Bus Listrik di Belantara Kota, Jalan Panjang PLN Dorong Transisi Energi Nusantara

Kamis, 29 Desember 2022 - 18:20 WIB
Menurut Akbar, motor listrik dan air conditioner (AC) menjadi dua komponen yang paling banyak menyedot baterai. Namun dengan kemampuan baterai yang handal dan fast charging, pengemudi tidak perlu khawatir bus akan kehabisan daya di tengah perjalanan.

Apalagi, E-Inobus buatan dalam negeri ini dibekali baterai lithium iron phosphate. PT Inka juga memproduksi charger listrik dengan merek Setrum yang merupakan kepanjangan dari Sustainable Energy to Rejuvenate the Environment. Charger tersebut memiliki input voltage 380 Vac dengan daya output maksimum 120 kW atau 60 kW x 2.

"Saat ini kami di-support oleh dua SPKLU (stasiun pengisian kendaraan listrik umum) di pool dan Terminal Leuwipanjang. Ini cukup untuk mengisi daya ketika mobil berhenti. Suplai listrik dari PLN juga cukup handal, berapapun kebutuhannya, mereka penuhi," imbuh dia.

Perawatan bus listrik pun bisa dibilang ringan, terutama pada komponen accu (aki) dan motor listrik. Selama dua komponen ini normal, bus bisa beroperasi melayani penumpang. Bus listrik ini juga tak menggunakan oli mesin, yang juga menghemat biaya operasional.

Sesuai Kontur Perkotaan

Selain hemat dan bersih, bus listrik juga dinilai tepat digunakan di kondisi perkotaan dengan kontur Bandung yang datar dan macet. Bus ini pun bisa diandalkan untuk dioperasikan di Bandung raya, meliputi Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, dan Kabupaten Sumedang.

Direktur Utama PT Inka Multi Solution Service (IMSS) Junaidi menjelaskan, bus ini sudah diuji coba di berbagai kondisi jalan seperti tanjakan, turunan, jalan raya, dan jalan tol. Hasilnya, bus memiliki performa memadai untuk menaklukkan berbagai kondisi jalan tersebut.

"Bus sudah kami uji coba di tanjakan, turunan, jalan raya, dan jalan tol dengan tenaga dan kecepatan yang disesuaikan. Ukuran panjang lebarnya juga sesuai dengan wilayah Bandung raya yang rata-rata jalannya sempit," ujar Junaidi pada peluncuran Angkutan Massal Bandung Raya Go Green di Terminal Leuwipanjang, Kota Bandung, Sabtu (24/12/2022).

Sementara menurut Gubernur Provinsi Jawa Barat, Ridwan Kamil, transportasi massal bus listrik ini telah disesuaikan dengan kondisi dataran dan cekungan Bandung. Kondisi jalanan di Bandung raya memiliki perbedaan dengan kota besar lainnya.

"Bandung ini berbeda dengan Jakarta, Semarang atau Surabaya yang tanahnya datar dan jalannya lebar. Di cekungan Bandung ini, jalannya kecil-kecil, berkelok-kelok dan berbukit-bukit," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More