-sisa penduduk Kerajaan Bowontehu yang kini lebih dikenal dengan sebutan Manado Tua, hingga di wilayah Sindulang.

Catatan bangsa-bangasa Eropa, banyak mengungkap penamaan Manado. Bahkan, nama Manado selalu digunakan dalam catatan dokumen dan surat-surat penting bangsa Portugis, Spanyol dan Belanda, ketimbang nama Wenang. "Tahun 1623, nama Manado mulai dikenal dan digunakan di dalam surat-surat resmi," tulis manadokota.go.id.

Diduga, lebih banyaknya penggunaan nama Manado dalam surat-surat resmi bangsa-bangsa Eropa yang pernah menjajah wilayah tersebut, menjadi alasan kuat adanya pergantian naman dari Wenang menjadi Manado.

Versi lain asal usul penamaan Manado, disebutkan dalam manadokota.go.id, sebelumnya merupakan wilayah yang bernama Pogidon. Namun, dari sejumlah catatan sejarah dan cerita rakyat yang berkembang di masyarakat, antara Pogidon dan Wenang, adalah dua negeri yang berbeda.



Wenang disebutkan sebagai negeri yang besar, lalu diubah namanya menjadi Manado. Sedang Pogidon hanyalah perkampungan kecil yang ada di dalam wilayah Wenang. Ada pula yang menyebut, Pogidon adalah akronim dari Opo Gidon, yakni nama leluhur Bantik yang membangun negeri Pogidon.

Dalam perjalanannya, Opo Gidon berubah menjadi Po Gidon, dan dalam penulisannya menjadi Pogidon. Perkampungan kecil tersebut, sebelumnya merupakan wilayah yang banyak ditumbuhi pohon Wenang atau bernama latin Macaranga Hispida. Di mana dalam bahasa Bantik disebut Benang, sehingga negeri Pogidon oleh sub etnis Bantik disebut juga dengan nama Benang.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2938 seconds (0.1#10.140)