Buka Peluang Usaha, Milenial di Bone Ikut Pelatihan Desain Grafis
loading...
A
A
A
BONE - Pemuda Mahasiswa Nusantara (PMN) Sulsel menggelar Pelatihan Desain Grafis di Kabupaten Bone. Pelatihan ini bertujuan membekali milenial skill yang bermanfaat.
Korda PNM Bone, Suhardiman (28), kemampuan desain grafis sangat dibutuhkan oleh generasi muda saat ini. “Pelatihan ini bertujuan untuk bisa meningkatkan kreatifitas atau kemampuan peserta untuk membuat usaha atau ekonomi kreatif ke depan,” katanya di Mufakat Café, Kecamatan Bengo, Kabupaten Bone, Jumat (5/5/2023).
Tujuan itu sesuai dengan tema yang diusung yakni Membangun Kreativitas dengan Desain Grafis. Menurutnya, kemampuan tersebut belum banyak dikuasai generasi muda di daerahnya.
Suhardiman menilai kurangnya pemahaman desain grafis selama ini menjadi kendala dalam pengembangan sektor ekonomi kreatif di Sulsel, khususnya Kabupaten Bone. “Di sisi lain juga terkendala oleh fasilitas (seperti) laptop. Kalau handphone sudah banyak yang punya,” ujarnya.
Karena itu, materi pelatihan sengaja menggunakan aplikasi desain grafis yang bisa dioperasikan lewat ponsel. Dengan demikian, para peserta bisa cukup berkreasi di ponselnya masing-masing.
Kegiatan kali ini sekaligus untuk menyosialisasikan Ganjar Pranowo capres 2024 kepada para peserta dan masyarakat sekitar. Suhardiman pun berharap Ganjar Pranowo bisa menang dalam Pilpres 2024 mendatang.
“Semoga Ganjar Pranowo bisa menjadi Presiden 2024 dan bisa kembali menggaungkan kegiatan seperti ini supaya menunjang ekonomi kreatif,” tutur Suhardiman.
Melihat rekam jejangnya selama ini, ia optimistis dengan kepemimpinan Ganjar Pranowo. Salah satu kebijakan yang dilakukan di Jawa Tengah adalah membangun kemandirian desa. Dikutip dari laman resmi Pemprov Jateng, sudah banyak desa mandiri yang menjadi percontohan.
Ganjar dinilai berhasil membangun desa wisata, ekonomi kreatif dan UMKM yang sukses dari sisi inklusivitas keuangan, termasuk literasi. Hal itu bahkan telah diapresiasi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.
Rahmat Perdana (22), salah seorang peserta pelatihan mengatakan, kegiatan seperti ini memang sangat dibutuhkan generasi muda. “Rencananya ke depan saya mau bikin (jasa) editing kalau ada dana,” tuturnya.
Pengisi materi pelatihan, Dedi Miswar menegaskan, generasi muda punya peluang besar meningkatkan sektor ekonomi kreatif. “Desain grafis ini bisa digunakan untuk mengembangkan bisnis-bisnis yang mereka (para peserta) tekuni,” ujar Dedi seusai acara.
Korda PNM Bone, Suhardiman (28), kemampuan desain grafis sangat dibutuhkan oleh generasi muda saat ini. “Pelatihan ini bertujuan untuk bisa meningkatkan kreatifitas atau kemampuan peserta untuk membuat usaha atau ekonomi kreatif ke depan,” katanya di Mufakat Café, Kecamatan Bengo, Kabupaten Bone, Jumat (5/5/2023).
Tujuan itu sesuai dengan tema yang diusung yakni Membangun Kreativitas dengan Desain Grafis. Menurutnya, kemampuan tersebut belum banyak dikuasai generasi muda di daerahnya.
Suhardiman menilai kurangnya pemahaman desain grafis selama ini menjadi kendala dalam pengembangan sektor ekonomi kreatif di Sulsel, khususnya Kabupaten Bone. “Di sisi lain juga terkendala oleh fasilitas (seperti) laptop. Kalau handphone sudah banyak yang punya,” ujarnya.
Karena itu, materi pelatihan sengaja menggunakan aplikasi desain grafis yang bisa dioperasikan lewat ponsel. Dengan demikian, para peserta bisa cukup berkreasi di ponselnya masing-masing.
Kegiatan kali ini sekaligus untuk menyosialisasikan Ganjar Pranowo capres 2024 kepada para peserta dan masyarakat sekitar. Suhardiman pun berharap Ganjar Pranowo bisa menang dalam Pilpres 2024 mendatang.
“Semoga Ganjar Pranowo bisa menjadi Presiden 2024 dan bisa kembali menggaungkan kegiatan seperti ini supaya menunjang ekonomi kreatif,” tutur Suhardiman.
Melihat rekam jejangnya selama ini, ia optimistis dengan kepemimpinan Ganjar Pranowo. Salah satu kebijakan yang dilakukan di Jawa Tengah adalah membangun kemandirian desa. Dikutip dari laman resmi Pemprov Jateng, sudah banyak desa mandiri yang menjadi percontohan.
Ganjar dinilai berhasil membangun desa wisata, ekonomi kreatif dan UMKM yang sukses dari sisi inklusivitas keuangan, termasuk literasi. Hal itu bahkan telah diapresiasi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.
Rahmat Perdana (22), salah seorang peserta pelatihan mengatakan, kegiatan seperti ini memang sangat dibutuhkan generasi muda. “Rencananya ke depan saya mau bikin (jasa) editing kalau ada dana,” tuturnya.
Pengisi materi pelatihan, Dedi Miswar menegaskan, generasi muda punya peluang besar meningkatkan sektor ekonomi kreatif. “Desain grafis ini bisa digunakan untuk mengembangkan bisnis-bisnis yang mereka (para peserta) tekuni,” ujar Dedi seusai acara.
(poe)