Kesaktian Raden Patah, Taklukkan Kerajaan Majapahit Tanpa Peperangan
Senin, 21 November 2022 - 08:46 WIB
PENDIRI Kesultanan Demak, Raden Patah memiliki kesaktian, ilmu agama yang tinggi dan jago strategi. Saat menaklukkan Kerajaan Majapahit, berlangsung tanpa peperangan dan pertumpahan darah.
Pemuda bernama Raden Patah memutuskan pergi dari Palembang dan merantau ke Pulau Jawa. Dia naik kapal dagang hingga sampai di pesisir timur. Selanjutnya, pemuda 'berdarah biru' yang memiliki garis keturunan Raja Majapahit ini berguru kepada Sunan Ampel untuk mendalami agama Islam.
Selain Raden Patah, terdapat sejumlah santri yang berguru dengan Sunan Ampel. Di antaranya Raden Paku (Sunan Giri), Makhdum Ibrahim (Sunan Bonang), dan Raden Kosim (Sunan Drajat).
Dikisahkan setelah dirasa cukup menimpa ilmu, Raden Patah diperintahkan oleh Sunan Ampel untuk meneruskan perjalanan ke arah barat dan mencari daerah yang terlindung oleh tanaman gelagah wangi.
Sesuai perintah gurunnya, Raden Patah yang juga dikenal dengan panggilan Jimbun merantau ke barat. Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, dia menemukan rawa di tepi selatan Pulau Muryo (Muria).
Kawasan rawa itu saking luasnya seolah-olah menutup lautan yang memisahkan Pulau Muryo dengan wilayah daratan Jawa Tengah. Dia lalu memegangi pohon itu satu persatu untuk mencari pohon yang baunya harum.
Pemuda bernama Raden Patah memutuskan pergi dari Palembang dan merantau ke Pulau Jawa. Dia naik kapal dagang hingga sampai di pesisir timur. Selanjutnya, pemuda 'berdarah biru' yang memiliki garis keturunan Raja Majapahit ini berguru kepada Sunan Ampel untuk mendalami agama Islam.
Baca Juga
Selain Raden Patah, terdapat sejumlah santri yang berguru dengan Sunan Ampel. Di antaranya Raden Paku (Sunan Giri), Makhdum Ibrahim (Sunan Bonang), dan Raden Kosim (Sunan Drajat).
Dikisahkan setelah dirasa cukup menimpa ilmu, Raden Patah diperintahkan oleh Sunan Ampel untuk meneruskan perjalanan ke arah barat dan mencari daerah yang terlindung oleh tanaman gelagah wangi.
Sesuai perintah gurunnya, Raden Patah yang juga dikenal dengan panggilan Jimbun merantau ke barat. Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, dia menemukan rawa di tepi selatan Pulau Muryo (Muria).
Kawasan rawa itu saking luasnya seolah-olah menutup lautan yang memisahkan Pulau Muryo dengan wilayah daratan Jawa Tengah. Dia lalu memegangi pohon itu satu persatu untuk mencari pohon yang baunya harum.
tulis komentar anda