Kisah Bathara Katong, Balas Dendam Kematian Pasukan Muslim Melawan Ki Ageng Kutu

Senin, 20 Februari 2023 - 05:21 WIB
loading...
A A A
"Kenapa pintunya rendah?. Pesannya agar kita tetap rendah hati. Termasuk selama di sini para peziarah harus menjaga kesopanan," tutur Mukim Raharjo. Cungkup atau rumah yang didirikan, khusus untuk makam sesepuh atau tokoh itu berada di pojok area pemakaman.

Beberapa depa dari pintu masuk berdiri pohon kamboja. Tanaman yang berasal dari Amerika Tengah itu berjumlah lebih lima buah. Semuanya berbunga merah. Tumbuh juga Jati dan perdu tua berdaun rindang, yang berderet memanjan mengikuti pintu masuk sampai cungkup.

Pesarean Bathara Katong berada di tengah, yakni di antara lingkaran makam istri dan anak anaknya, punggawa, prajurit, hingga para abdi setia Kadipaten Prana Raga (nama kuno Ponorogo).



Posisi makam dengan gebyok atau dinding kayu jati warna merah kesumba, dan hijau daun itu juga lebih tinggi. Ukiran lambang yang merujuk perpaduan Kerajaan Majapahit dan Mataram tampak terpahat disana.

Sebelum tahun 1977, kata Mukim jarak genting dengan lantai ruangan cungkup makam Bathara Katong lebih rendah. Bahkan saking rendahnya saat duduk bersilapun para peziarah masih harus menundukkan kepala.

"Tahun 1977 cungkup dipugar. Itu tertulis di tiang," terang Mukim menunjuk pada tiang yang dimaksud. Di soko atau tiang tertulis pemugaran berlangsung 26 Agustus 1977. Pemugaran dilakukan Bupati Ponorogo, Sumadi selaku kepala pemerintahan Kabupaten Ponorogo.

Kisah Bathara Katong, Balas Dendam Kematian Pasukan Muslim Melawan Ki Ageng Kutu


Sebagai batas makam didirikan tembok tinggi. Juga jalan setapak berkeramik mulai pintu masuk hingga cungkup. Kendati demikian berdirinya bangunan baru tidak mengubah konstruksi bangunan lama, yakni terutama bentuk gapura dan cungkup.

Dalam pemugaran itu juga dilakukan pendataan jumlah makam. Menurut Mukim ada ribuan makam yang disinyalir kuburan orang-orang yang pernah hidup di masa pemerintahan Bathara Katong. "Terhitung seluruhnya ada sebanyak 1.500-an makam lama," paparnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1488 seconds (0.1#10.140)