Deteksi COVID-19, Tambang Emas Martabe Rapid Test 2.500 Warga Batangtoru Tapsel

Kamis, 23 Juli 2020 - 11:54 WIB
loading...
Deteksi COVID-19, Tambang Emas Martabe Rapid Test 2.500 Warga Batangtoru Tapsel
Petugas Dinas Kesehatan Tapanuli Selatan (Tapsel) bersama Puskesmas Batangtoru melakukan rapid test warga untuk mendeteksi dini Covid-19. (Foto : SINDONews/Ist)
A A A
TAPANULI SELATAN - PT Agincourt Resources (PTAR), pengelola Tambang Emas Martabe melakukan rapid test gratis untuk 2.500 masyarakat di Kecamatan Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel). Gerakan ini salah satu upaya PTAR mendukung gerakan pemerintah melakukan pencegahan pandemi virus corona COVID-19 .

Senior Manager Community PTAR Pramana Triwahjudi mengatakan, Tambang Emas Martabe mendukung penuh Pemkab Tapsel mengantisipasi penyebaran virus COVID-19 sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.0107/Menkes/413/2020 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian COVID-19. BACA JUGA : Polisi Gadungan Curi Motor Warga

"Saat ini kita semua masih terus menghadapi banyak tantangan akibat pandemi COVID-19. Salah satunya adalah pengendalian dan antisipasi penularan. Melalui dukungan pelaksaan kegiatan ini kami ingin membantu Pemerintah Tapsel melalui Dinas Kesehatan melakukan rapid test untuk masyarakat di Batangtoru selama 2 hari Rabu dan Kamis," jelas Pramana, Rabu kemarin.

Kepala Dinas Kesehatan Tapsel dr. Sri Khairunnisa MH menjelaskan,pelaksanaan rapid test gratis dilaksanakan di tiga lokasi yakni Puskesmas Batangtoru, Pasar Batangtoru, dan Desa Sumuran dengan target masyarakat umum di Batangtoru. Kegiatan rapid tes ini merupakan upata surveilans terhadap penyebaran COVID-19. BACA JUGA : Tersandung Korupsi, Kadis Kominfo Pematangsiantar Ditahan Kejari

Sebelumnya Dinkes melakukan sosialisasi ke Forkompimca (Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan) dan seluruh Kepala Desa di Batangtoru dan para peserta, maksud dan tujuan dilakukanya rapid test.

"Jika ditemukan hasil reaktif, namun tidak memiliki gejala, sebaiknya yang bersangkutan tinggal di rumah dan melakukan karantina mandiri. Jika memiliki gejala seperti demam, batuk, suara serak, dan sesak nafas, harap menghubungi fasilitas kesehatan terdekat untuk pemeriksaan lebih lanjut," terang dr. Sri Khairunnisa.
(zai)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0981 seconds (0.1#10.140)