Cagub Jateng Ahmad Luthfi Ungkap Kedekatan Emosional dengan SBY
loading...
Cagub Jateng Ahmad Luthfi menceritakan momen emosional kedekatannya dengan Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Foto/IST
A
A
A
SEMARANG - Mantan Kapolda Jawa Tengah Ahmad Luthfi menceritakan momen emosional yang menggambarkan kedekatannya dengan Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Hal itu Luthfi ungkapkan hubungan personal terjalin melalui ujian hidup bersama.
“Bu Ani (Yudhoyono) dengan almarhum istri saya itu sakitnya sama, di rumah sakit yang sama. Setiap hari, saya dan Pak SBY bersama di rumah sakit, saling menguatkan,” ujar Luthfi saat menggunggahnya di akun Instagram @ahmadluthfi_official, Kamis (9/10/2024).
Kedekatan mereka tidak hanya terlihat dalam kebersamaan di rumah sakit, tetapi juga dalam semangat yang dibangun untuk terus mendukung satu sama lain.
“Pak SBY pernah bilang, kalau salah satu dari kita harus pulang lebih dulu, kita akan saling doakan. Kalau saya duluan, saya titip keluarga,” kenangnya.
Namun, takdir berkata lain. Ibu Ani lebih dulu dipanggil Tuhan Yang Maha Esa, dan selang seminggu kemudian, istri Ahmad Luthfi pun menyusul. Peristiwa ini memperkuat hubungan emosional keduanya.
Kisah ini bukan sekadar cerita tentang persahabatan dua tokoh, tetapi tentang ketulusan dan dukungan di saat sulit. Ini adalah kisah tentang bagaimana rasa saling menguatkan bisa muncul di tengah duka yang mendalam, membuat hubungan mereka lebih dari sekadar formalitas.
“Bu Ani (Yudhoyono) dengan almarhum istri saya itu sakitnya sama, di rumah sakit yang sama. Setiap hari, saya dan Pak SBY bersama di rumah sakit, saling menguatkan,” ujar Luthfi saat menggunggahnya di akun Instagram @ahmadluthfi_official, Kamis (9/10/2024).
Kedekatan mereka tidak hanya terlihat dalam kebersamaan di rumah sakit, tetapi juga dalam semangat yang dibangun untuk terus mendukung satu sama lain.
“Pak SBY pernah bilang, kalau salah satu dari kita harus pulang lebih dulu, kita akan saling doakan. Kalau saya duluan, saya titip keluarga,” kenangnya.
Namun, takdir berkata lain. Ibu Ani lebih dulu dipanggil Tuhan Yang Maha Esa, dan selang seminggu kemudian, istri Ahmad Luthfi pun menyusul. Peristiwa ini memperkuat hubungan emosional keduanya.
Kisah ini bukan sekadar cerita tentang persahabatan dua tokoh, tetapi tentang ketulusan dan dukungan di saat sulit. Ini adalah kisah tentang bagaimana rasa saling menguatkan bisa muncul di tengah duka yang mendalam, membuat hubungan mereka lebih dari sekadar formalitas.
(ams)
Explore More