Edan! Lewat Voice Note Pelaku Paksa Siswi di Bali Bikin Video Bugil, Ayah Dibunuh Jika Tak Dipenuhi
loading...
A
A
A
SINGARAJA - Seorang siswi SMP di Buleleng dipaksa membuat video bugil oleh pelaku tidak dikenal yang kini sedang dikejar polisi. Lewat voice note pelaku mengancam akan membunuh ayah korban jika video bugil itu tidak dikirim.
Kasi Humas Polres Buleleng AKP Gede Sumarjaya mengatakan, pihaknya sedang mengejar pelaku yang mengancam membunuh ayah korban jika tidak meladeni permintaanya.
"Penyelidikan sedang dilakukan," kata AKP Gede Sumarjaya ketika dihubungi, Kamis (18/5/2023).
Dia menyebut korban masih berstatus anak. Karenanya, identitas baik nama lengkap, nama orangtua dan alamatnya wajib dirahasiakan di pemberitaan media.
Korban dipaksa membuat video bugil lalu mengirimkannya ke pelaku. Pelaku sempat mengirim voice note berisi ancaman akan membunuh ayahnya jika video bugil itu tidak dikirim.
Korban pun takut sehingga menuruti permintaan pelaku. Video bugil yang dikirim itu kemudian disebarkan pelaku ke empat temannya hingga akhirnya viral di media sosial.
Akibatnya, korban kini trauma dan merasa malu. Orangtua korban yang tidak terima memilih lapor polisi. Kasus yang kini ditangani Unit PPA Polres dengan alasan korbannya masih di bawah umur.
"Korban masih trauma, jadi kami belum bisa menggali keterangan lebih lanjut dari korban," ujar Sumarjaya.
Kasi Humas Polres Buleleng AKP Gede Sumarjaya mengatakan, pihaknya sedang mengejar pelaku yang mengancam membunuh ayah korban jika tidak meladeni permintaanya.
"Penyelidikan sedang dilakukan," kata AKP Gede Sumarjaya ketika dihubungi, Kamis (18/5/2023).
Dia menyebut korban masih berstatus anak. Karenanya, identitas baik nama lengkap, nama orangtua dan alamatnya wajib dirahasiakan di pemberitaan media.
Korban dipaksa membuat video bugil lalu mengirimkannya ke pelaku. Pelaku sempat mengirim voice note berisi ancaman akan membunuh ayahnya jika video bugil itu tidak dikirim.
Korban pun takut sehingga menuruti permintaan pelaku. Video bugil yang dikirim itu kemudian disebarkan pelaku ke empat temannya hingga akhirnya viral di media sosial.
Akibatnya, korban kini trauma dan merasa malu. Orangtua korban yang tidak terima memilih lapor polisi. Kasus yang kini ditangani Unit PPA Polres dengan alasan korbannya masih di bawah umur.
"Korban masih trauma, jadi kami belum bisa menggali keterangan lebih lanjut dari korban," ujar Sumarjaya.
(don)