Mayat Pria Dimutilasi dan Dicor Semen di Semarang, Polisi Periksa Intensif 1 Orang
loading...
A
A
A
Esok harinya, Sabtu (6/5/2023) sekira pukul 18.30 WIB ada salah satu karyawan korban berinisal H (laki-laki) tiba-tiba menitipkan kunci-kunci milik korban dan mengatakan kepada saksi Y sudah berpamitan. H kemudian pergi.
Saksi Y sempat bertanya karena tercium bau menyengat seperti bangkai, namun H menjawabnya bahwa ada bangkai kucing dan sudah dibuang.
Senin siang tadi, saksi Y kemudian menghubungi saksi-saksi lainnya karena ada bau makin menyengat. Dari situlah akhirnya terungkap korban sudah tewas. Di TKP, didapati barang bukti 1 buah batu, 1 pisau dapur dan setengah sak semen.
Sementara itu, seorang warga bernama Agus sempat mendatangi TKP Senin petang. Dia bersepeda motor bersama temannya. Dia bercerita mengenal dekat korban karena pernah jadi tetangganya di Kampung Gendade, Jl. Tirto Usodo Timur, Kelurahan Pedalangan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang.
Idulfitri lalu Agus sempat bertemu korban untuk bersilaturahmi. Dia kenal dengan salah satu anak korban, seorang lelaki, ketika sama-sama bersekolah di SMP 27 Kota Semarang.
“Pak Iwan ini bukan orang Semarang, pendatang. Dulu juga buka usaha isi ulang (air galon) waktu belum pindah ke sini (TKP),” kata Agus yang malam itu berboncengan sepeda motor.
Sepengetahuannya, korban ini memang dikenal keras dengan para karyawannya. Ini yang juga membuat tempat usaha itu sering berganti-ganti karyawan.
Lihat Juga: Wanita Hamil 9 Bulan Ini Dibunuh dan Dimutilasi Ibu Mertuanya atas Tuduhan Lakukan Sihir
Saksi Y sempat bertanya karena tercium bau menyengat seperti bangkai, namun H menjawabnya bahwa ada bangkai kucing dan sudah dibuang.
Senin siang tadi, saksi Y kemudian menghubungi saksi-saksi lainnya karena ada bau makin menyengat. Dari situlah akhirnya terungkap korban sudah tewas. Di TKP, didapati barang bukti 1 buah batu, 1 pisau dapur dan setengah sak semen.
Sementara itu, seorang warga bernama Agus sempat mendatangi TKP Senin petang. Dia bersepeda motor bersama temannya. Dia bercerita mengenal dekat korban karena pernah jadi tetangganya di Kampung Gendade, Jl. Tirto Usodo Timur, Kelurahan Pedalangan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang.
Idulfitri lalu Agus sempat bertemu korban untuk bersilaturahmi. Dia kenal dengan salah satu anak korban, seorang lelaki, ketika sama-sama bersekolah di SMP 27 Kota Semarang.
“Pak Iwan ini bukan orang Semarang, pendatang. Dulu juga buka usaha isi ulang (air galon) waktu belum pindah ke sini (TKP),” kata Agus yang malam itu berboncengan sepeda motor.
Sepengetahuannya, korban ini memang dikenal keras dengan para karyawannya. Ini yang juga membuat tempat usaha itu sering berganti-ganti karyawan.
Lihat Juga: Wanita Hamil 9 Bulan Ini Dibunuh dan Dimutilasi Ibu Mertuanya atas Tuduhan Lakukan Sihir
(nic)