Depati Parbo, Pejuang Kemerdekaan dari Kerinci yang Jago Silat, Agama dan Kebatinan

Sabtu, 17 Juni 2023 - 05:00 WIB
loading...
A A A
Di pengasingan, Depati Parbo yang berisi ilmu, dikenal sebagai orang sebagai Tabib. Pada suatu hari salah seorang anak dari Asisten Residen Belanda di Ternate menderita Sakit.

Sebagai pejabat tinggi pemerintah Belanda, Asisten Residen telah berupaya mencari obat untuk anaknya itu, di samping upaya yang telah dilakukan beberapa orang Dokter, namun penyakit sang anak tak kunjung sembuh.

Akhirnya Asisten Residen memohon bantuan Depati Parbo untuk mencari jalan kesembuhan bagi anaknya. Dengan kehendak dan kuasa Allah, lewat tangan Depati Parbo beberapa waktu kemudian setelah mendapat perawatan dan pengobatan secara spiritual, akhirnya anak Asisten Residen secara perlahan pulih dan sembuh dari penyakit yang dideritanya.

Asisten Residen merasa sangat berterima kasih dan berhutang budi terhadap jasa baik dan bantuan pengobatan yang diberikan Depati Parbo. Sebagai ungkapan rasa terima kasih atas pertolongan yang telah diberikan Depati Parbo kepada anaknya, Asisten Residen menawarkan dua macam hadiah yang harus ipilih salah satu oleh Depati Parbo.

Tawaran hadiah itu adalah Depati Parbo ditawarkan keliling dunia atau kembali ke kampung halamannya di alam Kerinci dengan biaya dari Asisten Residen. Karena rindunya terhadap tanah kelahirannya, maka Depati Parbo menjatuhkan pilihan untuk pulang kembali ke negeri tercinta untuk hidup bersama di tengah­ tengah sanak saudara dan rakyat alam Kerinci yang ia cintai dan telah lama ditinggalkannya.

Asisten Residen menyetujui pilihan Depati Parbo, dan selanjutnya Asisten Residen menulis surat permohonan kepada Ratu Belanda agar membebaskan Depati Parbo. Surat itu ditanda tangani oleh Depati Parbo, alamat sampul dan tujuan surat pada sampul ditulis tangan oleh Asisten Residen.

Inti surat tersebut adalah memohon agar Depati Parbo dibebaskan dari hukuman, atas jaminan dari para Depati Depati se Alam Kerinci. Namun sebelum balasan dan keputusan dari Ratu Belanda diterima, ternyata dalam waktu yang hampir bersamaan Asisten Residen dimutasikan dari Ternate, dan ia meminta Depati Parbo untuk bersabar, bahkan berjanji tetap akan mencari jalan serta berusaha untuk membebaskan Depati Parbo dan memulangkan Depati Parbo ke negeri leluhurnya di alam Kerinci.

Seminggu setelah Asisten Residen berangkat dari Ternate, Depati Parbo menerima sepucuk surat dari negeri Belanda yang intinya menyatakan bahwa Depati Parbo dibebaskan dari tahanan seumur hidup dan boleh pulang ke Kerinci.

Tidak terlalu lama menunggu akhirnya dengan diantar oleh Kapal Perang Belanda, Depati Parbo menyeberangi lautan luas hingga ke Aceh, dan melalui jalan darat Depati Parbo melanjutkan perjalanan ke Kerinci.

Sesampai di Kerinci Depati Parbo disambut haru sanak keluarga dan warga. Panglima Perang Kerinci itu pun menghabiskan sisa hidupnya di kampung halaman.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3804 seconds (0.1#10.24)