Polisi Beberkan Sebab Perempuan di Makassar Lempar dan Hendak Robek Alquran
Jum'at, 10 Juli 2020 - 14:04 WIB
MAKASSAR - Penyidik Satuan Reskrim Polres Pelabuhan Makassar mengungkap penyebab perempuan berinisial INC alias N (40) nekat melempar dan hendak merobek Alquran. Aksi INC yang viral di media sosial (medsos) terjadi setelah pelaku tersulut emosinya karena kerap dituding sebagai bantuan polisi atau banpol sehingga dikucilkan warga.
Insiden itu sendiri terjadi di Jalan Tentara Pelajar, Lorong 188, Kecamatan Wajo, Kamis (9/7/2020) kemarin.
Kapolres Pelabuhan Makassar, AKBP Muhammad Kadarislam Kasim, mengatakan selang beberapa jam setelah aksi INC viral di medsos dan dilaporkan oleh warga setempat, pihaknya langsung menjemput pelaku. INC yang berprofesi sebagai konsultan psikologi salah satu developer swasta di Kota Makassar itu diamankan di rumahnya.
"Sementara kita lakukan pemeriksaan saksi. Yang ada di TKP sampai yang unggah video itu di media sosial hingga viral. Sekarang semuanya masih diproses termasuk pelakunya. Kalau pemeriksaan psikolog nanti kami lakukan karena yang bersangkutan juga sarjana psikologi dan S2nya juga psikologi, pekerjaannya konsultan developer," kata Kadarislam, Jumat (10/7/2020).
Dijelaskan Kadarislam, dari hasil pemeriksaan sementara, pelaku emosi lantaran kerap dituding oleh beberapa warga di sekitar rumahnya sebagai pembantu polisi atau banpol. Karena INC beberapa kali mendapati sejumlah pria tengah bermain gaple.
"Sebetulnya ini adalah buntut dulu ada kejadian judi kami tangkap di situ. Dituduhlah ibu ini (INC) melapor ke polisi. (Kejadian) sudah lama, sebelum Ramadan tahun kemarin (2019). Dia merasa dikucilkan, dituduh sebagai banpol, tukang lapor-lapor," jelas Kadarislam.
Mantan Kapolres Bone ini menerangkan kronologi peristiwa pelemparan kitab suci Agama Islam oleh INC, mendapat respon dari warga setempat dengan mendatangi rumah pelaku. Beruntung paman pelaku, BH berupaya menenangkan warga yang tersulut emosi.
Tidak lama, Ketua RT setempat, lanjut Kadarislam, langsung melaporkan kejadian tersebut kepada kepolisian. Kejadian itu bermula, dari salah satu warga yang tengah berkumpul, sempat memancing emosi INC yang lewat dan baru saja pulang mengurus keperluan pribadinya. Saat melintas di depan mereka, salah warga tersebut, sepintas berujar kepada INC bahwa mereka hendak bermain judi.
"Jadi langsung dia (warga) ini bilang, kau (INC) lapor saja ke polisi. Tapi mereka tidak main judi. Hanya memancing emosinya. Makanya dia (INC) ini respon dan bilang bukan dia yang lapor polisi. Salah satu warga itu suruh (INC) sumpah dengan Al Quran," ujarnya.
Pelaku lanjut Kadarislam, kemudian kembali ke rumahnya untuk mengambil Al Quran. Setelah kembali ke tempat dimana warga yang didominasi pria itu berkumpul, INC kemudian langsung melempar kitab tersebut ke arah warga yang sebelumnya sempat memantik emosinya.
Insiden itu sendiri terjadi di Jalan Tentara Pelajar, Lorong 188, Kecamatan Wajo, Kamis (9/7/2020) kemarin.
Kapolres Pelabuhan Makassar, AKBP Muhammad Kadarislam Kasim, mengatakan selang beberapa jam setelah aksi INC viral di medsos dan dilaporkan oleh warga setempat, pihaknya langsung menjemput pelaku. INC yang berprofesi sebagai konsultan psikologi salah satu developer swasta di Kota Makassar itu diamankan di rumahnya.
"Sementara kita lakukan pemeriksaan saksi. Yang ada di TKP sampai yang unggah video itu di media sosial hingga viral. Sekarang semuanya masih diproses termasuk pelakunya. Kalau pemeriksaan psikolog nanti kami lakukan karena yang bersangkutan juga sarjana psikologi dan S2nya juga psikologi, pekerjaannya konsultan developer," kata Kadarislam, Jumat (10/7/2020).
Dijelaskan Kadarislam, dari hasil pemeriksaan sementara, pelaku emosi lantaran kerap dituding oleh beberapa warga di sekitar rumahnya sebagai pembantu polisi atau banpol. Karena INC beberapa kali mendapati sejumlah pria tengah bermain gaple.
"Sebetulnya ini adalah buntut dulu ada kejadian judi kami tangkap di situ. Dituduhlah ibu ini (INC) melapor ke polisi. (Kejadian) sudah lama, sebelum Ramadan tahun kemarin (2019). Dia merasa dikucilkan, dituduh sebagai banpol, tukang lapor-lapor," jelas Kadarislam.
Mantan Kapolres Bone ini menerangkan kronologi peristiwa pelemparan kitab suci Agama Islam oleh INC, mendapat respon dari warga setempat dengan mendatangi rumah pelaku. Beruntung paman pelaku, BH berupaya menenangkan warga yang tersulut emosi.
Tidak lama, Ketua RT setempat, lanjut Kadarislam, langsung melaporkan kejadian tersebut kepada kepolisian. Kejadian itu bermula, dari salah satu warga yang tengah berkumpul, sempat memancing emosi INC yang lewat dan baru saja pulang mengurus keperluan pribadinya. Saat melintas di depan mereka, salah warga tersebut, sepintas berujar kepada INC bahwa mereka hendak bermain judi.
"Jadi langsung dia (warga) ini bilang, kau (INC) lapor saja ke polisi. Tapi mereka tidak main judi. Hanya memancing emosinya. Makanya dia (INC) ini respon dan bilang bukan dia yang lapor polisi. Salah satu warga itu suruh (INC) sumpah dengan Al Quran," ujarnya.
Pelaku lanjut Kadarislam, kemudian kembali ke rumahnya untuk mengambil Al Quran. Setelah kembali ke tempat dimana warga yang didominasi pria itu berkumpul, INC kemudian langsung melempar kitab tersebut ke arah warga yang sebelumnya sempat memantik emosinya.
(tri)
tulis komentar anda