Banjir Terjang 2 Desa, Siswa SD dan SMP Terpaksa Naik Rakit ke Sekolah
loading...
A
A
A
KONAWE - Banjir setinggi 2 meter menerjang Desa Laikandonga dan Lameuru di Kecamatan Ranomeeto Barat, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (20/7/2020.
Akibatnya, selain merendam puluhan rumah warga, banjir juga menyebabkan jalan yang menghubungkan Desa Laikandonga dan Lameuru sepanjang 500 meter, tak bisa dilalui. (BACA JUGA: BNPB: 36 Orang Meninggal dan 40 Hilang Akibat Banjir di Lutra )
Puluhan siswa SD dan SMP terpaksa naik rakit untuk sampai ke sekolah. Situasi itu membahayakan keselamatan para pelajar lantara harus melewati arus deras. (BACA JUGA: Akibat Banjir, Ribuan Warga Konawe Alami Krisis Air Bersih dan Makanan )
Waktu tempuh dari permukiman warga hingga lokasi sekolah menggunakan perahu dayung dan rakit bermesin yang dibuat warga itu kurang lebih 8 hingga 10 menit. (BACA JUGA: BMKG: Curah Hujan Tinggi Menjadi Salah Satu Penyebab Banjir Luwu Utara )
Bencana banjir tersebut terjadi akibat Sungai Konaweha meluap. Warga berharap ada bantuan dari pemerintah kabupaten dan provinsi.
Sayangnya hingga saat ini belum ada bantuan baik dari Pemkab Konawe Selatan maupun Pemprov Sultra. Jangankan penyediaan alat transportasi memadai, bantuan logistik untuk warga terdampak banjir.
"Banjir ini kesekian kalinya terjadi di wilayah ini akibat curah hujan tinggi dan meluapnya Sungai Konaweha. Puluhan rumah warga yang bermukim di bantaran sungai terendam," kata Alamsyah, warga setempat.
Warga, ujar Alamsyah, berharap pemerintah membuka mata dan tersentuh melihat kondisi warga dua desa di Kecamatan Kecamatan Ranomeeto Barat sehingga segera memberikan bantuan.
Akibatnya, selain merendam puluhan rumah warga, banjir juga menyebabkan jalan yang menghubungkan Desa Laikandonga dan Lameuru sepanjang 500 meter, tak bisa dilalui. (BACA JUGA: BNPB: 36 Orang Meninggal dan 40 Hilang Akibat Banjir di Lutra )
Puluhan siswa SD dan SMP terpaksa naik rakit untuk sampai ke sekolah. Situasi itu membahayakan keselamatan para pelajar lantara harus melewati arus deras. (BACA JUGA: Akibat Banjir, Ribuan Warga Konawe Alami Krisis Air Bersih dan Makanan )
Waktu tempuh dari permukiman warga hingga lokasi sekolah menggunakan perahu dayung dan rakit bermesin yang dibuat warga itu kurang lebih 8 hingga 10 menit. (BACA JUGA: BMKG: Curah Hujan Tinggi Menjadi Salah Satu Penyebab Banjir Luwu Utara )
Bencana banjir tersebut terjadi akibat Sungai Konaweha meluap. Warga berharap ada bantuan dari pemerintah kabupaten dan provinsi.
Sayangnya hingga saat ini belum ada bantuan baik dari Pemkab Konawe Selatan maupun Pemprov Sultra. Jangankan penyediaan alat transportasi memadai, bantuan logistik untuk warga terdampak banjir.
"Banjir ini kesekian kalinya terjadi di wilayah ini akibat curah hujan tinggi dan meluapnya Sungai Konaweha. Puluhan rumah warga yang bermukim di bantaran sungai terendam," kata Alamsyah, warga setempat.
Warga, ujar Alamsyah, berharap pemerintah membuka mata dan tersentuh melihat kondisi warga dua desa di Kecamatan Kecamatan Ranomeeto Barat sehingga segera memberikan bantuan.
(awd)