5 Fakta Tribhuana Tunggadewi, Ratu Majapahit Penakluk Nusantara

Senin, 17 April 2023 - 21:52 WIB
loading...
5 Fakta Tribhuana Tunggadewi, Ratu Majapahit Penakluk Nusantara
Tribhuana Tunggadewi merupakan sosok Ratu Majapahit yang berhasil menaklukan nusantara. Foto DOK ist
A A A
JAKARTA - Tribhuana Tunggadewi merupakan sosok Ratu Majapahit yang berhasil menaklukan nusantara. Atas keberhasilannya itu, dirinya banyak dikenal sebagai raja perempuan Majapahit yang pemberani.

Dari sekian banyaknya peristiwa yang terjadi dalam proses penaklukan wilayah nusantara. Terdapat sejumlah fakta menarik yang bisa diketahui dari perjalanan kepemimpinan era Tribhuana Tunggadewi.

Baca juga: Siasat Tribhuana Tunggadewi Menumpas Pemberontakan Sadeng dan Keta

Berikut lima fakta yang pernah terjadi pada era pemerintahan raja Tribhuana Tunggadewi:

1. Putri dari Pendiri Majapahit

Raden Wijaya merupakan sosok pendiri Kerajaan Majapahit. Di dalam naskah Negarakretagama, dirinya telah menikahi empat orang putri Kertanegara, di antaranya adalah Tribhuwaneswari, Narendraduhita, Jayendradewi, dan Gayatri.

Dari istri Tribhuwaneswari ia dikaruniai seorang putra bernama Jayanegara. Sedangkan Tribhuana Tunggadewi merupakan anak dari Raden Wijaya dengan istrinya, Gayatri.

2. Raja Perempuan yang Pemberani

Meski menjadi seorang wanita, Tribhuana ternyata memiliki tingkat keberanian yang tinggi dalam memimpin pasukannya di medan perang. Pada perang Sadeng dan Keta di tahun 1331, dirinya menjadi panglima perang.

Dengan didampingi oleh sepupunya, Adityawarman, Tribhuana pun berangkat mengalahkan Sadeng. Hingga pada tahun 1347, Adityawarman kembali dikirim untuk menaklukan sisa Kerajaan Sriwijaya dan Malayu. Kemudian ia diangkat menjadi Uparaja atau raja bagian di Sumatera.


3. Pernah dilarang Menikah

Usai meninggalnya Raden Wijaya, Jayanegara kemudian menaiki tahta sebagai raja untuk menggantikan sang ayah. Pada masa pemerintahannya, saudara tirinya Dyah Gitarja (Tribhuana Tunggadewi) diangkat menjadi penguasa bawahan dengan gelar Bhre Kahuripan.

Dalam kitab pararaton menyebutkan jika Jayanegara saat memimpin takut akan kekuasaannya digeser oleh sang adik. Sehingga ia memerintahkan Dyah Gitarja untuk tidak menikah selama hidupnya.

4. Menggantikan Sang Ibu untuk Menjadi Raja

Setelah Jayanegara wafat, sudah seharusnya Gayatri lah yang akan menaiki tahta untuk menjadi raja. Kemungkinan istri Raden Wijaya yang lain telah wafat, oleh sebab itu kekuasaan telah jatuh ke tangan Gayatri.

Namun Gayatri tidak mengambil kesempatan itu untuk menjadi raja Majapahit lantaran dirinya memilih untuk menjadi pendeta Budha. Sehingga putrinya Dyah Gitarja menduduki kursi seorang raja dengan gelar Tribhuwanatunggadewi Maharajasa Jayawisnuwardhani.

5. Melakukan Perluasan Wilayah

Kerajaan Majapahit telah memulai perluasan wilayah nusantara sejak era pemerintahan Tribhuana Tunggadewi. Dia pula yang telah mengangkat Gajah Mada menjadi Mahapatih Majapahit.

Dalam kitab Pararaton menyebutkan jika Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa sebelum diangkat menjadi mahapatih oleh Tribhuana Tunggadewi. Namun ada beberapa pendapat yang menyebutkan jika sumpah tersebut diucapkan ketika upacara penobatannya sebagai mahapatih.
(bim)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1842 seconds (0.1#10.140)