Miris, Murid SD di Mentawai Belajar di Lantai Beralaskan Karung

Senin, 22 Mei 2023 - 10:51 WIB
loading...
Miris, Murid SD di Mentawai Belajar di Lantai Beralaskan Karung
Murid kelas 5 dan 6 SD Filial SDN 28 Sagulubbek, Desa Sagulubbek, Kecamatan Siberut Barat Daya, Kepulauan Mentawai, Sumbar belajar di lantai beralas karung.Foto/ist
A A A
PADANG - Murid SD Filial SDN 28 Sagulubbek, Dusun Tepuk, Desa Sagulubbek, Kecamatan Siberut Barat Daya, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat terpaksa belajar di lantai beralas karung dengan meja dari kayu seadanya hasil swadaya guru.

Menurut Dominikus Tasirilegi, guru di SD filial tersebut, kondisi tempat dia mengajar ini sangat memprihatinkan. Siswa belajar di lantai dengan memakai alas karung, sedang mejanya seperti bangku yang dibuat hasil swadaya guru sendiri.

“Sekolah kami ini ada tiga ruang, 1 ruang guru, 2 ruang belajar. Dari 2 ruang belajar itu dibagi lagi, untuk satu ruang itu disekat untuk ruang belajar kelas 1 dan 2, kemudian ruang 3 itu disekat jadi dua, satu untuk kelas 3 dan 4, satu ruang lagi untuk kelas 5 dan 6,” katanya, Senin (22/5/2023).

SD Filial tersebut dibangun lewat Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) tapi itu tidak selesai, seperti jendela belum selesai hanya memakai terali kayu, kemudian lantai baru di cor kasar.

Baca juga: Kakek Lumpuh di Ponorogo Berangkat Haji dari Hasil Menabung 12 Tahun

“Pemerintah ada membantu 10 kursi dan meja belajar dari dana Program Indonesia Pintar tapi kursi itu dipakai untuk kelas 2, kelas 1 dan 3 memakai meja dan kursi panjang hasil swadaya, sedangkan kelas 5 dan 6 memakai meja swadaya dan tempat duduknya karung dan masih belajar di lantai,” ujarnya.

Dominikus mengakui, dulu pernah meminjam bangku milik gereja tapi karena ada aturan dari pihak gereja sehingga mereka tidak bisa lagi meminjam bangku untuk belajar.

“Total seluruh murid saat ini ada 41 orang, kelas satu ada 11 orang, kelas dua ada 10 orang kelas tiga sampai enam masing-masing lima orang. Sedangkan guru ada empat orang, dua guru kontrak dan dua guru honor,” katanya.

Masalah ini sudah disampaikan kepada kepala sekolah, namun kondisi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Tak hanya itu saja masalah ini juga sudah disampaikan kepada Dinas Pendidikan Kebudayan Mentawai sampai DPRD yang berkunjung namun alasannya belum ada dana. “Mereka akan membuat rencana tahun 2024, semoga ini terwujud,” ujarnya.

SD Filial merupakan cabang dari SDN 28 Sagulubbek, jarak dari sekolah induk ke sekolah filial tersebut diperkirakan 12 kilometer dengan menempuh jalan kaki dan naik perahu mesin pompong atau ketinting. “Kalau dari Tepuk menuju Sagulubbek kita naik perahu mesin pompong, sesampai di sana dekat Sagulubbek baru kita jalan kaki ke sekolah,” tuturnya.

Kepala SDN 28 Sagulubbek dicoba dihubungi ada tersambung tapi tidak direspon, pesan singkat sudah disampaikan untuk konfirmasi sekolah tersebut tapi belum ada balasan.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1026 seconds (0.1#10.140)