Bus Listrik di Belantara Kota, Jalan Panjang PLN Dorong Transisi Energi Nusantara

Kamis, 29 Desember 2022 - 18:20 WIB
“Bus listrik ini kan matik (transmisi otomatis), enggak ada gagang transmisi untuk menambah atau mengurangi kecepatan. Cukup gas dan rem saja. Gampang dan lebih hemat tenaga,” jelas pria berusia 34 tahun ini.

Maki bercerita, bus ini memberi kenyamanan lebih bagi para penumpang, terutama saat akselerasi awal. Biasanya bus BBM akan melaju lebih kasar pada hentakan gigi 1. Berbeda dengan bus listrik, melaju lebih halus. Begitupun mesin, tak terdengar suara menderu.

“Suara mesin lebih halus. Manuver di kemacetan pun lebih mudah, karena ukurannya yang tiga perempat ini. Tapi yang paling penting, enggak mengeluarkan asap yang menambah polusi kota,” imbuh dia.



Hemat Energi

Wacana transisi kendaraan BBM ke mobil listrik sebenarnya sudah cukup lama digaungkan. Hadirnya bus listrik ini, membuktikan wacana tersebut bukan isapan jempol belaka. Bus tak lagi menggunakan bahan bakar minyak, tetapi memanfaatkan sumber energi listrik yang disuplai PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero.

Bus listrik ini nyatanya lebih efisien dari sisi biaya operasional dibanding BBM. Biaya pembelian listrik untuk charging jauh lebih hemat. Menurut Service Engineer Kendaraan Listrik PT Inka Area Bandung, Akbar Adriansyah, dari sisi konsumsi listrik, bus ini jauh lebih hemat dibandingkan kendaraan BBM.

Dia menyebut, kapasitas baterai bus listrik ini sebesar 138 Kwh. Daya tersebut bisa untuk menempuh jarak 160 kilometer (Km). Saat ini, harga daya listrik PLN adalah Rp2.600 per Kwh. Jika dikonversikan dalam bentuk rupiah, maka diperlukan biaya sekitar Rp350 ribu untuk satu kali pengisian baterai hingga 100 persen.

"Kalau dihitung jarak trayek Leuwipanjang-Dago sejauh 21 kilometer PP, bus bisa dipakai lima enam kali perjalanan pulang pergi. Sangat hemat, bahkan bisa dibilang setengahnya dari biaya bus yang menggunakan BBM," jelas dia.

Hematnya biaya konsumsi listrik ini, kata dia, juga cocok untuk jalanan Kota Bandung yang terkadang macet. Pengelola, dalam hal ini DAMRI bisa menekan biaya operasional seminim mungkin. Tarif yang dibebankan ke masyarakat pun lebih murah. Saat ini, tarif satu kali perjalanan dari Terminal Leuwipanjang ke Dago Rp4.900 per penumpang.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More