Miris! Meski Tinggal di Pusat Kota Bengkulu Utara Bocah Ini Alami Gizi Buruk
loading...

Kondisi Noprian El Yunus (10), warga di Kota Arga Makmur, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, semakin memprihatinkan karena mengalami gizi buruk dan butuh perhatian pemerintah. Foto: MPI/Ismail Yugo.
A
A
A
BENGKULU UTARA - Seorang anak bernama Noprian El Yunus (10), warga di Kota Arga Makmur, Kabupaten Bengkulu Utara , Provinsi Bengkulu, kini mengalami gizi buruk meski tinggal di pusat kota pemerintahan.
Kondisi memperihatinkan anak dari pasangan Sopian dan Elimarni ini telah terjadi sejak berumur 6 Tahun. Berdasarkan pengakuan orang tuanya, Noprian awalnya tumbuh normal seperti anak-anak pada umumnya.
Namun saat duduk di kelas satu Sekolah Dasar, putranya sering mengalami demam hingga puncaknya Noprian tidak bisa melanjutkan sekolah. "Pada awalnya sering demam, namun lama kelamaan kondisinya kian memburuk" kata Sopian, Kamis (18/5/2023).
Pria pekerja serabutan ini mengatakan, kondisi anaknya semakin parah sejak 2 bulan terakhir. Berat badan putranya saat inipun hanya 10 kilogram.
Meski telah beberapa kali dibawa ke rumah sakit, namun hingga saat ini belum ada perubahan."Sudah beberapa kali dibawa ke Rumah Sakit, kata dokter Noprian mengidap gizi buruk, "imbuhnya.
Sopian berharap adanya perhatian dari pemerintah agar anaknya bisa diobati secara maksimal, mengingat ia merupakan keluarga yang kurang mampu. "Sejauh ini belum ada bantuan dari pemerintah, saya berharap Noprian bisa sehat seperti semula," aku Sopian.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Bengkulu Utara Samsul Ma'arif mengatakan, Noprian sempat mendapatkan penanganan medis di Rumah Sakit setempat.
Anak tersebut merupakan pasien dengan indikasi gejala sakit gangguan pencernaan. Gangguan pencernaan ini mengakibatkan selalu buang air besar usai makan.
Selama penyakit saluran pencernaan belum sembuh, maka tumbuh kembang badan anak tersebut akan terhambat.
"Akibatnya anak tersebut kurus. Harus ditangani oleh spesialis anak atau penyakit dalam. Kalau sakitnya kambuh lagi, segera bawa ke PKM Perumnas, dirujuk ke spesialis RSUD Arga Makmur. Keluarga Noprian sudah memiliki JKN KIS PBI," kata Kadinkes.
Sementara itu, saat diwawancarai terkait langkah pihak Dinas Sosial menyikapi kondisi keluarga Sopian, Kepala Dinas Sosial Bengkulu Utara, Agus Sudrajat, malah kembali melempar tanya.
"Ada foto copy KTP dan KK. Biar dicek dulu datanya,” ujar Agus singkat melalui seluler.
Kondisi memperihatinkan anak dari pasangan Sopian dan Elimarni ini telah terjadi sejak berumur 6 Tahun. Berdasarkan pengakuan orang tuanya, Noprian awalnya tumbuh normal seperti anak-anak pada umumnya.
Namun saat duduk di kelas satu Sekolah Dasar, putranya sering mengalami demam hingga puncaknya Noprian tidak bisa melanjutkan sekolah. "Pada awalnya sering demam, namun lama kelamaan kondisinya kian memburuk" kata Sopian, Kamis (18/5/2023).
Pria pekerja serabutan ini mengatakan, kondisi anaknya semakin parah sejak 2 bulan terakhir. Berat badan putranya saat inipun hanya 10 kilogram.
Meski telah beberapa kali dibawa ke rumah sakit, namun hingga saat ini belum ada perubahan."Sudah beberapa kali dibawa ke Rumah Sakit, kata dokter Noprian mengidap gizi buruk, "imbuhnya.
Sopian berharap adanya perhatian dari pemerintah agar anaknya bisa diobati secara maksimal, mengingat ia merupakan keluarga yang kurang mampu. "Sejauh ini belum ada bantuan dari pemerintah, saya berharap Noprian bisa sehat seperti semula," aku Sopian.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Bengkulu Utara Samsul Ma'arif mengatakan, Noprian sempat mendapatkan penanganan medis di Rumah Sakit setempat.
Anak tersebut merupakan pasien dengan indikasi gejala sakit gangguan pencernaan. Gangguan pencernaan ini mengakibatkan selalu buang air besar usai makan.
Selama penyakit saluran pencernaan belum sembuh, maka tumbuh kembang badan anak tersebut akan terhambat.
"Akibatnya anak tersebut kurus. Harus ditangani oleh spesialis anak atau penyakit dalam. Kalau sakitnya kambuh lagi, segera bawa ke PKM Perumnas, dirujuk ke spesialis RSUD Arga Makmur. Keluarga Noprian sudah memiliki JKN KIS PBI," kata Kadinkes.
Sementara itu, saat diwawancarai terkait langkah pihak Dinas Sosial menyikapi kondisi keluarga Sopian, Kepala Dinas Sosial Bengkulu Utara, Agus Sudrajat, malah kembali melempar tanya.
"Ada foto copy KTP dan KK. Biar dicek dulu datanya,” ujar Agus singkat melalui seluler.
Lihat Juga :
(nic)