Anas Urbaningrum Singgung Politisi Pakai Gaya Nabok Nyilih Tangan, Siapa Orangnya?
loading...
A
A
A
BANDUNG - Terpidana korupsi kasus Hambalang, Anas Urbaningrum langsung menyinggung lawan politiknya usai keluar dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Sukamiskin, Bandung, Selasa (11/4/2023). Mantan Ketua Partai Demokrat itu mengatakan, suatu pertandingan bagi akvitis merupakan hal yang biasa.
Sebab, seorang aktivis diajarkan hal itu sejak bayi. Oleh karena itu, dalam konteks demokrasi dia meminta ke depan pertandingan harus jujur, fair, terbuka dan obyektif.
"Pertandingan itu tidak boleh menggunakan pihak lain, pake teknik lama, nabok nyilih tangan," kata Anas di hadapan tokoh dan ribuan loyalisnya yang hadir sejak pagi di halaman Lapas Sukamiskin.
Menurut Anas, aktivis tidak akan tertarik apabila pertandingan itu diwarnai dengan ketidakjujuran.
Dia berharap, kebebasan ini menjadi titik awal dirinya dan semua yang hadir tetap mencintai Indonesia.
"Kita semua para aktivis tidak mungkin diceraikan, dipisahkan, kecintaan kita kepada Indonesia. Tidak mungkin diceraikan komitmen kita untuk Indonesia ke depan yang lebih baik, tidak mungkin kita semua dipisahkan dengan semangat untuk memberikan kontribusi dan bakti untuk ngeri yang kita cintai ini," ucap Anas.
Kemudian, Anas juga berharap Indonesia ke depan makin maju dan berkembang. Terlebih menjadi negeri yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.
"Negeri NKRI yang maju, bersatu, dan rakyatnya sebanyak mungkin menikmati janji-janji kemerdekaan," tutur Anas.
Setelah memberikan pidato, lantas Anas mengajak loyalisnya yang hadir meneriakkan merdeka dan takbir. Sebelum itu tetap Anas meminta izin kepada Kalapas Sukamiskin, Kunrat Kasmiri.
"Merdeka, merdeka, merdeka. Allahuakbar, hidup Kalapas," teriak Anas.
Sebab, seorang aktivis diajarkan hal itu sejak bayi. Oleh karena itu, dalam konteks demokrasi dia meminta ke depan pertandingan harus jujur, fair, terbuka dan obyektif.
"Pertandingan itu tidak boleh menggunakan pihak lain, pake teknik lama, nabok nyilih tangan," kata Anas di hadapan tokoh dan ribuan loyalisnya yang hadir sejak pagi di halaman Lapas Sukamiskin.
Menurut Anas, aktivis tidak akan tertarik apabila pertandingan itu diwarnai dengan ketidakjujuran.
Dia berharap, kebebasan ini menjadi titik awal dirinya dan semua yang hadir tetap mencintai Indonesia.
"Kita semua para aktivis tidak mungkin diceraikan, dipisahkan, kecintaan kita kepada Indonesia. Tidak mungkin diceraikan komitmen kita untuk Indonesia ke depan yang lebih baik, tidak mungkin kita semua dipisahkan dengan semangat untuk memberikan kontribusi dan bakti untuk ngeri yang kita cintai ini," ucap Anas.
Kemudian, Anas juga berharap Indonesia ke depan makin maju dan berkembang. Terlebih menjadi negeri yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.
"Negeri NKRI yang maju, bersatu, dan rakyatnya sebanyak mungkin menikmati janji-janji kemerdekaan," tutur Anas.
Setelah memberikan pidato, lantas Anas mengajak loyalisnya yang hadir meneriakkan merdeka dan takbir. Sebelum itu tetap Anas meminta izin kepada Kalapas Sukamiskin, Kunrat Kasmiri.
"Merdeka, merdeka, merdeka. Allahuakbar, hidup Kalapas," teriak Anas.
(shf)