Kisah Pesarean Batu Ampar, Jejak Penyebaran Islam di Madura

Senin, 03 April 2023 - 11:37 WIB
loading...
Kisah Pesarean Batu Ampar, Jejak Penyebaran Islam di Madura
Pesarean Batu Ampar di Desa Pangbatok, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan, menjadi salah satu bukti penyerabaran Islam di Pulau Madura. Foto/SINDOnews/Lukman Hakim
A A A
Batu Ampar, sebuah kompleks pemakaman yang berjarak 15 km dari pusat Kabupaten Pamekasan. Nama Batu Ampar ini, berasal dari Bahasa Madura yaitu "Bato" yang berarti batu, dan "Ampar" yang berarti hamparan.



Orang di Pulau Madura, biasa menyebut kompleks pemakaman sakral itu dengan sebutan Pesarean Batu Ampar. Letaknya ada di Desa Pangbatok, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan. Keberadaannya sangat penting, karena menjadi salah satu bukti jejak penyebaran Islam di Madura.



Madura tidak hanya dikenal sebagai pulau garam. Namun, pulau yang memiliki luas wilayah sekitar 5.379 km² itu kaya akan sejarah, terutama penyebaran agama Islam yang salah satu buktinya ada di Pesarean Batu Ampar.



Di kompleks makam ini terdapat enam makam aulia atau wali Allah, yang dalam Bahasa Madura disebut Bujuk. Mereka adalah makam Syekh Abdul Manan (Bujuk Kosambi), Syekh Basyaniyah (Bujuk Tumpeng), Syekh Abu Syamsudin (Bujuk Lattong), Syekh Husen, Syekh Moh. Romli dan Syekh Damanhuri.

Syekh Abdul Manan, merupakan salah satu ulama yang dimakamkan di Pesarean Batu Ampar. Dia adalah putra dari Sayyid Husein, seorang ulama Bangkalan. Dari cerita rakyat yang berkembang, Syekh Abdul Manan ini mengasingkan diri atau uzlah di bawah pohon Kosambi di hutan daerah Batu Ampar, untuk mendekatkan diri kepada Allah usai Syeikh Husen wafat terbunuh akibat kesalahpahaman dengan Raja Bangkalan kala itu.



Sementara Sayyid Husein adalah cucu dari Sunan Ampel, dan putra dari Sunan Bonang, yang merupakan leluhur dari bujuk-bujuk atau Masyayikh yang berada di Batu Ampar Proppo Pamekasan. Di Batu Ampar inilah kemudian Syekh Abdul Manan mendirikan padepokan kecil, untuk mengajarkan pemuda setempat ilmu agama dan mendekatkan diri kepada Allah.

Di Pesarean Batu Ampar ini, tidak pernah sepi dari penghatam Al-Qur'an. Setiap hari, selama 24 jam pasti ada yang membaca Al-Qur'an. Sebab, para peziarah dari berbagai daerah datang silih berganti.

Dalam setiap harinya, setidaknya ada 500 orang yang berziarah. Ini diketahui karena sebelum memasuki area Pesarean Batu Ampar, para tamu wajib lapor dan diminta seikhlasnya memberi sumbangan untuk pelestarian pesarean ini.



Salah satu orang penting di Jatim, yang berkunjung di Pesarean Batu Ampar, adalah Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa. Orang nomor satu di Jatim ini, melakukan ziarah di Pesarean Batu Ampar.

Selain itu, Khofifah juga membagikan paket sembako kepada sejumlah warga di sekitaran komplek makam. Tak lupa, mantan Menteri Sosial itu juga menyapa masyarakat sekitar.

Khofifah datang ke Pamekasat, untuk membagikan Zakat Produktif untuk 100 pelaku usaha ultra mikro. "Pembagian zakat produktif ini merupakan hasil kolaborasi dengan berbagai pihak. Mulai dari BUMD, Baznas, hingga instansi swasta," ujar Khofifah, pada Minggu (2/4/2023).
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3957 seconds (0.1#10.140)