BNPB: 36 Orang Meninggal dan 40 Hilang Akibat Banjir di Lutra

Minggu, 19 Juli 2020 - 15:42 WIB
loading...
BNPB: 36 Orang Meninggal...
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati. Foto/SINDOnews/Binti Rufaidah
A A A
JAKARTA - Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati melaporkan sebanyak 36 orang meninggal dunia dan 15.994 orang terdampak banjir bandang di Luwu Utara, Sulawesi Selatan.

“Berikut tadi disampaikan data terakhir dari usaha kami menerima data sebanyak 36 meninggal dunia, kemudian 40 hilang, dan 58 luka-luka dan sebanyak 14.483 dalam keadaan mengungsi,” kata Raditya dalam Konferensi Pers penanganan banjir bandang Luwu Utara, Sulawesi Selatan di Media Center BNPB, Jakarta (19/7/2020). (BACA JUGA: Mengerikan, Banjir Bandang Disertai Kayu Gelondongan Hantam Objek Wisata )

Raditya mengemukakan dari 14.483 jiwa atau sebanyak 3.627 Kepala Keluarga (KK) yang mengungsi terbagi di tiga Kecamatan yakni Kecamatan Masamba sebanyak 7.748 orang, Kecamatan Baebunta sebanyak 5.808 orang, dan Kecamatan Sabbang sebanyak 927 orang. (BACA JUGA: Banjir 7,9 Meter Rendam Pemukiman Warga di Wajo Sulsel, Ribuan Orang Mengungsi )

Dari data yang menyebabkan banjir Luwu Utara pada peta di dalam Inarisk adalah alih fungsi lahan. “Kira-kira ada peralihan fungsi lahan. Demikian sejarah atau histori dari kejadian perubahan pengalihan lahan yang belum ada galian, kemudian ada galian dan seterusnya dan ada beberapa yang sudah tertutup oleh vegetasi. Artinya sudah ada upaya untuk melakukan perbaikan lahan dan ini adalah data langsung yang kami dapatkan,” ujar dia.

Raditya menuturkan, mengapa kejadian ini banjir bandang Luwu Utara ini terjadi. “Yang pertama adalah masalah curah hujan yang cukup tinggi, yang kedua peralihan fungsi lahan, yang ketiga memang ada sejarah dalam patahan yang mengakibatkan kondisi formasi di kawasan hulu lemah sehingga menyebabkan memudahkan dalam longsor,” tutur Raditya.

Selain itu, di antara 14.483 orang terdampak diantaranya ada kelompok rentan dimana ada 2.530 jiwa Lansia, 870 balita (142 bayi diantaranya), dan 137 ibu hamil.

“Saat ini kami telah mendapatkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan pusdalop dan teman-teman TRC bahwa kelompok rentan juga telah teridentifikasi. Ini memudahkan bagi tim yang melakukan bantuan dalam hal logistik dan seterusnya bisa terlaksana dengan baik,” ungkap Raditya.
(awd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2230 seconds (0.1#10.140)