Agar Jadi Warganet Berakhlak Mulia, Penting Memahami Nilai-nilai Pancasila

Sabtu, 25 Februari 2023 - 23:27 WIB
loading...
Agar Jadi Warganet Berakhlak...
Kebebasan berekspresi di dunia maya kerap kali kebablasan. Tidak jarang pula kebebasan itu berujung kekerasan hingga menimbulkan korban, baik fisik maupun bukan fisik. Foto dok Kemenkominfo
A A A
PANDEGLANG - Kebebasan berekspresi di dunia maya kerap kali kebablasan. Tidak jarang pula kebebasan itu berujung kekerasan hingga menimbulkan korban, baik fisik maupun bukan fisik. Dalam konteks inilah pentingnya nilai-nilai penunutun Pancasila bagi warganet.

”Untuk menjadi warganet yang baik, dibutuhkan pengetahuan dasar atas nilai-nilai Pancasila sebagai landasan kecakapan digital,” tutur guru SMKN 13 Pandeglang Muhamad Abduh pada diskusi literasi digital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) untuk komunitas digital Desa Kalanganyar, Pandeglang, Banten, Sabtu (25/2/2023).

”Dampak rendahnya pemahaman atas nilai Pancasila, warganet tidak mampu memahami batasan kebebasan berekspresi dengan perundungan siber, ujaran kebencian, pencemaran nama baik atau provokasi yang mengarah pada segregasi sosial (perpecahan dan polarisasi) di ruang digital,” kata jelas Abduh.

Menurut Abduh dengan memiliki pengetahuan dasar nilai Pancasila, warganet akan berperilaku positif saat berkomentar maupun saat posting di media digital. Misalnya, berkomentar positif pada keragaman agama dan budaya, mengapresiasi aktivitas kemanusiaan, memposting hal yang memperkuat persatuan, menghargai ekspresi orang lain, serta saling membantu antar-warganet.

”Dampak rendahnya pemahaman atas nilai Pancasila, warganet tidak mampu memahami batasan kebebasan berekspresi dengan perundungan siber, ujaran kebencian, pencemaran nama baik atau provokasi yang mengarah pada segregasi sosial (perpecahan dan polarisasi) di ruang digital,” ujar Abduh.

Menjadi warga digital yang baik, berarti juga mewujudkan nilai-nilai Pancasila sebagai panduan karakter dalam beraktivitas di dunia digital. ”Caranya, yakni berpikir kritis, meminimalisir unfollow, unfriend, block, serta berkolaborasi dalam literasi digital,” tuturnya.

Pada kesempatan yang sama, musisi Mia Macellina menyoroti dari sisi perspektif etika digital (digital ethics). Mia menjelaskan, istilah warganet atau netizen adalah pengguna internet yang terlibat aktif dalam komunitas online di internet tanpa batas-batas tradisional geografis untuk melakukan kolaborasi, interaksi, dan relasi antar penggunanya.

”Sedangkan akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa dan tercermin dalam perbuatan. Orang berakhlak, berarti orang yang memiliki perangai atau kelakuan yang baik,” kata Mia dalam
diskusi luring bertajuk ”Menjadi Netizen Berakhlak Mulia” yang diikuti seratusan peserta itu.

Warganet berakhlak mulia menunjuk pada pengguna internet yang selalu mawas diri dalam beraktivitas, berkolaborasi, berinteraksi, dan berelasi antar-warganet. ”Utamanya dalam melakukan posting, chatting, dan sharing,” tandasnya.

Diketahui, Kemenkominfo menyelenggarakan program literasi untuk menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia pada tahun 2024. Program Indonesia #MakinCakapDigital membahas sudut pandang empat pilar utama yakni, kecakapan digital, etika digital, keamanan digital, dan budaya digital.
(don)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3868 seconds (0.1#10.24)