Beredar Mosi Tidak Percaya Kader PDIP Surabaya terhadap Whisnu Sakti
loading...
A
A
A
SURABAYA - Sebuah surat berisi Mosi Tidak Percaya beredar luas di lini masa. Surat tersebut berasal dari Aliansi Kader PDIP Kota Surabaya.
Surat dengan nomor 075/VII.AKPKS/2020 tersebut dikeluarkan oleh kader partai yang merasa kecewa dengan kepemimpinan Whisnu Sakti Buana.
Parikesit, selaku Koordinator Aliansi Kader PDIP Surabaya menyatakan bahwa kekecewaan para kader dilandaskan atas dugaan penyelewengan dana anggaran Rp 10 Miliar yang dilakukan oleh Wakil Wali Kota Surabaya itu. Padahal dana tersebut direncanakan untuk pembangunan kantor baru PDIP Surabaya.
"Seperti diketahui, bahwa dana Rp 10 Miliar tersebut berasal dari hasil penjualan tanah di jalan Pandegiling sebesar Rp 4.5 Miliar dan pemberian dari seorang tokoh Surabaya sebesar Rp 6 Miliar," ujar Parkesit.
Parikesit pun meminta agar DPP PDIP, DPD PDIP Jatim dan DPC PDIP Surabaya, beserta seluruh pengurus di bawahnya menindaklanjuti Mosi Tidak Percaya ini. (Baca: Jelang Persalinan, Semua Ibu Hamil Langsung Tes Swab).
Dengan harapan, Whisnu dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya dan alokasi dana tersebut betul-betul terealisasi dalam bentuk pembangunan kantor partai. " Sehingga permasalahan ini menemukan titik terang dan selesai dengan sebagaimana mestinya," pungkasnya.
Surat dengan nomor 075/VII.AKPKS/2020 tersebut dikeluarkan oleh kader partai yang merasa kecewa dengan kepemimpinan Whisnu Sakti Buana.
Parikesit, selaku Koordinator Aliansi Kader PDIP Surabaya menyatakan bahwa kekecewaan para kader dilandaskan atas dugaan penyelewengan dana anggaran Rp 10 Miliar yang dilakukan oleh Wakil Wali Kota Surabaya itu. Padahal dana tersebut direncanakan untuk pembangunan kantor baru PDIP Surabaya.
"Seperti diketahui, bahwa dana Rp 10 Miliar tersebut berasal dari hasil penjualan tanah di jalan Pandegiling sebesar Rp 4.5 Miliar dan pemberian dari seorang tokoh Surabaya sebesar Rp 6 Miliar," ujar Parkesit.
Parikesit pun meminta agar DPP PDIP, DPD PDIP Jatim dan DPC PDIP Surabaya, beserta seluruh pengurus di bawahnya menindaklanjuti Mosi Tidak Percaya ini. (Baca: Jelang Persalinan, Semua Ibu Hamil Langsung Tes Swab).
Dengan harapan, Whisnu dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya dan alokasi dana tersebut betul-betul terealisasi dalam bentuk pembangunan kantor partai. " Sehingga permasalahan ini menemukan titik terang dan selesai dengan sebagaimana mestinya," pungkasnya.
(nag)