Waspada! Abu Vulkanik Gunung Ruang Masuk Udara Manado, Ini Bahayanya
loading...
A
A
A
MANADO - Paparan abu vulkanik dari erupsi Gunung Ruang menyebar hingga ke Manado dan sekitarnya. Gunung Ruang diketahui kembali erupsi pada Selasa (30/4/2024) pukul 02.35 WITA dini hari tadi.Imbas abu vulkanik bisa membahayakan warga setempat.
Selain bahaya abu vulkanik, hujan batu menerjang peemukiman penduduk. Hujan batu menerjang disertai petir yang melanda sekitar kawasan lereng Gunung Ruang. Situasi beberapa saat setelah letusan sangat mencekam.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) meminta warga di sekitar Gunung Ruang dan wilayah lainnya agar tetap waspada dan tidak memasuki wilayah radius 7 km dari pusat kawah aktif Gunung Ruang.
Terutama yang bermukim di dekat pantai, agar mewaspadai potensi lontaran batuan pijar, luruhan awan panas (surge), dan dan tsunami akibat material erupsi yang masuk kelaut/runtuhnya tubuh gunungapi ke dalam laut.
Sekadar informasi, Abu vulkanik mengandung unsur logam seperti Timbal, Tembaga, Krom, Kadmium, Seng, Boron, Barium, Selenium, Perak, Besi, pH H2O, SiO2, dan Silika.
Kandungan silika kristal dan sifat fisika-kimia permukaan partikel abu vulkanik dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan, mata, dan kulit. Abu vulkanik juga bisa sebabkan gangguan pernapasan seperti bronkitis, asma, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), emfisema.
Kandungan lapisan asam pada abu dapat menyebabkan gangguan pernafasan, batuk, iritasi pada paru-paru, mata, dan kulit. Kelompok rentan seperti bayi, balita, dan lansia dapat mengalami kerusakan paru-paru akibat paparan gas dan abu vulkanik.
Pun, dampak pada mata akan terjadi Iritasi mata, perasaan seolah-olah ada partikel yang masuk ke mata, mata merah, pembengkakan kantong mata, dan kornea lecet atau tergores.
Komplikasi silikosis bisa terjadi akibat abu vulkanik, antara lain penyakit jaringan ikat, kanker paru-paru, fibrosis masif progresif, kegagalan pernapasan, dan tuberkulosis.
Selain bahaya abu vulkanik, hujan batu menerjang peemukiman penduduk. Hujan batu menerjang disertai petir yang melanda sekitar kawasan lereng Gunung Ruang. Situasi beberapa saat setelah letusan sangat mencekam.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) meminta warga di sekitar Gunung Ruang dan wilayah lainnya agar tetap waspada dan tidak memasuki wilayah radius 7 km dari pusat kawah aktif Gunung Ruang.
Terutama yang bermukim di dekat pantai, agar mewaspadai potensi lontaran batuan pijar, luruhan awan panas (surge), dan dan tsunami akibat material erupsi yang masuk kelaut/runtuhnya tubuh gunungapi ke dalam laut.
Sekadar informasi, Abu vulkanik mengandung unsur logam seperti Timbal, Tembaga, Krom, Kadmium, Seng, Boron, Barium, Selenium, Perak, Besi, pH H2O, SiO2, dan Silika.
Kandungan silika kristal dan sifat fisika-kimia permukaan partikel abu vulkanik dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan, mata, dan kulit. Abu vulkanik juga bisa sebabkan gangguan pernapasan seperti bronkitis, asma, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), emfisema.
Kandungan lapisan asam pada abu dapat menyebabkan gangguan pernafasan, batuk, iritasi pada paru-paru, mata, dan kulit. Kelompok rentan seperti bayi, balita, dan lansia dapat mengalami kerusakan paru-paru akibat paparan gas dan abu vulkanik.
Pun, dampak pada mata akan terjadi Iritasi mata, perasaan seolah-olah ada partikel yang masuk ke mata, mata merah, pembengkakan kantong mata, dan kornea lecet atau tergores.
Komplikasi silikosis bisa terjadi akibat abu vulkanik, antara lain penyakit jaringan ikat, kanker paru-paru, fibrosis masif progresif, kegagalan pernapasan, dan tuberkulosis.
(ams)