Jelang Persalinan, Semua Ibu Hamil Langsung Tes Swab
loading...
A
A
A
SURABAYA - Ibu hamil dan melahirkan menjadi kelompok rentan di tengah pandemic COVID-19. Mereka harus dilindungi untuk bisa melahirkan dengan selamat dan tidak terpapar COVID-19.
Untuk melindungi kondisi kesehatan ibu hamil dan bebas dari COVID-19, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya melakukan tes swab yang ditujukan kepada ibu hamil di Usia Kehamilan 37 minggu. (Baca juga: Rapid Test Ibu Hamil Mulai Dilakukan, Reaktif Langsung Diisolasi )
Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya, Febria Rachmanita, mengatakan, tes swab bagi ibu hamil dilakukan di Gedung Convention Hall, Jalan Arif Rahman Hakim Surabaya. Sudah ada 150 orang peserta ibu hamil yang mengikuti tes swab ini dari berbagai puskesmas se-Surabaya.
“Mereka langsung kami swab dan tidak menunggu rapid test. Jadi yang swab ini bukan dari hasil rapid test reaktif lho ya,” kata Feny, panggilan akrabnya, ketika ditemui di Balai Kota Surabaya, Rabu (15/7/2020).
Menurut dia, berdasarkan data Dinkes Kota Surabaya sampai dengan minggu pertama pada Juli 2020, jumlah usia kehamilan 37 minggu para ibu hamil mencapai 667 orang. Dari jumlah tersebut nantinya akan dilakukan tes swab secara bertahap.
“Kami menggunakan mobil PCR dari BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) untuk tes swabnya. Supaya hasilnya segera diketahui ibu hamil,” jelas dia.
Feny mengatakan, setelah melewati tes swab ini, ibu hamil juga akan di swab kembali saat UK masuk ke minggu 39 atau menjelang persalinan. Hal tersebut sesuai dengan tujuan program Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya agar dapat memetakan ibu hamil harus melahirkan di mana.
“Kemarin kan kami petakan mereka (ibu hamil) harus lahir di mana. Jika lahir di rumah sakit untuk ibu hamil yang probable maka kami siapkan rumah sakit yang dapat menangani ibu hamil dengan status probable COVID-19. Begitu pun sebaliknya,” jelas dia.
Kepala Dinas Kesehatan ini menyebutkan, ada 29 rumah sakit di Surabaya yang bekerja sama dengan Pemkot Surabaya melalui Jamkesmas Non Kuota. Kemudian, untuk rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS, berjumlah 42 rumah sakit.
“Untuk ibu hamil tergantung jaminannya menggunakan BPJS atau Jamkesmas. Bisa dipilih sesuai dengan jaminan kesehatannya,” kata dia.
Feny menyebut, khusus untuk ibu hamil probable COVID-19, ada 9 rumah sakit yang sudah disiapkan untuk tempat persalinan. Di antaranya, RSU dr Soetomo, RSUD dr Moh Soewandhie, RS Unair, RS Royal, RS Husada Utama, RS PHC, RSU Haji, RSUD Bhakti Dharma Husada dan RSAL dr Ramelan.
“Kalau untuk pasien dengan risiko sangat tinggi dengan NICU level 3, ada enam rumah sakit. Yakni, RSU dr Soetomo, RSUD dr Moh Soewandhie, RS Unair, RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH) dan RSAL dr Ramelan dan RSU Haji,” kata dia.
Untuk melindungi kondisi kesehatan ibu hamil dan bebas dari COVID-19, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya melakukan tes swab yang ditujukan kepada ibu hamil di Usia Kehamilan 37 minggu. (Baca juga: Rapid Test Ibu Hamil Mulai Dilakukan, Reaktif Langsung Diisolasi )
Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya, Febria Rachmanita, mengatakan, tes swab bagi ibu hamil dilakukan di Gedung Convention Hall, Jalan Arif Rahman Hakim Surabaya. Sudah ada 150 orang peserta ibu hamil yang mengikuti tes swab ini dari berbagai puskesmas se-Surabaya.
“Mereka langsung kami swab dan tidak menunggu rapid test. Jadi yang swab ini bukan dari hasil rapid test reaktif lho ya,” kata Feny, panggilan akrabnya, ketika ditemui di Balai Kota Surabaya, Rabu (15/7/2020).
Menurut dia, berdasarkan data Dinkes Kota Surabaya sampai dengan minggu pertama pada Juli 2020, jumlah usia kehamilan 37 minggu para ibu hamil mencapai 667 orang. Dari jumlah tersebut nantinya akan dilakukan tes swab secara bertahap.
“Kami menggunakan mobil PCR dari BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) untuk tes swabnya. Supaya hasilnya segera diketahui ibu hamil,” jelas dia.
Feny mengatakan, setelah melewati tes swab ini, ibu hamil juga akan di swab kembali saat UK masuk ke minggu 39 atau menjelang persalinan. Hal tersebut sesuai dengan tujuan program Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya agar dapat memetakan ibu hamil harus melahirkan di mana.
“Kemarin kan kami petakan mereka (ibu hamil) harus lahir di mana. Jika lahir di rumah sakit untuk ibu hamil yang probable maka kami siapkan rumah sakit yang dapat menangani ibu hamil dengan status probable COVID-19. Begitu pun sebaliknya,” jelas dia.
Kepala Dinas Kesehatan ini menyebutkan, ada 29 rumah sakit di Surabaya yang bekerja sama dengan Pemkot Surabaya melalui Jamkesmas Non Kuota. Kemudian, untuk rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS, berjumlah 42 rumah sakit.
“Untuk ibu hamil tergantung jaminannya menggunakan BPJS atau Jamkesmas. Bisa dipilih sesuai dengan jaminan kesehatannya,” kata dia.
Feny menyebut, khusus untuk ibu hamil probable COVID-19, ada 9 rumah sakit yang sudah disiapkan untuk tempat persalinan. Di antaranya, RSU dr Soetomo, RSUD dr Moh Soewandhie, RS Unair, RS Royal, RS Husada Utama, RS PHC, RSU Haji, RSUD Bhakti Dharma Husada dan RSAL dr Ramelan.
“Kalau untuk pasien dengan risiko sangat tinggi dengan NICU level 3, ada enam rumah sakit. Yakni, RSU dr Soetomo, RSUD dr Moh Soewandhie, RS Unair, RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH) dan RSAL dr Ramelan dan RSU Haji,” kata dia.
(nth)