Duta Damai Bali Jadi Benteng Perdamaian di Pulau Dewata

Senin, 16 September 2024 - 16:30 WIB
loading...
Duta Damai Bali Jadi...
Deputi 1 Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT Mayjen TNI Roedy Widodo mengukuhkan Duta Damai Provinsi Bali di Kuta, Badung, Bali. Foto/Ist
A A A
BADUNG - Generasi muda Duta Damai Bali menjadi benteng perdamain di Pulau Dewata. Mereka harus berperan aktif menjaga perdamaian dan keutuhan negara dari rongrongan ideologi transnasional, terutama paham radikal terorisme.

Mereka penting untuk melawan narasi radikal terorisme dengan menyebarkan konten dan narasi-narasi perdamaian, persatuan, toleransi, dan kearifan lokal, baik secara online maupun offline.



Hal itu dikatakan Deputi 1 Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT Mayor Jenderal TNI Roedy Widodo saat mengukuhkan Duta Damai Provinsi Bali di Kuta, Badung, Bali. Duta Damai Provinsi Bali adalah duta damai ke-19, setelah sebelumnya BNPTRI telah membentuk duta damai di 18 provinsi seluruh Indonesia.

“Memang Duta Damai Bali yang ke-19 bukan berarti berada di urutan 19. Tapi Duta Damai Bali yang baru terbentuk harus bisa menjadi yang terbaik dalam menyebarkan pesan-pesan perdamaian, persatuan, toleransi, kearifan lokal, baik di Bali khususnya, dan seluruh Indonesia,” ujar Mayjen Roedy Widodo dikutip, Minggu (16/4/2024).

Dia menyebut bahwa pengukuhan Duta Damai Bali ini adalah momen penting dalam upaya bersama mencegah penyebaran paham radikal terorisme yang marak mengancam keutuhan NKRI.

“Kegiatan ini bukan sekadar pelatihan teknis penulisan, desain komunikasi visual, informasi teknologi semata-mata. Namun lebih dari itu, duta damai merupakan investasi dalam bentuk generasi muda yang mampu berdiri sebagai benteng perdamaian di dunia digital dan nyata," ujarnya.



Melalui kreatifitas dan ketrampilan adik-adik yang diperolah. Kami yakin bahwa kalian dapat berkontribusi besar dalam menyebarkan pesan damai, toleransi, harmoni, dan menerima perbedaan,” papar Roedy.

Ia juga mengungkapkan hasil penelitian BNPT 2023, Indeks Potensi Radikalisme meningkat 1,7 persen dibandingkan 2022 pada dimensi pemahaman dan sikap, meski dari dimensi tindakan mengalami penurunan. Kondisi ini juga harus menjadi kewaspadaan bersama terutama bagi kaum perempuan, gen z dan masyarakat yang aktif di internet dalam mencari dan menyebar konten keagamaan.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1686 seconds (0.1#10.140)