Ridwan Kamil Sebut Modal Sosial Kunci Menangi Perang Lawan Corona
loading...
A
A
A
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyebut, modal sosial menjadi kunci sukses bangsa Indonesia dalam memenangkan perang melawan pandemi virus Corona (COVID-19) yang kini tengah melanda dunia.
Hal tersebut disampaikan Ridwan Kamil dalam Bincang Malam bertajuk PSBB dan Sekitar Kita bersama Direktur Konten dan Regional Sindo Media, Pung Purwanto yang disiarkan langsung melalui Instagram (Live IG), Rabu (28/4/2020) malam.
Dalam perbincangan yang dikemas hangat tersebut, Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu mengakui bahwa pandemi COVID-19 sebagai permasalahan yang berat untuk dihadapi. Terlebih, di tengah segala keterbatasan yang dimiliki Indonesia, termasuk Jabar.
Dia memaparkan, serangan COVID-19 tidak mengenal batasan dan golongan masyarakat. Bahkan, negara maju sekalipun kini kewalahan dalam menangani pandemi yang telah merenggut ratusan ribu nyawa di dunia ini.
"Dulu kita menyangka negara maju bisa lebih meng-handle karena mereka punya teknologi, rumah sakit, dan uang berlimpah. Tapi kenyataanya berbeda, apalagi kita tidak kaya, tidak punya modal teknologi," ungkap Kang Emil.
Dia mencontohkan, sebagai salah satu negara maju dan kaya, Korea Selatan memiliki jumlah penduduk yang hampir sama dengan jumlah penduduk Provinsi Jabar. Meski begitu, anggaran yang dimiliki Jabar nilainya hanya 0,6 persen anggaran yang dimiliki Korea Selatan.
"Namun, meski berbeda (nilai anggaran), kualitas kesehatan (dalam penanganan COVID-19 harus sama, ini tantangan besarnya," imbuhnya.
Oleh karenanya, sebagai negara berkembang, modal terbesar yang dimiliki bangsa Indonesia untuk melawan pandemi ini adalah modal sosial berupa kedisiplinan untuk memecah kerumunan, agar mata rantai penyebaran COVID-19 dapat segera terputus.
"Penyakit ini dapat dilawan dengan memecah kerumunan. Kuncinya satu, modal sosial. Tidak berkerumun, tidak mudik, tidak berkumpul," tegasnya.
"Tapi kalau kita tidak punya modal sosial ini, tetap melawan dengan terus berkerumun, maka kita tidak bisa menyelesaikan permasalahan ini," tandas Kang Emil.
Hal tersebut disampaikan Ridwan Kamil dalam Bincang Malam bertajuk PSBB dan Sekitar Kita bersama Direktur Konten dan Regional Sindo Media, Pung Purwanto yang disiarkan langsung melalui Instagram (Live IG), Rabu (28/4/2020) malam.
Dalam perbincangan yang dikemas hangat tersebut, Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu mengakui bahwa pandemi COVID-19 sebagai permasalahan yang berat untuk dihadapi. Terlebih, di tengah segala keterbatasan yang dimiliki Indonesia, termasuk Jabar.
Dia memaparkan, serangan COVID-19 tidak mengenal batasan dan golongan masyarakat. Bahkan, negara maju sekalipun kini kewalahan dalam menangani pandemi yang telah merenggut ratusan ribu nyawa di dunia ini.
"Dulu kita menyangka negara maju bisa lebih meng-handle karena mereka punya teknologi, rumah sakit, dan uang berlimpah. Tapi kenyataanya berbeda, apalagi kita tidak kaya, tidak punya modal teknologi," ungkap Kang Emil.
Dia mencontohkan, sebagai salah satu negara maju dan kaya, Korea Selatan memiliki jumlah penduduk yang hampir sama dengan jumlah penduduk Provinsi Jabar. Meski begitu, anggaran yang dimiliki Jabar nilainya hanya 0,6 persen anggaran yang dimiliki Korea Selatan.
"Namun, meski berbeda (nilai anggaran), kualitas kesehatan (dalam penanganan COVID-19 harus sama, ini tantangan besarnya," imbuhnya.
Oleh karenanya, sebagai negara berkembang, modal terbesar yang dimiliki bangsa Indonesia untuk melawan pandemi ini adalah modal sosial berupa kedisiplinan untuk memecah kerumunan, agar mata rantai penyebaran COVID-19 dapat segera terputus.
"Penyakit ini dapat dilawan dengan memecah kerumunan. Kuncinya satu, modal sosial. Tidak berkerumun, tidak mudik, tidak berkumpul," tegasnya.
"Tapi kalau kita tidak punya modal sosial ini, tetap melawan dengan terus berkerumun, maka kita tidak bisa menyelesaikan permasalahan ini," tandas Kang Emil.
(mpw)