Proyek Megah Keraton Plered, Istana Baru Kerajaan Mataram yang Hancur Akibat Pemberontakan Trunojoyo

Senin, 23 Januari 2023 - 07:20 WIB
loading...
Proyek Megah Keraton...
Sketsa denah Keraton Plered, yang merupakan istana megah Kerajaan Mataram. Foto/Dok. Balai Arkeologi Yogyakarta
A A A
Sebanyak 300 ribu orang dikerahkan Raja Amangkurat I, untuk mewujudkan ambisinya membangun istana baru yang megah. Istana baru untuk Kerajaan Mataram tersebut, dibangun di wilayah Plered, yang kini masuk dalam wilayah Kabupaten Bantul, Jogjakarta.



Tak hanya gedung istana yang mewah dengan dinding dari batu bata. Dalam pembangunan pusat Kerajaan Mataram tersebut, Raja Amangkurat I juga meminta para pekerja membangun bendungan, serta danau yang mengelilingi istana.



Peri Mardiyono dalam bukunya yang berjudul "Tuah Bumi Mataram: Dari Panembahan Senopati hingga Amangkurat III" menyebutkan, titah Raja Amangkurat I untuk membangun istana baru untuk Kerajaan Mataram ini dituliskan pada Babad Tanah Jawi.



Raja Amangkurat I, yang merupakan putra Sultan Agung Hanyakrakusuma tersebut, bermaksud hendak meninggalkan Keraton Karta, usai naik takhta menjadi penguasa Kerajaan Mataram, menggantikan ayahnya.

Keraton Karta, selama bertahun-tahun menjadi pusat kekuasaan Sultan Agung Hanyakrakusuma, pemimpin terkuat Jawa pada masanya. Istana lama, atau Keraton Karta, hanya terbuat dari kayu.

Sementara istana baru yang berada di sebelah timur laut Karta, dibangun menggunakan batu bata. Sebuah bangunan langka di abad 17. Dalam pemerintahannya, Sultan Amangkurat I memindahkan pusat pemerintahan Kerajaan Mataram, dari Karta ke Plered, sekitar tahun 1647-1622.

Istana Plered dibangun begitu megah dan mewah, dengan susunan batu bata dan dikelilingi air. Pembangunan Keraton Plered ini memakan waktu bertahun-tahun, melewati berbagai rintangan alam, hingga berdiri sebagai keraton yang megah, dan lebih kuat dibandingkan dengan keraton lama.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2723 seconds (0.1#10.140)