Mayat Pria Dimutilasi dan Dicor Semen di Semarang, Polisi Periksa Intensif 1 Orang
loading...
A
A
A
SEMARANG - Aparat Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Semarang mengamankan satu orang yang diduga kuat berkaitan dengan pembunuhan pria yang ditemukan tewas dicor semen usai dimutilasi, Senin (8/5/2023).
Belakangan diketahui identitas pria malang itu yakni Irwan Hutagulung (53), pengusaha air isi ulang dan gas yang tewas dicor dan dimutilasi di tempat usahanya, AHS Tirta Arga, Jalan Mulawarman Raya RT01/RW01, Kelurahan Kramas, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang.
“Statusnya masih saksi sampai sekarang, kami sedang lakukan pemeriksaan untuk kembangkan kasus ini, kemudian secepatnya ungkap,” kata Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar di Komplek Gubernuran, Kota Semarang, Senin malam (8/5/2023).
Kapolrestabes mengatakan, korban ini mempunyai beberapa karyawan. Informasi yang dihimpun, saksi-saksi yang dimintai keterangan berinisial Y (43) warga Kota Semarang yang sehari-hari membantu korban, RSW (40), warga Kabupaten Semarang dan M (58) seorang pedagang warga Kota Semarang.
Namun demikian, Kapolrestabes enggan menyebut siapa saksi yang saat ini dimintai keterangan intensif.
Informasi yang dihimpun, Senin siang tadi warga melapor polisi karena curiga dengan bau menyengat di TKP. Setelah dibongkar seng penutup lorong sisi selatan TKP, didapati Irwan Hutagalung sudah tewas dalam kondisi dicor dan dimutilasi.
Dari keterangan saksi Y, pada Kamis 4 Mei 2023 sekira pukul 21. 30 WIB sempat berkomunikasi dengan korban hingga Jumat dini hari (5 Mei 2023) sekira pukul 01.00 WIB. Pagi harinya, sekira pukul 07.00 WIB, saksi mencoba menghubungi korban via WhatsApp namun tidak direspons termasuk ketika dihubungi nomor teleponnya. Saksi saat itu hendak bertanya kenapa hingga pagi lampu tempat usaha itu belum dimatikan.
Esok harinya, Sabtu (6/5/2023) sekira pukul 18.30 WIB ada salah satu karyawan korban berinisal H (laki-laki) tiba-tiba menitipkan kunci-kunci milik korban dan mengatakan kepada saksi Y sudah berpamitan. H kemudian pergi.
Saksi Y sempat bertanya karena tercium bau menyengat seperti bangkai, namun H menjawabnya bahwa ada bangkai kucing dan sudah dibuang.
Senin siang tadi, saksi Y kemudian menghubungi saksi-saksi lainnya karena ada bau makin menyengat. Dari situlah akhirnya terungkap korban sudah tewas. Di TKP, didapati barang bukti 1 buah batu, 1 pisau dapur dan setengah sak semen.
Sementara itu, seorang warga bernama Agus sempat mendatangi TKP Senin petang. Dia bersepeda motor bersama temannya. Dia bercerita mengenal dekat korban karena pernah jadi tetangganya di Kampung Gendade, Jl. Tirto Usodo Timur, Kelurahan Pedalangan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang.
Idulfitri lalu Agus sempat bertemu korban untuk bersilaturahmi. Dia kenal dengan salah satu anak korban, seorang lelaki, ketika sama-sama bersekolah di SMP 27 Kota Semarang.
“Pak Iwan ini bukan orang Semarang, pendatang. Dulu juga buka usaha isi ulang (air galon) waktu belum pindah ke sini (TKP),” kata Agus yang malam itu berboncengan sepeda motor.
Sepengetahuannya, korban ini memang dikenal keras dengan para karyawannya. Ini yang juga membuat tempat usaha itu sering berganti-ganti karyawan.
Belakangan diketahui identitas pria malang itu yakni Irwan Hutagulung (53), pengusaha air isi ulang dan gas yang tewas dicor dan dimutilasi di tempat usahanya, AHS Tirta Arga, Jalan Mulawarman Raya RT01/RW01, Kelurahan Kramas, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang.
“Statusnya masih saksi sampai sekarang, kami sedang lakukan pemeriksaan untuk kembangkan kasus ini, kemudian secepatnya ungkap,” kata Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar di Komplek Gubernuran, Kota Semarang, Senin malam (8/5/2023).
Kapolrestabes mengatakan, korban ini mempunyai beberapa karyawan. Informasi yang dihimpun, saksi-saksi yang dimintai keterangan berinisial Y (43) warga Kota Semarang yang sehari-hari membantu korban, RSW (40), warga Kabupaten Semarang dan M (58) seorang pedagang warga Kota Semarang.
Namun demikian, Kapolrestabes enggan menyebut siapa saksi yang saat ini dimintai keterangan intensif.
Informasi yang dihimpun, Senin siang tadi warga melapor polisi karena curiga dengan bau menyengat di TKP. Setelah dibongkar seng penutup lorong sisi selatan TKP, didapati Irwan Hutagalung sudah tewas dalam kondisi dicor dan dimutilasi.
Dari keterangan saksi Y, pada Kamis 4 Mei 2023 sekira pukul 21. 30 WIB sempat berkomunikasi dengan korban hingga Jumat dini hari (5 Mei 2023) sekira pukul 01.00 WIB. Pagi harinya, sekira pukul 07.00 WIB, saksi mencoba menghubungi korban via WhatsApp namun tidak direspons termasuk ketika dihubungi nomor teleponnya. Saksi saat itu hendak bertanya kenapa hingga pagi lampu tempat usaha itu belum dimatikan.
Esok harinya, Sabtu (6/5/2023) sekira pukul 18.30 WIB ada salah satu karyawan korban berinisal H (laki-laki) tiba-tiba menitipkan kunci-kunci milik korban dan mengatakan kepada saksi Y sudah berpamitan. H kemudian pergi.
Saksi Y sempat bertanya karena tercium bau menyengat seperti bangkai, namun H menjawabnya bahwa ada bangkai kucing dan sudah dibuang.
Senin siang tadi, saksi Y kemudian menghubungi saksi-saksi lainnya karena ada bau makin menyengat. Dari situlah akhirnya terungkap korban sudah tewas. Di TKP, didapati barang bukti 1 buah batu, 1 pisau dapur dan setengah sak semen.
Sementara itu, seorang warga bernama Agus sempat mendatangi TKP Senin petang. Dia bersepeda motor bersama temannya. Dia bercerita mengenal dekat korban karena pernah jadi tetangganya di Kampung Gendade, Jl. Tirto Usodo Timur, Kelurahan Pedalangan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang.
Idulfitri lalu Agus sempat bertemu korban untuk bersilaturahmi. Dia kenal dengan salah satu anak korban, seorang lelaki, ketika sama-sama bersekolah di SMP 27 Kota Semarang.
“Pak Iwan ini bukan orang Semarang, pendatang. Dulu juga buka usaha isi ulang (air galon) waktu belum pindah ke sini (TKP),” kata Agus yang malam itu berboncengan sepeda motor.
Sepengetahuannya, korban ini memang dikenal keras dengan para karyawannya. Ini yang juga membuat tempat usaha itu sering berganti-ganti karyawan.
(nic)