Panjang 3 Meter, BKSDA dan Warga Cinangka Tangkap Buaya Muara
Senin, 13 Juli 2020 - 13:23 WIB
Panjang 3 Meter, BKSDA dan Warga Cinangka Tangkap Buaya Muara. Foto/SINDOnews/Teguh Mah
SERANG - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Klas I Serang dibantu warga Kampung Ciparay, Desa Cinangka, Kabupaten Serang, menangkap dan mengevakuasi buaya muara, Senin (13/7/2020).
Buaya dengan panjang tiga meter lebih itu, dibawa petugas BKSDA dengan menggunakan mobil bak terbuka.
Buaya yang diperkirakan berusia 7 tahun ini sempat mengegerkan warga setempat, usai muncul ke permukaan Muara Cidanau, tepatnya di belakang Hotel Akasia.
Warga yang khawatir dengan buaya tersebut akan melukai manusia ini, akhirnya menangkap buaya dengan menggunakan tambang dan peralatan seadanya.
Petugas BKSDA Klas I Serang Anto mengatakan, setelah mendapatkan laporan dari warga langsung menuju lokasi untuk mengevakuasi buaya muara.
"Banyak luka jeratan. Tapi kondisinya masih hidup. Kami akan lakukan evakuasi dengan membawanya ke kantor BKSDA. Saat ini saya sudah di lokasi penemuan," kata Anto.
Anto mengaku belum mengetahui jenis kelamin maupun berat hewan aligator itu dan akan melakukan konservasi terlebih dahulu. (Baca juga: Mengaku Bisa Selesaikan Kasus, Oknum LSM di Bengkulu Tipu Kades Rp50 Juta)
"Rencananya kami akan bawa dulu ke kantor sambil menunggu instruksi pimpinan, berkoordinasi dulu dengan Kepala BKSDA. Melihat agresivitas buaya muara tersebut pihaknya masih mempertimbangkan langsung melepaskan ke alam bebas," tuturnya.
Buaya dengan panjang tiga meter lebih itu, dibawa petugas BKSDA dengan menggunakan mobil bak terbuka.
Buaya yang diperkirakan berusia 7 tahun ini sempat mengegerkan warga setempat, usai muncul ke permukaan Muara Cidanau, tepatnya di belakang Hotel Akasia.
Warga yang khawatir dengan buaya tersebut akan melukai manusia ini, akhirnya menangkap buaya dengan menggunakan tambang dan peralatan seadanya.
Petugas BKSDA Klas I Serang Anto mengatakan, setelah mendapatkan laporan dari warga langsung menuju lokasi untuk mengevakuasi buaya muara.
"Banyak luka jeratan. Tapi kondisinya masih hidup. Kami akan lakukan evakuasi dengan membawanya ke kantor BKSDA. Saat ini saya sudah di lokasi penemuan," kata Anto.
Anto mengaku belum mengetahui jenis kelamin maupun berat hewan aligator itu dan akan melakukan konservasi terlebih dahulu. (Baca juga: Mengaku Bisa Selesaikan Kasus, Oknum LSM di Bengkulu Tipu Kades Rp50 Juta)
"Rencananya kami akan bawa dulu ke kantor sambil menunggu instruksi pimpinan, berkoordinasi dulu dengan Kepala BKSDA. Melihat agresivitas buaya muara tersebut pihaknya masih mempertimbangkan langsung melepaskan ke alam bebas," tuturnya.
(boy)
tulis komentar anda