Inilah Makna Filosofi Orang Jawa Simpan Keris di Belakang Tubuh

Jum'at, 27 Januari 2023 - 19:52 WIB
loading...
Inilah Makna Filosofi Orang Jawa Simpan Keris di Belakang Tubuh
Keris merupakan salah satu pusaka masyarakat Jawa yang memang memiliki filosofi mendalam. Foto DOK ist
A A A
JAKARTA - Keris merupakan salah satu pusaka masyarakat Jawa yang memang memiliki filosofi mendalam. Salah satunya adalah cara penyimpanannya yang kerap dilakukan di belakang tubuh.

Keris pada masa lalu dibuat dengan suatu harapan, keinginan, atau bahkan suatu cita cita dari pemesan, sehingga pusaka ini akan mencerminkan dan melambangkan semua hal dari si pemesan tersebut.

Dalam sejarahnya, tujuan pembuatan keris bermacam-macam, ada yang dibuat dengan harapan selalu mendapat rejeki, diberikan status sosial yang baik, dan tidak jarang pula pusaka ini dibuat untuk terhindar dari bencana atau gangguan makhluk halus.

Baca juga : Pertempuran Sengit Keris Condong Campur Melawan Keris Kiai Sangkelat dari Raden Fatah

Seiring perkembangan zaman, keris kini beralih fungsi menjadi benda koleksi yang punya nilai tinggi atau menjadi salah satu simbol dalam pemakaian pada acara/upacara tertentu.

Bahkan keris telah menjadi senjata yang termasuk ke dalam salah satu warisan budaya Nusantara dan telah terdaftar di UNESCO.

Meski begitu nilai dari filosofi keris ini tak pernah luntur. Salah satu makna mendalam tentang pusaka ini adalah posisinya yang selalu ditempatkan di bagian belakang tubuh.

Menurut laman UPT Museum Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta, Posisi keris yang dipakai di belakang, memiliki filosofi yaitu kita diajarkan untuk selalu menghargai dan menghormati orang lain.

Filosofi tentang rendah diri dan menghormati orang lain ini juga terdapat dalam bentuk keris itu sendiri.

Dalam jurnal bertajuk "Ajaran Moral Keris Jawa", bentuk keris yang dibuat indah dan menghilangkan kesan seram ini merupakan simbolis yang mengajarkan manusia jawa agar selalu rendah hati dan toidak sombong dengan memamerkan kehebatan dan kekuatannya.

Intinya adalah setiap keinginan, kekuatan, kemampuan yang dimiliki bukanlah untuk dipamerkan, melainkan sebisa mungkin disamarkan dengan sifat yang lemah lembut dan rendah hati.

Baca juga : Keajaiban Kayangan Api, Tempat Semedi Pembuat Keris Majapahit

Cara menempatkan keris di belakang tubuh ini juga terdiri dari beberapa posisi, diantaranya sebagai berikut :

- Ngogleng, yaitu keris dimasukan ke dalam lipatan kedua dan ketiga sabuk stagen dalam pakaian adat Jawa dan gagang nya menghadap ke kanan atas. Ini kerap digunakan oleh abdi dalem dan masyarakat umum untuk menghadiri acara resmi yang bersifat gembira.

- Kureban, dimana posisi gagang keris menghadap ke bawah. Umumnya dipakai pada acara berduka cita.

- Ngewal, yakni ganda yang dimasukan ke dalam lipatan stagen dan dimiringkan ke siku kiri, kerap dipakai untuk perjalanan atau prajurit keraton yang membawa senjata lain

- Andoran, posisinya ditaruh tegak lurus di punggung, biasanya dipakai untuk menghadap raja dan untuk berkunjung ke tempat-tempat yang sangat dihormati seperti di tempat peribadatan.
(bim)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0903 seconds (0.1#10.140)