Kualitas Kesehatan Masyarakat Meningkat, Klungkung Sabet Penghargaan

Kamis, 23 Maret 2023 - 16:27 WIB
loading...
Kualitas Kesehatan Masyarakat Meningkat, Klungkung Sabet Penghargaan
Peningkatan kesehatan masyarakat di Klungkung, Bali dinilai sukses dan berkelanjutan dengan kembali meraih Penghargaan UHC Award dan mempertahankan sejak 2017. Foto/Ist
A A A
KLUNGKUNG - Peningkatan kesehatan masyarakat di Kabupaten Klungkung, Bali dinilai sukses dan berkelanjutan. Terbukti kembali mendapatkan penghargaan Universal Health Coverage (UHC) Award dan mempertahankan penghargaan ini sejak 2017.

Penghargaan tersebut diserahkan langsung Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin kepada Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta di Balai Sudirman, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (21/3/2023).



Saat ini, sebanyak 213.934 jiwa atau 98,37 persen dari total penduduk Klungkung telah terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS)

“Penghargaan ini kembali menjadi bukti keseriusan komitmen kami dalam menjamin kesehatan warga yang saat ini sudah mencapai 98,37% dari total penduduk di Kabupaten Klungkung. Kita akan tuntaskan hingga 100 persen,” kata Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta dalam keterangannya, Kamis (23/3/2023).

Selain itu, Kabupaten Klungkung juga diapresiasi dalam penanganan stunting, di mana sebelumnya, pada 2021 ditemukan angka kasus stunting di Klungkung tinggi. Namun dengan kinerja keras pemeritah daerah, saat ini angka stunting menjadi terendah di Bali.

“Kami juga ada program Bedah Desa, di mana program ini adalah upaya mengkontrol dan mengevaluasi secara langsung kesejahteraan masyarakat. Stunting menjadi fokus perhatian sehingga kami membentuk membentuk Tim Percepatan Penurunan Stanting (TPPS)," sebutnya.


Kepala Dinas Kesehatan Klungkung, dr Made Adi Swapatni menjelaskan, angka stunting menurun cukup drastis dari sebelumnya pada 2021 mencapai 19,4 persen, kini turun hingga angka 7,7 persen.

“Tim percepatan penurunan angka stunting bergerak cepat melakukan upaya-upaya agar stunting menurun. Salah satunya adalah melakukan edukasi, memonitor balita yang mengalami stunting maupun yang terdeteksi gizi buruk” jelas Adi.

Data tersebut diserahkan kembali kepada pemkab dan kemudian dilakukan perbaikan gizi terhadap anak-anak tersebut sehingga stunting menurun secara signifikan.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2157 seconds (0.1#10.140)